Sebuah hubungan cinta yang sehat mesti ada keseimbangan. Dua pihak harus sama-sama aktif untuk menjaga agar jalinan asmara kalian tetap langgeng.
Bila ada pihak yang terlalu pasif, maka hubungan jadi tidak imbang. Berikut ini akan dibahas mengenai kerugian apa saja yang bisa terjadi apabila kamu terlalu pasif di hubungan asmara. Let’s check it out!
1. Dia tak menghargaimu
Terlalu pasif dalam hubungan dapat membuat pasangan jadi tak menghargaimu. Sikapmu yang selalu menomorsatukan pasangan tanpa memedulikan kebahagiaanmu sendiri justru tidak bikin pasangan makin cinta, lho!
Yang ada, dia malah meremehkan kehadiranmu. Pasangan jadi merasa penting dan di atas angin karena melihat sikapmu yang begitu berusaha untuk membahagiakannya.
2. Hubungan jadi membosankan
Melihat sikapmu yang terlalu pasif. Misalnya, sulit menolak permintaannya, tidak bisa mengungkapkan dengan jujur apa yang kamu rasakan, atau selalu mengalah, membuat hubungan jadi terasa membosankan.
Tidak ada lagi perasaan tarik ulur yang bikin hubungan jadi menarik. Hubungan jadi terasa monoton, dan hal itu lama-lama bikin dia berniat untuk pisah, lho!
3. Kehilangan jati diri
Akibat terlalu sering mengiyakan seluruh permintaan pasangan, lama-lama kamu jadi seperti boneka. Jati dirimu yang sebenarnya hilang akibat selalu berusaha memenuhi ekspektasi pasanganmu.
Hal demikian merupakan salah satu ciri dari hubungan yang toksik, lho! Karena hubungan yang sehat semestinya tetap bisa memberimu ruang untuk menjadi diri sendiri.
4. Hidupmu jadi didikte orang lain
Akibat kamu terlalu mementingkan pasangan, dan tidak menganggap dirimu sama berharganya dengan pasangan, dia jadi tidak ragu untuk mendikte hidupmu. Demi membuatnya senang, kamu rela menuruti semua permintaannya, sekalipun hal itu bertentangan dengan apa yang kamu inginkan. Hal itu sama saja dengan mengorbankan diri sendiri demi orang lain, dan bukan pertanda hubungan asmara yang benar.
Cinta mencintai memang memiliki banyak sisi indah. Hanya saja, itu hanya bisa terjadi apabila adanya keseimbangan antara kamu dan dia. Bila dia terlalu mendominasi, dan kamu terus-menerus pasif, sama saja dengan mengorbankan diri sendiri. Yang kamu dapatkan bukanlah cinta yang semestinya, melainkan hubungan cinta yang toksik!
Baca Juga
-
Kangen 'Dear Hyeri'? Ini 4 Drama yang Juga Dibintangi Shin Hye Sun
-
Kunci Kompaknya BTS, Jin Sebut RM Sebagai Pemimpin yang Dapat Diandalkan
-
Kolaborasi Jisoo BLACKPINK dan Stray Kids di Proyek Baru, Penasaran?
-
Song Hye Kyo Bintangi Film Thriller Bareng Aktor Sweet Home, Ini Detailnya!
-
Ikonik! Lagu APT Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Berhasil Melejit Posisi 2 di Chart Inggris
Artikel Terkait
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
Buku Bimalara Cinta: Pedihnya Kehilangan dan Harus Jadi Pengantin Pengganti
-
Review Cisini Stories: Jalan Panjang Menuju Cinta dan Sukses dalam Dunia Simulasi Cewek
-
Fakta di Balik Lagu 'Cinta Mati III' Mulan Jameela Bikin Syok, Ada Hubungannya dengan Maia Estianty
-
Lirik dan Chord Gitar Lagu 'Harmoni Cinta' Gita Gutawa yang Bikin Meleleh
Lifestyle
-
Romantisasi Kesehatan Mental Gen Z: Saatnya Berhenti dan Berpikir Kembali
-
3 Produk Wardah Crystal Secret Mengandung Arbutin Ampuh Samarkan Noda Hitam
-
Bikin Makeup Flawless dan Terlindungi! 3 Produk Primer yang Mengandung SPF
-
4 Gaya Feminin untuk Hangout ala Marsha Aruan dengan Padu Padan Rok
-
3 Konsep Unik Jepang yang Bisa Mengubah Hidupmu Jadi Lebih Positif
Terkini
-
Hengkang dari RIIZE, SM Umumkan Seunghan Bakal Debut Sebagai Artis Solo
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita