Hubungan pertemanan layaknya hubungan asmara, ada masa pasang surutnya. Meski begitu, jangan sampai karena sikap burukmu membuat teman yang selama ini sudah baik dan mendukungmu jadi menjauh.
Untuk itulah kamu perlu mengetahui perangai apa saja yang dapat membuat temanmu sakit hati. Ada beberapa perilaku buruk yang dapat merusak pertemanan.
Berikut 4 perilaku buruk yang dapat merusak pertemanan:
1. Saat teman sedang curhat, kamu malah menggurui
Ada banyak toxic positivity yang sering dilakukan dalam hubungan pertemanan. Misalnya saja, ketika teman curhat mengenai masalahnya, yang kamu lakukan bukan menghiburnya. Justru kamu menggurui dan menasihatinya.
Misalnya, dengan mengucapkan kalimat, “Kamu tuh harusnya bersyukur …”. Hal seperti itu menyakitkan, lho! Temanmu jadi malas curhat lagi karena kapok malah dihakimi bukannya dihibur.
2. Kurang perhatian dengannya
Perilaku buruk lainnya yang harus kamu tinggalkan supaya orang mau berteman denganmu, yakni berikan perhatian selayaknya kamu ingin diperhatikan oleh sahabat. Jangan sampai kamu seperti parasit. Pinginnya selalu diperhatikan tapi cuek sama mereka. Itu termasuk egois, lho!
Meski berbuat baik itu memang harus dilakukan tanpa pamrih, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya tanpa memedulikan orang lain. Kamu pun harus melakukan timbal balik untuk temanmu itu.
3. Membiarkannya saat melakukan kekeliruan
Ada banyak orang yang memaknai loyalitas dengan keliru. Menurut mereka loyal itu berarti selalu mendukung teman sekalipun dia keliru. Itu pemaknaan yang salah, lho!
Justru sebagai teman yang baik dan peduli dengannya, kamu harus berani untuk menegur saat dia salah. Jika dibiarkan saja, dia akan terus berkubang dalam kekeliruan, dan gak heran kalau dia jadi kesal dan merasa kamu bukanlah teman yang baik untuknya.
4. Menganggapnya sebagai rival
Sebagai teman yang baik semestinya kamu turut bahagia ketika melihat sahabatmu senang. Bukan malah iri karena menganggapnya sebagai rival.
Cara pandang demikian bikin temanmu gak nyaman, dan dia akan berpikir ulang untuk menganggapmu sebagai sahabat. Buat apa bersahabat tapi sangat kompetitif, mending sekalian saja menganggapmu lawan.
Semoga dengan uraian tadi, kamu bisa sadar dan meninggalkan perangai buruk yang dapat merusak pertemanan. Jangan sampai kamu dijauhi oleh teman yang baik, ya!
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Kulit Sensitif dan Berjerawat? 4 Phycisal Sunscreen SPF 30 Anti-Whitecast
-
Panduan Nutrisi Anak: 7 Makanan Super yang Wajib Ada di Menu Harian
-
Lebih dari Sekadar Pengantar Tidur: Sains di Balik Musik untuk Relaksasi
-
Inspirasi 4 Potongan Rambut Cewek untuk Kamu yang Punya Muka Oval
-
Bukan Cuma soal Produk, Ini Kunci Atasi Frizz Rambut Curly
Terkini
-
Banjir Kritik Bela Timnas Indonesia, Rafael Struick: Saya Tak Peduli Omongan Orang
-
Kantongi CCTV Dugaan Perselingkuhan Suami dan Inara Rusli, Mawa: Itu Zina Besar!
-
Umumkan Kehamilan di Usia 4 Bulan, Al Ghazali: Aku Nggak Mau Dahului Allah
-
Ironi Baru Sinema: Bioskop Kian Sepi di Tengah Ramainya Platform Streaming
-
Solo Activity Bukan Tanda Kesepian, tetapi Bentuk Kemandirian Emosional