Saat ini, hubungan asmara atau pacaran bukan hanya dilakukan orang dewasa. Tak jarang, jalinan asmara ditemukan juga di kalangan remaja yang sudah memiliki pacar. Tentu, kalau remaja berpacaran, hal itu tidak baik bagi dirinya. Remaja masih dalam tahap pertumbuhan secara fisik, mental maupun pemikiran.
Oleh karena itu, para remaja belum diizinkan berpacaran karena harus fokus pada impian dan harapannya. Orangtua pun harus turut andil untuk mengingatkan anak bahwa belum dibolehkan pacaran dini karena berdampak buruk baginya. Berikut 3 (tiga) dampak buruk pacaran dini.
1. Anak malas belajar
Hal utama dampak buruk dari pacaran dini adalah anak malas belajar. Anak menjadi fokus pada gadgetnya dengan setiap hari chatting dengan pacar. Hal itu tentunya mengganggu fokus anak untuk belajar. Pikirannya hanya pada pasangannya saja, bukan lagi pada impiannya. Tentu hal tersebut akan sangat mengganggu sehingga anak memiliki nilai rendah dan tak lagi berprestasi di sekolah. Karena itulah, pacaran dini belum waktunya tetapi belajarlah yang utama.
2. Hamil di luar nikah
Paling berbahaya lagi adalah ketika anak hamil di luar nikah karena pacarannya tidak sehat. Banyak kejadian di mana para remaja melakukan tindak asusila dengan pasangan. Hal itu juga membuat si remaja tadi hamil di luar nikah padahal secara hukum mereka belum layak untuk menikah dan memiliki anak. Bahaya tersebut harus dicegah dengan peran orangtua melarang anak pacaran dulu. Motivasinya si anak harus fokus sekolah tinggi hingga akhirnya dia bisa mencapai keinginannya.
3. Tidak taat pada orangtuanya
Dampak buruk pacaran dini yang terakhir adalah si remaja tidak taat pada orangtuanya. Ketidaktaatan itu muncul karena anak tak lagi pulang sekolah tepat waktu. Urusannya hanya dengan pacarnya saja. Mereka akan semakin sering bersama dan menyempatkan waktu untuk berdua saat pulang sekolah. Si anak remaja tadi akan lebih sering melawan pada orangtuanya ketimbang menuruti perintahnya. Hal itu karena dampak buruk dari pacaran dini.
Ketiga dampak buruk pacaran dini tersebut nyata dalam kehidupan kita. Alangkah baiknya mencegah daripada mengobati. Anak harus fokus belajar agar bisa jadi penerus bangsa dan negara. Seluruh orangtua di Indonesia harus memerhatikan kepentingan anak dan melarang pacaran dini. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Cleanser dengan Calendula untuk Perbaiki Skin Barrier pada Kulit Sensitif
-
Ekonomi Lagi Seret? Ini Cara Menuju Financial Freedom yang Bisa Kamu Coba!
-
Inspirasi Gaya Photobooth Bareng Pacar ala Hanum Mega dan Rafly Ardiansyah
-
Begini Cara Ular Buang Air Besar, Prosesnya Ternyata Unik dan Tak Disangka
-
4 Low pH Cleanser Korea yang Aman Semua Jenis Kulit untuk Jaga Skin Barrier
Terkini
-
Adu Pintar Para Raksasa AI: Gemini vs. ChatGPT-4o, Siapa Juaranya?
-
Menghidupkan Makna Pendidik Melalui Pengalaman Guru Gen Z Salah Berlabuh
-
Bintang Kebaikan di Hari Senin: Menyemai Karakter dengan Apresiasi
-
Lebih dari Sekadar Mengajar: Menjadi Teladan Hidup
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir