Ada berbagai penyebab seseorang membenci diri sendiri. Jadi, sebaiknya hindari dan segera atasi. Jika tidak, maka dampak buruk bisa menimpa. Jangan sampai rasa benci berlebihan yang tidak seharusnya malah sengaja kamu pupuk.
Hingga akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi tanaman busuk. Bukankah percuma memupuk tanaman yang sudah tahu hasilnya busuk? Ingat ya, tidak semua apa yang ada dalam pikiran dan perasaan itu harus diikuti, salah satunya mengenai benci.
Kecewa terhadap diri sendiri adalah sebuah hal yang lumrah dirasakan. Tapi, kamu juga perlu memahami porsinya, jangan berlebihan dan jangan dibiarkan berlarut-larut.
Inilah 3 penyebab seseorang membenci diri sendiri, yaitu:
1. Trauma
Seseorang yang memiliki trauma terhadap masa lalu dan belum berhasil berdamai, akan terbayang-bayang. Bayang-bayang masa lalu ini dapat menimbulkan beragam dampak buruk, salah satunya menjadi benci terhadap diri sendiri.
Rasa benci bila dibiarkan akan merusak hati. Bukan hanya rasa benci terhadap orang lain tapi juga diri sendiri. Belajar menerima apa yang sudah terjadi dan berusaha menyembuhkan trauma akan lebih baik bila dibandingkan tetap hidup di dalamnya.
2. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Penyebab lainnya seseorang membenci diri sendiri yaitu membandingkan diri dengan orang lain. Melakukan perbandingan diri sebagai acuan menjadi lebih baik adalah sebuah hal yang tidak salah.
Lalu apakah yang membuatnya salah? Ketika membandingkannya malah membuat semakin benci terhadap diri sendiri dengan alasan tidak bisa mencapai apa yang orang lain berhasil raih.
Padahal kita juga harus mengetahui porsi diri, sampai sejauh mana bisa mengusahakannya. Bila memang tidak sanggup, jangan tetap memaksa. Menjadi lebih baik bukan berarti harus mengikuti jalan yang sama seperti orang lain.
3. Menetapkan Ekspektasi Terlalu Tinggi
Rasa benci bisa timbul ketika seseorang menetapkan ekspektasi terlalu tinggi terhadap suatu hal, dan ternyata hasilnya tidak sesuai. Apalagi ketika sudah diperjuangkan mati-matian. Jadi, alangkah baiknya ketika menaruh ekspektasi itu sewajarnya saja.
Memperjuangkan juga semampunya. Tujuannya agar ketika hasil tidak sesuai harapan, rasa kecewanya tidak berlebihan. Jika berlebihan berkemungkinan menimbulkan rasa benci terhadap diri sendiri.
Menyayangi itu tidak selalu kepada orang lain, tapi juga diri sendiri. Walaupun banyak kekurangan dan tidak luput dari kesalahan, tetap sayangi apa yang ada pada dirimu. Jika membenci diri sendiri, lalu siapa yang akan menyayangimu kalau bukan dirimu sendiri?
Tag
Baca Juga
-
Perhatikan! 8 Tips Memilih Timbangan Badan Digital Berkualitas
-
Catat! 4 Tips Membeli Keyboard di Shopee agar Mendapatkan yang Berkualitas
-
3 Daya Tarik Rumah Jaksa Agung Malang sebagai Tempat Penginapan
-
Sebelum Pesan Kamar di Rumah Jaksa Agung Malang, Perhatikan 4 Hal Berikut
-
Tata Cara Kompres Foto Tanpa Software Tambahan Lewat Situs 11zon
Artikel Terkait
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
-
Ulasan Novel Dari Arjuna untuk Bunda, Kisah Luka Seorang Anak
-
Menggali Potensi Diri Lewat Buku 10 Jalan Memahami Diri Sendiri
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
Lifestyle
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
Terkini
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu