Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi sedih. (pixabay)

Menikah membutuhkan kesiapan baik secara finansial maupun secara mental. Sebab pernikahan bertujuan untuk dilakukan sekali seumur hidup. Maka dari itu butuh waktu dan proses agar kamu bisa merasa siap untuk menikah dan menjalani ibadah terpanjang dalam hidup.

Nyatanya, setelah menikah memang begitu banyak hal yang berubah dan seolah harus dibiasakan seiring waktu. Makanya, kalau kamu merasa belum siap, tidak perlu dipaksa untuk segera menikah. Apalagi hanya sekadar untuk menuruti komentar orang. 

Nah, berikut ini adalah beberapa tanda bahwa kamu belum siap menikah

1. Tidak punya pekerjaan (untuk laki-laki)

Cukup heran dengan laki-laki yang tidak punya pekerjaan tapi berani mengajak anak orang untuk menikah. Memangnya, mau dikasih makan batu?

Banyak laki-laki merasa tenang meskipun tidak bekerja selagi istri masih punya pekerjaan. Bahkan sekalipun keduanya tidak bekerja, masih ada yang merasa tenang karena ikut hidup kepada orang tua. 

Waduh, padahal ketika sudah berumah tangga, maka akan lebih baik jika kita belajar mandiri secara finansial sehingga tidak terus menerus merepotkan orang tua. Sementara itu keharusan untuk mencari nafkah adalah untuk laki-laki. Sehingga selagi masih mampu dan bisa, maka berusahalah untuk mencari penghasilan untuk menghidupi anak dan istri.

2. Masih melirik yang lain

Bagaimana reaksimu ketika melihat seseorang yang teramat tampan maupun cantik lewat di depan kedua mata kepalamu. Apakah kamu menghiraukannya, atau justru terus memperhatikannya.

Ketika kamu masih memutar kepala ketika berpapasan dengan wanita cantik/pria tampan ketika berada di jalan, maka itu artinya kamu belum siap untuk menikah. 

Pasalnya, ketika menikah nanti akan semakin banyak dan berat godaan semacam itu. Ketika baru segitu saja kamu merasa sudah hampir menyerah, maka itu tandanya kamu belum siap menikah. 

3. Tidak pernah/terlalu sering bertengkar

Tidak pernah bertengkar menandakan bahwa kamu dan pasangan kurang mendiskusikan topik yang berat. Itu halnya kamu dan pasangan terus memilah zona yang aman dalam memulai pembicaraan. Hal tersebut mengurangi sikap keterbukaan antara kamu dan pasangan. 

Pun sebaliknya, terlalu sering bertengkar juga bukanlah hal yang baik. Kalau kamu bertengkar, saling emosi dan tidak kunjung mendapatkan solusi, itu berarti kamu dan pasangan masih berada di masa transisi dimana kamu maupun pasangan masih saling mementingkan ego diri sendiri

4. Merasa sungkan untuk berbagi rahasia

Jika kamu benar mencintai seseorang, maka tidak akan kendala bagimu untuk menceritakan apa yang menjadi rahasiamu sendiri. 

Ketika kamu masih sungkan untuk berbagi rahasia dengan si dia atau bahkan kamu masih menyembunyikan banyak hal besar darinya, itu artinya kamu belum siap untuk menjalin rumah tangga bersamanya. 

Sebab, dalam berumah tangga nantinya kamu harus saling berbagi rahasia dan mampu bersikap terbuka kepada pasangan agar terdapat rasa saling percaya dan menghindari beragam masalah. 

5. Keharusan dari lingkungan

Sudah menjadi hal lumrah ketika orang yang sudah cukup menginjak usia dewasa, lalu seringkali ditanya oleh orang sekitarnya perihal kapan hendak menikah. Apalagi, jika banyak teman sudah terlebih dahulu melangsungkan pernikahan. 

Ketika kamu memutuskan untuk segera menikah sekadar untuk menampik komentar orang, maka itu tandanya kamu belum merasa siap untuk menikah. Bagaimanapun, menikah sejatinya adalah kendati keinginan dari diri sendiri. Diri sendirilah yang mampu menilai kesiapan untuk menjalaninya. 

Jika kamu sedang berada pada masa dimana kamu merasa tertekan karena tuntutan orang untuk menyegerakan kamu menikah, tidak harus kamu jadikan pikiran dan beban. Kalau menuruti keinginan orang lain, tidak akan pernah ada cukupnya. 

Kamu harus percaya pada diri sendiri dan menikmati waktu sendiri dengan bahagia.

Itu dia 5 tanda kamu belum siap menikah. Jangan dipaksakan, ya!

Mutami Matul Istiqomah