Media sosial kini sudah tidak terlepas dalam kehidupan manusia setiap harinya. Bahkan tanpa kita sadari, media sosial telah mengontrol kebahagiaan dan kehidupan yang kita jalani. Oleh karena itu, menggunakan media sosial bukan lagi asyik, tapi toxic.
Contohnya, kamu mungkin pernah lelah seperti energimu habis saat membuka Instagram, sementara kamu cuma duduk saja. Itulah pertanda kalau kamu terkena mental breakdown. Namun, bagaimana cara agar kita dapat terlepas dari sesuatu yang toxic pada media sosial dengan tidak menghapusnya?
Berikut beberapa cara bermain media sosial agar tidak terkena mental breakdown.
1. Memasang batas waktu saat menggunakan media sosial
Terkadang scroll media sosial dapat membuat orang lupa akan waktu. Tanpa kita sadari, orang sanggup menggunakan waktu berjam-jam hanya untuk membuka Instagram, mata sudah lelah dan juga pedih akibat kelamaan menatap gadget.
Konten yang dilihat juga tidak berfaedah, tetapi dapat membuatmu ketagihan. Jika kamu tidak mampu mengatasinya, bakal banyak kegiatan atau aktivitas lain yang tidak dapat diselesaikan. Memasang batas waktu saat kamu menggunakan media sosial merupakan solusinya. Contohnya, kamu dapat memasang batas waktu sekitar 20 menit ketika bermain Instagram.
Jika waktunya habis, tutup aplikasinya dan carilah aktivitas lainnya yang bermanfaat dan lebih produktif. Meskipun pada awalnya memang sulit, tapi tetap harus kamu biasakan agar media sosial tidak menjadi ketergantungan bagimu.
2. Unfollow orang toxic
Banyak orang yang berpikir kalau unfollow orang lain merupakan suatu hal yang tidak sopan. Namun, tidak ada maksud untuk sombong ataupun tidak sopan, unfollow orang yang toxic itu dapat membuat media sosialmu lebih berkualitas.
Biasanya orang-orang toxic itu memposting sesuatu yang negatif semacam provokasi, mengejek orang lain, spamming, dan hal-hal yang membuat hatimu tidak tenang.
3. Mematikan notifikasi media sosial
Notifikasi adalah salah satu faktor yang membuat kita tidak terlepas dari media sosial. Ada notifikasi yang muncul, kamu langsung cepat-cepat mengeceknya meskipun lagi belajar atau bekerja.
Ada rasa tidak ingin tertinggal berita dan update terbaru dari teman kamu, sehingga membuat dirimu bisa scroll media sosial dalam waktu yang lama. Jika hal itu terjadi padamu, berarti kamu telah dikontrol oleh media sosial. Oleh karena itu, matikanlah notifikasi media sosial saat kamu mengerjakan sesuatu agar aktivitasmu tidak terganggu.
Itulah 3 cara bermain media sosial agar tidak terkena mental breakdown. Kalau kita mampu mengontrolnya, menggunakan media sosial dapat menjadi aktivitas yang positif.
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
Australia Bikin RUU Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Jika Dilanggar Dendanya Mencapai Rp500 Miliar
-
Jadi Tren Lagi di Medsos, Apa Itu Independent Women?
-
Ulasan Novel The Name of The Game: Membongkar Topeng Toxic Masculinity
-
Media Sosial TikTok: Ancaman atau Hiburan bagi Generasi Muda?
-
Awasi Judi Online, Disdikpora Cianjur Razia HP Siswa & Guru di Sekolah
Lifestyle
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
-
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
-
Tampil Elegan dan Chic, Yuk Sontek 4 Gaya Mid-Formal ala Honey Lee!
Terkini
-
Rilis 2025, Ji Chang Wook dan Doh Kyung Soo Bintangi Drama The Manipulated
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat