Di zaman modern seperti sekarang ini, tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada pandangan sebelah mata terhadap kaum perempuan yang tidak boleh berpendidikan tinggi. Sebab, mereka dianggap dapat menyaingi kemampuan laki-laki yang kelak menjadi pasangannya.
Selain itu, kodrat perempuan yang harus selalu di dapur juga membuat banyak perempuan yang merasa terdiskriminasi untuk melanjutkan pendidikannya. Namun, apa selamanya perempuan hanya akan terkurung di stereotype 'dapur'?
Jawabannya, tidak. Karena sama seperti halnya dengan laki-laki, setiap perempuan juga mempunyai kesempatan untuk menempuh pendidikan dan mengenyam masa depan yang lebih cemerlang.
Jika dahulu ada peraturan bila seorang perempuan tidak boleh berpendidikan, maka sekarang zaman berubah. Sebab, Ibu Kartini telah memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan. Salah satunya ialah hak untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Lalu, sebenarnya, kenapa seorang perempuan wajib berpendidikan tinggi? Jika pada akhirnya, tidak semua dari mereka memilih untuk berkarir, melainkan memilih untuk fokus menjadi ibu rumah tangga.
Berikut 3 alasan perempuan wajib berpendidikan tinggi yang perlu diketahui!
1. Perempuan akan menjadi guru pertama bagi anak-anaknya
Pendidikan yang pertama sekaligus yang utama bagi anak ialah pendidikan di dalam keluarga. Khususnya seorang ibu, mengingat kebanyakan anak mempunyai waktu yang lebih intens dengan wanita yang telah melahirkannya itu dibanding dengan sang ayah yang sibuk bekerja mencari nafkah.
Coba kamu bayangkan, bila seorang ibu mengajarkan hal yang tidak baik terhadap anaknya? Atau, boleh jadi, mereka malah membiarkan anak mereka tumbuh dan berkembang dengan sendirinya mengikuti arus tanpa ada arahan apa pun. Padahal, belum tentu, arus yang diikuti oleh anak ketika berkembang membawa dampak yang baik. Bisa jadi, arus itu membawa dampak buruk yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Maka dari itu, seorang perempuan mestilah berpendidikan tinggi. Perempuan dengan kualifikasi pendidikan tinggi tentunya akan lebih mengerti bagaimana cara merawat serta mendidik anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik. Mereka yang teredukasi akan terlebih dahulu menyaring setiap informasi yang mereka terima sebelum akhirnya mengajarkan hal tersebut kepada anak mereka.
Selain itu, kecerdasan seorang anak juga berasal dari sang ibu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands, Dr. Ben Hamel yang menyatakan bahwa pengaruh faktor generik sangat besar terhadap tingkat kecerdasan seorang anak, yang dimana kecerdasan itu dikaitkan dengan kromosom X yang berasal dari sang ibu.
2. Dapat mengimbangi pasangan sekaligus menjadi tempat bertukar pikiran yang baik
Ketika berbincang, maka yang kita butuhkan ialah seseorang yang nyambung dengan topik perbincangan kita. Hal ini juga ketika mencari seorang pasangan. Kamu tentunya akan lebih nyaman berbincang dengan pasangan yang dapat mengimbangi pembicaraan kamu. Apalagi ketika kamu mengadakan deep talks yang berfungsi untuk menguji kualitas hubungan kamu.
Sebagai seorang perempuan yang berpendidikan, tentunya tidak akan sulit baginya mengimbangi topik pembicaraanmu.
3. Meningkatkan strata sosial
Salah satu faktor penyebab tingginya angka kemiskinan ialah karena kurangnya pendidikan yang merata di seluruh daerah. Terutama, bagi kaum perempuan yang masih dianggap tidak penting untuk disekolahkan.
Seorang perempuan dengan pendidikan yang baik akan dapat membantu meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan sosial. Hal ini dibuktikan dari pasangan yang ia miliki nantinya, yang setidaknya memiliki kualitas yang setara atau lebih baik darinya.
Itu ialah beberapa alasan perempuan wajib berpendidikan tinggi. Jadi, jangan pernah ragu untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Jangan pula takut pendidikanmu itu dapat menyaingi pasanganmu. Pasangan yang baik ialah mereka yang ikut mendukung kesuksesanmu. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
Kepsek soal Siswa SD Belajar di Lantai gegara Tunggak SPP: Wali Kelasnya Buat Peraturan Sendiri
-
Penyumbat Anus Tersangkut di Tubuh Perempuan Ini saat Lakukan MRI
-
Tayang Malam Ini! 4 Alasan Kamu Patut Nantikan Drama Korea Motel California
-
Fenomena Biaya Pendidikan Mahal, Selaraskah dengan Jer Basuki Mawa Beya?
-
Ulasan Film The 355, Aksi Agen Perempuan Gagal Hadirkan Spionase Emosional
Lifestyle
-
Murah Meriah! Ini 3 Sunscreen Mencerahkan untuk Pelajar, Harga Rp30 Ribu
-
4 Padu Padan OOTD Modis dari Minnie (G)I-DLE untuk Gaya Sehari-hari
-
4 Rekomendasi Facial Wash Wardah, Ada Tasya Farasya Best Product
-
3 Serum dengan Kandungan Glutathione, Ampuh Samarkan Hiperpigmentasi
-
Sensasi Segar! 4 Essence dengan Efek Mendinginkan untuk Kulit yang Lelah
Terkini
-
Bikin Deg-degan! Ini 4 Rekomendasi Film dan Drama Mirip Squid Game
-
Luwihaja Hill, Spot Camping dengan Suasana Nyaman di Megamendung Bogor
-
Kopi Saring Sinar Pagi: Sarapan Nikmat, Sentuhan Khas Pontianak di Bandung
-
Pengaruh Pendidikan Tinggi terhadap Rasa Percaya Diri di Dunia Kerja
-
Nick Kuipers Waspadai PSBS Biak, Bojan Hodak Sanjung Skuad Badai Pasifik