Menjalani kehidupan yang tak sesuai dengan keinginan sungguh menyedihkan. Terkadang kita harus bisa berpura-pura untuk tidak menjadi diri sendiri di dalam kondisi tertentu. Tapi ketika kita terus berpura-pura tak menjadi diri sendiri di setiap kondisi itu tentu sangat menyiksa.
Ketika melihat orang lain yang percaya diri di setiap kesempatan rasanya sangat membanggakan dan secara otomatis rasa kagum muncul. Itu karena mereka telah menjadi dirinya sendiri dan berhasil meraih apa yang diinginkan di dalam hidupnya.
Menjalani hari demi hari dengan kepura-puraan dan ketidakbahagiaan sangat menguras energi, mau tidak mau kita harus menyesuaikan dengan keinginan dan tuntutan dari orang yang ingin mengatur kita menjadi seperti yang mereka mau.
Tujuan dari hidup adalah untuk berbahagia bukan untuk berpura-pura. Namun, sulit rasanya ketika akan mempraktekan secara langsung. Untuk itu, kita harus memikirkan terlebih dahulu tujuan kita seperi apa agar bisa bahagia menjadi diri sendiri.
Inilah 3 tips menjadi diri sendiri.
1. Berani untuk Tidak Disukai
Terkadang kita di dalam hidup sangat senang sekali apabila diakui oleh orang lain sesuai dengan ekspektasi kita, namun itu adalah bukan sebuah tujuan dari hidup untuk selalu diakui. Ketika kamu tidak diakui lagi oleh orang lain maka kesedihan dan rasa frustasi akan menghampirimu.
Tak perlu terlalu memikirkan orang lain, toh kita juga tak bisa membuat bahagia semua orang, apalagi membahagiakan orang dengan kepalsuan yang diciptakan dirimu hanya agar bisa diakui. Kamu rela membohongi dirimu sendiri untuk membahagian orang lain, apakah itu bukan ketulusan? Sedangkan untuk membahagiakan orang lain harus ada ketulusan hati.
"Tetapi jika tidak berpura-pura menjadi diri sendiri takut tidak bisa membahagiakan orang lagi."
Nah, itu permasalahannya. Kadangkala ketika ada orang yang tidak menyukai, kita akan kepikiran terus berhari-hari dan merasa bersalah, karena egomu yang ingin diakui oleh orang lain. Secara tidak langsung, kamu menjadi budak dari kebahagiaan orang lain.
Yang jelas, tidak apa-apa tidak disukai, toh ,sebaik-baiknya manusia juga pasti ada saja yang tidak menyukainya. So, janganlah menganggap diri kamu selalu baik di mata orang lain. Terima saja bahwa tak semua orang bisa menyukaimu dan masih ada orang yang bisa menerimamu dan menyukaimu ketika kamu menjadi diri sendiri.
2. Jujurlah dengan Kebahagiaan
Tujuan kamu ketika ingin membuat orang lain bahagia itu memang benar, tapi caranya yang salah. Ketika kamu ingin membuat orang lain bahagia, maka kamu juga harus bisa jujur terlebih dahulu kepada diri sendiri bahwa kamu pun bahagia melakukan itu semua. Bagaimana mau bisa bahagia kalau yang dilakukannya saja dengan kepura-kepuraan?
Ya mungkin satu kali dua kali kamu mungkin merasa baik baik saja ketika membuat orang lain dengan kepura-puraan. Tapi apabila terlalu keseringan, coba bayangkan seperti apa kondisi psikismu kedepannya?
3. Mulailah Berdamai dan Menerima Diri Sendiri
Tahap ini memang sulit pastinya. Karena di sini kamu dipaksa harus bisa menerima secara utuh keadaan dan segala sesuatu yang ada di diri kamu. Ini bukan bentuk dari pesimis, namun realistis bahwa kamu tak bisa menjadi seperti orang lain di dalam segala hal. Ada bagian-bagian yang tak kamu bisa kuasai dan peroleh di dunia ini. Kita sebagai manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan ini yang harus bisa kamu akui dan terima, karena dengan mengakui kekuranganmu tak akan menjatuhkan harga dirimu di mata orang lain. Justru dengan menakar batas kemampuanmu itu adalah hal yang diperlukan untuk bisa menjadi dirimu seutuhnya. Menghabiskan waktu untuk iri dan dengki kepada orang lain tak akan ada gunanya, hanya menghabiskan energi dan pikiranmu saja.
So, mulai sekarang jadilah diri sendiri. Mulailah menerima keadaan dan berdamai dengannya. Sejatinya hidup adalah untuk bahagia, galilah potensimu tanpa harus iri kepada orang lain. Tak ada kehidupan yang indah selain menjadi diri kamu sendiri!
Baca Juga
-
Pentingnya Berfilsafat di Tengah Kondisi Demokrasi yang Carut-Marut
-
Film A Moment to Remember: Menggugah Hati dan Syarat akan Antropologis
-
Menguak Misteri: Kecerdasan Tidak Didasarkan pada Kehebatan Matematika
-
Antara Kecerdasan Emosional dan Etika dalam Bermain Media Sosial
-
Ini yang Akan Terjadi jika Kuliah atau Pendidikan Tinggi Tidak Wajib!
Artikel Terkait
-
Menggali Potensi Diri Lewat Buku 10 Jalan Memahami Diri Sendiri
-
Aroma Menenangkan dan Efek Relaksasi, Bantu Gen Z Jadi Lebih Percaya Diri
-
Punya Masalah Jerawat, Begini Solusi Tampil Percaya Diri Ala Eca Aura
-
Ulasan Buku Badu dan Kue Pesanan: Membangun Rasa Percaya Diri Sejak Dini
-
Ulasan Buku Seni Mencintai Diri Sendiri, Rahasia untuk Sembuhkan Luka Batin
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans