Pertimbangan kita seolah hilang ketika dalam pemikiran yang buntu. Keadaan yang begitu mendesak dan seolah seluruh pintu tertutup untuk membantu. Namun, apakah benar pinjaman online bisa menjadi solusi masalah finansial yang sedang kita hadapi?
Pinjaman online memang terdengar menggiurkan. Siapa yang tidak mau mendapatkan pinjaman uang dengan cara yang begitu mudah? Sayangnya, pinjaman online seringkali tidak menjadi solusi untuk sebuah masalah. Tidak jarang, kehadirannya justru memberikan masalah baru dan menambah beban hidup yang kita emban.
Maka dari itu, penting untuk tetap menyisakan ruang untuk mempertimbangkan banyak hal. Apa saja?
1. Ke mana kita pinjam?
Ada banyak sekali aplikasi pinjaman online yang bisa dengan mudah kita unduh melalui Playstore. Lantas, kita akan meminjam kepada siapa? Aplikasi mana yang harus kita unduh?
Maka dari itu, kita memerlukan beberapa observasi terhadap aplikasi tersebut. Mulai dari membaca rating sampai membaca ulasannya yang bisa dengan mudah di temui melalui internet.
Dalam memilih aplikasi, kita harus memilih aplikasi yang diawasi oleh OJK. Aplikasi tersebut adalah aplikasi yang legal atau sah di mata hukum dan negara.
Bagaimana cara mengetahuinya? Biasanya akan ad logo OJK dari beberapa icon aplikasi pinjaman online tersebut. Sayangnya, kini semakin banyak aplikasi bodong yang meniru hal tersebut dalam membuat tampilan icon.
Sehingga, kita benar-benar harus jeli. Untuk mencari aman, kita bisa mencaritahu beberapa hal melalui internet, sosial media, maupun pengalaman orang lain.
2. Berapa jumlah yang dibutuhkan?
Berapa jumlah uang yang kita butuhkan? Pasalnya, menjadi nasabah baru di sebuah pinjaman online tidak akan langsung membuat kita berkuasa untuk mengambil pinjaman dalam jumlah yang banyak. Hal tersebut bisa saja didapatkan berjalan seiring waktu.
Untuk meminjam pertama kali, kita hanya bisa mengajukan pinjaman sekitar 100.000-600.000. Kalau nama kita baik, maksudnya kita selalu membayar angsuran sebelum tanggal jatuh tempo, nominal itu akan bertambah sedikit demi sedikit. Sehingga, ketika kita membutuhkan uang dengan jumlah besar, pinjaman online bukanlah solusinya.
3. Berapa tenggat waktu yang kita mampu?
Berapa lama tinggal waktu yang kita butuhkan dalam mengangsur pinjaman tersebut? Dalam pinjaman online ada beberapa tenggat waktu yang diperkenankan.
Untuk pinjaman online legal, biasanya memiliki waktu terhitung satu bulan sekali untuk mengangsur uang pinjaman. Pun biasanya sejak minggu ke dua, sudah diperingatkan melalui panggilan telfon dan SMS.
Sedangkan pinjaman online ilegal, sangat menyiksa sekali. Karena kita harus mengembalikan uang terhitung satu minggu dalam aplikasi. Namun pada kenyataannya, sebelum hari ke 5 kita harus sudah mengangsur atau melunasinya. Kalau tidak, tentu saja mendapatkan ancaman penyebaran data.
Untuk seseorang yang sedang minim dalam hal keuangan, meminjam uang selama tidak lebih dari empat hari bukanlah hal yang mudah. Baru saja menerima pinjaman, sudah harus pontang-panting mencari dana lain segera untuk mengangsurnya.
4. Bagaimana dengan jumlah bunganya?
Pinjaman online sudah dikenal dengan bunga yang mencekik. Tapi, untuk apa merasa kage? Hampir seluruh badan peminjaman uang, tentunya memiliki bunga sendiri-sendiri sesuai peraturan di tempatnya.
Dalam pinjaman online, biasanya jumlah bunga tergantung dari jumlah pinjaman. Kalau pinjaman kecil maka bunga juga kecil, namun jangan tanyakan bagaimana seiring waktu.
Apalagi kalau telat bayar angsuran, bunga itu akan meledak berkali-kali lipat dari nominal jumlah pinjaman.
5. Bersedia menanggung resikonya?
Kemudahan yang disuguhkan dalam pengajuan melalui pinjaman online tidak diberikan secara cuma-cuma. Di balik kemudahannya, ada resiko yang harus ditanggung oleh setiap nasabah.
Resiko yang pertama adalah data tidak aman. Bagaimanapun, untuk mengajukan pinjaman online, kita diharuskan mengirim beberapa berkas meskipun dalam bentuk foto. Berkas tersebut biasanya adalah foto KTP, foto diri, foto diri menggunakan KTP, foto NPWP (tidak semua). Selain itu kita juga mengisi beberapa hal pribadi. Seperti alamat rumah, tempat tanggal lahir, dan yang lainnya. Berkas tersebut tidak bisa dipastikan keamanannya.
Apalagi dalam pinjaman online, kita terlebih dahulu harus mengirim semua itu sebagai bentuk pendaftaran. Dan, tentu saja hal tersebut tidak aman.
Seberapa banyak data yang ditemui bocor dan bisa disalah gunakan hanya karea bermula mengajukan pinjaman melalui pinjaman online.
Resiko yang kedua adalah, bunga yang besar. Meskipun di awal pinjaman suku bunga tidak seberapa, namun seiring waktu bunga tersebut akan menjadi besar dan perlahan membuat kita merasa tercekik.
Apalagi jika kita meminjam melalui pinjaman online ilegal. Awal meminjam saja bunganya sudah separuh dari jumlah pinjaman. Misalnya, meminjam 400.000 dan yang 200.000 itu bunga dan biaya yang lainnya. Dari 400.000 yang kita pinjam, hanya 200.000 yang masuk ke dalam rekening. Sedangkan dalam waktu tidak lebih dari lima hari, kamu harus segera mengembalikannya. Semakin besar uang yang dipinjam, semakin banyak bunga yang diberlakukan.
Resiko yang ketiga adalah gangguan debt colector. Debt colector pinjaman online sangat berbeda dengan debt colector bank maupun koperasi biasa. Pasalnya debt colector pinjaman online hanya melakukan penagihan melalui media sosial. Sehingga mereka cenderung lebih bar-bar dan membuat nasabahnya ketakutan. Karena hanya dengan cara itulah mereka bisa menekan nasabahnya untuk melunasi pinjaman maupun mengangsurnya.
Kebar-baran yang mereka lakukan sangat merepotkan. Dari menghubungi setiap hari di waktu yang tidak menentu, jumlah pesan yang begitu banyak, belum lagi panggilan telfon yang terus berdatangan, kata-kata kasar dan makian, sampai kepada data kita yang disebar kepada seluruh kontak.
Nah, itu dia hal yang harus kita pertimbangan sebelum mengajukan pinjaman melalui pinjaman online. Kalau boleh memberi saran, sekalut apapun kita dengan masalah yang sedang kamu hadapi, jangan pernah mencoba melarikan diri dengan meminjam uang secara online.
Hal ini tidak akan menjadi solusi dalam masalah yang kita hadapi. Bahkan menyelesaikan masalah dengan mengajukan pinjaman online sama saja dengan kita sedang menambah masalah.
Baca Juga
-
Jarang Disadari, 4 Pengaruh Silent Treatment dalam Hubungan Rumah Tangga!
-
Yoursay dan Suara Semakin Melegenda, Selalu Menjadi Rumah untuk Penulisnya
-
4 Tips Tetap Rukun dengan Pasangan Meskipun Beda Pilihan Capres di Pemilu 2024
-
Taman Cerdas Soekarno Hatta Jebres, Multifungsi dan Favoritnya Semua Kalangan
-
Cantiknya Pantai Teluk Penyu Cilacap, Indahnya Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
-
OJK Mau Evaluasi Batas Suku Bunga Pinjol, Begini Respon Industri
-
Anak-Anak Nia Ramadhani Sekolah di Mana? Uang Sakunya Tembus Jutaan Rupiah
-
Nia Ramadhani Spill Uang Jajan Anak di Sekolah, Nominalnya Disorot Netizen: Murah Lho Itu
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Lifestyle
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
Terkini
-
Gandeng Park Hyo Shin, V BTS Siap Rilis Lagu Winter Ahead pada 29 November
-
Ulasan Novel Hantu di Rumah Kos, Banyak Logika Janggal yang Bikin Galfok
-
The8 SEVENTEEN Bersiap Rilis Album Debut Solo Bertajuk Stardust pada Desember Mendatang
-
Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu dalam Novel 'Ten Years Challenge'
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?