Banyak dari kita yang bertanya-tanya mengenai penyebab seseorang bisa terjerumus kepada pinjaman online atau yang seringkali disebut sebagai lingkaran setan.
Sebenarnya, beragam alasan masing-masing orang dan tidak bisa untuk disamakan. Beberapa alasan di bawah ini merupakan beberapa alasan yang paling sering saya temui dalam bermasyarakat.
1. Gengsi dan tidak enak untuk meminta bantuan kepada orang lain
Tidak banyak orang bisa dengan mudah meminjam uang kepada orang lain. Baik itu keluarga, tetangga maupun teman-temannya.
Ada banyak orang yang selalu berusaha untuk menutup masalahnya dan berusaha untuk menyelesaikannya sendirian.
Ketika dia mendapatkan masalah secara finansial, dia akan mengambil jalan tengah meminjam uang secara online agar privasinya tetap terjaga. Agar tidak ada orang yang mengetahui bahwa dirinya sedang berada dalam kondisi yang kesusahan.
2. Tidak menemukan orang lain yang berkenan membantu
Berbeda dengan alasan pertama, seseorang yang memiliki latar belakang satu ini justru adalah mereka yang tidak sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Sayangnya, tidak seorang pun yang berkenan atau memiliki kemampuan untuk membantunya.
Dalam kondisi yang kalut dan pikiran yang buntu, seseorang biasanya tergiur untuk mengajukan pinjaman online sebagai jalan kilat untuk mengatasi masalahnya.
3. Terdesak
Seseorang yang membutuhkan uang untuk keperluan yang sangat mendesak juga bisa menyebabkannya meminjam uang secara online. Sebab, seperti yang kita ketahui, bahwa meminjam online seringkali diberi embel-embel bisa ditunggu dalam hitungan menit.
Mendengar hal itu, biasanya seseorang tidak akan berpikir panjang, asalkan bisa segera mendapatkan uang. Bahkan, sedikit dari mereka yang memahami betul kesepakatan hutang piutang yang dibuat.
4. Tidak memiliki harta benda yang bisa dijaminkan
Kini, banyak sekali bank maupun koperasi yang melayani peminjaman uang. Sayangnya, hal itu tidak dilakukan secara cuma-cuma. Nasabah yang ingin mengajukan pinjaman harus memenuhi syarat yang ditentukan. Salah satunya adalah memiliki harta benda yang bisa dijadikan jaminan. Misalnya seperti sertifikat tanah atau rumah, hingga BPKB.
Seseorang yang tidak memiliki harta benda untuk dijadikan syarat, tentu saja tidak bisa mengajukan pinjaman kepada lembaga yang bersangkutan. Memanfaatkan momen itu, pinjaman online hadir sebagai sebuah sarana yang menjembatani orang-orang tersebut agar tetap bisa meminjam uang.
'Pinjaman online tanpa jaminan', katanya. Proses verifikasinya pun sangat mudah. Biasanya hanya membutuhkan KTP, Foto Selfi, hingga beberapa dokumen pendukung, seperti KK atau NPWP.
Hal tersebut tentunya sangat menarik minat masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pinjaman hanya bermodal sentah-sentuh gawai saja.
Itu dia 4 alasan yang membuat seseorang memilih untuk meminjam uang melalui pinjol. Semoga kita selalu diberikan rezeki yang cukup, sehingga tidak perlu merasakan hidup yang tidak tenang karena perkara hutang.
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Padu Padan Daily Look Minimalis ala Lia ITZY Buat Gaya OOTD Makin Modis!
-
Cara Membuat Miniatur AI Realistis ala Action Figure dengan Google Gemini
-
4 Rekomendasi Toner Coconut Water untuk Hidrasi dan Penyeimbang pH Kulit
-
Di Balik Panggung Pestapora: Sponsor Freeport Ditolak Mentah-Mentah oleh Sejumlah Musisi
-
4 Calming Pad Korea Tea Tree, Solusi Praktis Hempaskan Jerawat dan Redness!
Terkini
-
Sinopsis Inspector Zende, Film India Terbaru Manoj Bajpayee di Netflix
-
FIFA Matchday 2025: Pesta Gol Lawan China Taipei yang Sejatinya Tak Terlalu Membanggakan
-
Babak Baru Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya: 12 Orang Resmi Jadi Tersangka, Terancam 7 Tahun Bui!
-
Demokrasi Bukan Sekadar Kotak Suara, Tapi Nafas Kehidupan Bangsa
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?