Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Latifah ..
Ilustrasi anak sedang belajar (Pexels.com/Gustavo Fring)

Apakah dulunya kamu sering menyontek? Kalau mau jujur, sebenarnya semua orang sudah tahu, kan, kalau perbuatan menyontek itu tidak terpuji?

Meski begitu, perilaku buruk ini sudah sering banget terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saking umumnya, malah yang punya prinsip kukuh gak mau nyontek dianggap aneh atau malah sering dikucilkan dari pertemanan. Dibilang terlalu kaku atau gak asyik!

Kebiasaan ini juga kerap terjadi pada si kecil. Berikut akan dijelaskan alasan apa saja kenapa anak jadi suka menyontek. Mari disimak!

1. Merasa rendah diri

Alasan pertama kenapa anak suka menyontek, adalah ia tidak cukup percaya diri dengan kemampuannya. Bisa jadi ia sering mendapat kritikan pedas atau omelan dari orangtua ketika mendapat hasil buruk. Akhirnya, kepercayaan dirinya runtuh, dan mencari jalan instan, yaitu dengan menyontek.

Jika kebiasaan buruknya ini dibiarkan terus, khawatirnya akan terbawa sampai dia besar nanti. Tentunya kebiasaan buruk tersebut bisa membawa dampak buruk di masa depannya.

Seperti kita tahu, kesuksesan seseorang dibutuhkan kepercayaan diri tinggi. Orang yang minder biasanya mengalami hambatan dalam perkembangan pribadinya, serta berbagai sisi kehidupan yang lain. Termasuk karier.

2. Terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gawai

Alasan selanjutnya anak jadi suka menyontek, adalah tidak mempersiapkan ulangan atau ujian dengan baik. Waktu belajar malah dihabiskan untuk bermain gawai.

Akibatnya, ketika anak lain sudah siap dengan materi yang telah mereka pelajari. Si kecil malah sibuk menyontek.

Nah, di sinilah peran orangtua untuk membatasi akses gawai terhadap anak. Buat anak bisa disiplin dan membagi waktu antara kapan main dan kapan harus belajar.

3. Takut gagal

Dalam hidup ini kegagalan itu wajar. Sayangnya, bagi si kecil kegagalan ini bisa jadi momok sangat menakutkan, dan hal itulah yang mendorongnya melakukan perbuatan buruk, yaitu menyontek.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ketika anak gagal dan mendapat respons tak mengenakkan. Misalnya, mendapat kritikan pedas atau bentakan, anak pun jadi ketakutan bakal mendapat respons tersebut saat nilainya jelek. Itu sebabnya, si kecil jadi nekat untuk menyontek.

Dari uraian tadi harapannya orangtua bisa bersikap lebih bijak agar anak tak sampai terdorong untuk menyontek. Buat dia bangga dengan hasil jujurnya sendiri, ya, ayah bunda!

Latifah ..