
Tiap orangtua punya gaya pengasuhan yang berbeda-beda. Hal ini bisa dipengaruhi karakter orangtua itu sendiri, maupun karakter si kecil.
Salah satu gaya pengasuhan yang kerap ditemui dalam keseharian, adalah gaya asuh otoriter. Pola asuh otoriter umumnya ditandai dengan praktik pengasuhan bersifat kaku dan sangat mengendalikan. Tujuannya, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi disiplin.
Sayangnya, pengasuhan dengan gaya otoriter seperti ini tak disarankan, karena gak baik bagi anak. Anak jadi tertekan, tidak kreatif, atau tidak percaya diri.
Untuk mengetahui apakah kamu termasuk orangtua otoriter atau enggak, berikut beberapa tanda yang harus kamu perhatikan. Mari disimak!
1. Orangtua terlalu mengatur
Ciri pertama dari gaya asuh otoriter, adalah terlalu mengendalikan. Semua hal dalam kehidupan anak harus selalu diatur oleh orangtua. Sikap ini lahir dari pandangan bahwa orangtua lebih paham dengan kebutuhan anak karena sudah mengecap lebih banyak asam garam kehidupan.
2. Sering memarahi anak
Gaya asuh otoriter dikenal keras. Tak heran anak yang berada di bawah pengasuhan orangtua yang otoriter biasanya sering membangkang sebagai bentuk pelampiasan sakit hati akibat terlalu sering dimarahi.
3. Memiliki ekspektasi berlebihan
Wajar bila orangtua punya harapan baik terhadap anak. Hanya saja, jangan sampai memasang ekspektasi berlebih, dan akibatnya bikin anak tertekan.
Orangtua otoriter umumnya menghendaki kesempurnaan di diri anak. Nilai sekolah harus bagus, tiap ikut kompetisi harus menang, dan responsnya gak mengenakkan apabila anak tak memenuhi ekspektasi tersebut.
4. Kurang sabar
Orangtua otoriter biasanya ‘sumbu pendek’ dalam menghadapi anak. Anak tidak bisa melakukan sesuatu, langsung dimarahi. Tak jarang sampai menghina segala. Alasannya, demi kebaikan anak supaya termotivasi.
Padahal, bukannya bikin anak terdorong maju. Sering dimarahi malah membuat anak gak percaya diri atau rentan depresi. Orangtua pun kalau sering dimarahi bakal kesal dan sakit hati, kan? Anak pun punya perasaan yang sama, lho.
Untuk melatih anak disiplin gak harus, kok, menggunakan cara kekerasan. Menjadi tegas gak harus galak atau selalu membentak. Orangtua tetap bisa menerapkan ketegasan tanpa berbicara pakai urat. Yang penting, konsisten antara apa yang dikatakan dengan yang dilakukan.
Misalnya, kalau orangtua sudah bilang anak akan dihukum tidak boleh nonton TV selama satu jam apabila dalam 10 menit belum juga mandi, maka lakukan. Sikap plinplan orangtua yang kerap bikin anak jadi gak disiplin, lho.
Nah, semoga uraian tadi bisa menjadi alasan untuk menghindari gaya asuh otoriter, ya!
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Gaya Mewah, Fitur Canggih! Honda PCX 160 2025 Bikin NMAX dan Vespa Ngelirik
-
Anti-Ribet, Ini 4 Ide Daily Look ala Jongho ATEEZ Buat Tampil Modis Sehari-hari
-
4 Ide OOTD Stylish ala Kim Seol Hyun, Fashionable dan Nyaman Buat Hangout!
-
10 Rekomendasi Laptop HP untuk Mahasiswa, dari yang Terjangkau hingga Spek Dewa
-
Gila! Samsung Galaxy S25 Ultra Punya Layar AMOLED Terbaik dan Kamera Selevel DSLR
Terkini
-
Pelajaran Memilih: Ilmu Hidup yang Tak Pernah Diajarkan di Bangku Sekolah
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Kang Ha Neul Alami Teror di Apartemen Baru dalam Film Thriller Wall to Wall
-
Cari Bek Tengah, Legenda Udinese Sarankan Klub Rekrut Jay Idzes
-
Palermo Incar Emil Audero untuk Direkrut Kembali, Ada Peluang Jadi Pemain Permanen?