Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Dini Hariyani
Ilustrasi anak yang sedang tantrum. (Pexels.com/Phil Nguy)

Akhir-akhir ini, kita sering mendengar istilah tantrum yang terjadi pada anak. Apa sih sebenarnya tantrum itu? Bagaimana cara yang tepat untuk menyikapinya? Istilah tantrum dapat diartikan sebagai ledakan emosi pada anak yang biasanya ditandai dengan menjerit, menangis, marah dan emosi lain. Tantrum umum terjadi pada anak di usia 1-3 tahun. Hal ini terjadi karena anak belum bisa mengungkapkan apa yang diinginkan akibat kemampuan berbahasa anak yang belum berkembang cukup baik sehingga cara tersebut dilakukan.

Hal tersebut sebenarnya normal sebagai bagian dari perkembangan anak dan akan berkurang seiring kemajuan kemampuan berbahasa anak yang meningkat. Lalu, bagaimana cara menghadapi anak yang sedang tantrum ini agar tak berlarut-larut? Berikut lima cara menghadapinya seperti yang telah dikutip dari laman hellosehat.

1. Berikan pelukan

Memberikan pelukan pada anak mungkin terlihat sepele. Namun ternyata pelukan dapat membantu meredakan emosi pada anak. Dengan memberikan pelukan anak akan merasa aman dan tahu bahwa orang tua mereka peduli. Setelah itu jangan langsung berikan apa yang dia inginkan dan jangan turuti emosinya. Lebih baik biarkan saja sampai anak tersebut berhenti dengan sendirinya.

2. Siapkan kebutuhan anak

Apabila tantrum terjadi pada saat bepergian maka sebaiknya orang tua harus menyiapkan berbagai kebutuhan anak seperti mainan ataupun makanan kesukaannya. Anak akan mudah tantrum ketika lapar dan lelah, oleh karena itu mainan atau makanan kesukaannya akan dapat mengalihkan perhatiannya sehingga anak akan lebih mudah dikendalikan saat tantrum.

3. Kendalikan emosi

Hal lain yang tak kalah penting adalah mengendalikan emosi orang tua itu sendiri ketika anak tantrum. Sangat disarankan agar orangtua tidak turut emosi agar tidak memperparah tantrum pada anak. Sebaiknya biarkan anak dengan tantrumnya sampai puas karena memang inilah cara anak melepaskan  emosi anak sehingga emosi anak tidak tertekan.

4. Berlaku bijak pada anak

Anak sering tantrum untuk mendapatkan keinginannya. Oleh karena itu orang tua perlu berlaku bijak pada anak dengan tidak menuruti semua keinginan anak pada saat mereka tantrum. Hal ini agar tantrum tidak tidak semakin parah dan buat anak makin sadar bahwa tantrum tidak akan membuat keinginan mereka terkabul.

5. Berikan penjelasan pada anak

Tanyakan pada anak apa yang membuat mereka tantrum. Apabila anak tidak mendengarkan, biarkan saja sampai tenang. Barulah berikan penjelasan yang baik serta mudah dipahami untuk anak dan tawarkan hal lain jika orangtua tidak setuju dengan keinginannya. Pada saat tantrum ini jangan selalu memberikan keinginan anak tapi berikan penjelasan yang logis. Apabila terus menerus dituruti malah akan memperparah tantrum anak dimana anak akan lebih sering tantrum untuk mendapatkan keinginannya tersebut.

Itulah lima cara menghadapi anak yang sedang tantrum. Kunci utamanya adalah membiarkan anak untuk melepaskan emosinya saat tantrum dan jangan memarahinya. Bagaimana, sudah lebih paham cara menyikapi anak yang tantrum dengan cara di atas? Semoga bermanfaat!

Dini Hariyani