Perilaku toksik ditandai dengan berbagai tindakan atau ucapan yang merugikan orang lain atau bikin orang lain gak nyaman. Berinteraksi dengan orang seperti ini bisa sangat menguras mental, karena terkadang kamu ingin marah-marah, tapi kondisi gak memungkinkan. Akhirnya kekesalanmu hanya disimpan di dalam hati saja.
Untuk melepaskan diri dari lingkungan kerja toksik ada beberapa tips yang dapat kamu coba. Apa saja? Simak ulasannya lebih lanjut, ya!
1. Bicara jujur
Ada kalanya seseorang melakukan perilaku toksik tanpa dia sadari. Cobalah untuk jujur mengutarakan apa yang dirasakan selama ini.
Sebagai contoh, kamu pusing dengan tingkah rekan kerjamu yang selalu mengeluh tanpa henti. Hal ini yang bikin pekerjaanmu jadi terasa berat akibat pengaruh aura negatif yang dipancarkannya.
Cobalah beranikan diri ngomong langsung ke rekan kerja, dan utarakan kalau kebiasaannya mengeluh tersebut sudah membawa dampak negatif bagi performa kerjamu. Sekaligus berikan dia solusi, kalau memang dirasa sangat benci dengan pekerjaannya saat ini, kenapa gak mencari pekerjaan baru saja.
2. Bersikap cuek
Bila ternyata orang toksik yang kamu tegur tersinggung, maka abaikan saja. Ada kalanya kamu perlu cuek dan ‘egois’ ketika berhadapan dengan tipikal orang seperti ini. Gak dibilangin kehadirannya bikin mumet, dibilang terus terang malah marah, bukannya sadar diri.
3. Cari lingkungan baru
Gapapa kalau kamu malah dikucilkan akibat hasutan orang toksik tersebut yang sedang playing victim. Coba cari lingkungan baru yang berisi orang-orang dengan perilaku baik dan bisa memberikan pertemanan yang sehat.
Gak perlu minder jika pertemanan orang toksik tadi berjumlah besar. Ingat, lho, negativity attract negativity. Jadi, lingkaran pertemanan seperti itu biasanya setipe, toksik juga.
Meskipun lingkaran pertemananmu lebih kecil, yang penting kualitasnya jempolan. Gak bikin hidup runyam, malah sikap mereka suportif. Itu, baru pertemanan yang layak dipertahankan.
4. Keluar sama sekali dari lingkungan tersebut
Kalau dirasa lingkunganmu sudah sangat tak sehat, terutama bagi mental. Maka, tak ada salahnya cari pekerjaan baru. Tak ada gaji yang sepadan jika itu harus dibayar dengan kondisi mental terganggu. Lebih baik gaji sedikit lebih kecil tapi lingkungan bahagia, daripada gaji besar tapi isi orang-orangnya bikin jengkel.
Itu dia beberapa tips untuk keluar dari lingkungan kerja toksik. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Review Drama Korea The World of The Married: Cinta Beracun yang Juga Dirasakan Banyak Orang
-
Review Jujur Sunscreen Wardah Acne Calming SPF 35 Selama 2 Bulan Pemakaian
-
Mengubah Kualitas Kerja Karyawan Hybrid dengan Kepemimpinan Empowering
-
Kecurangan Akademik, Masalah Moral atau Kurangnya Kesadaran Spiritual?
-
Semakin Cuan di Tahun Ular, Intip Tips Meningkatkan Performa Kerja dengan Roller Blinds dari Decorindo Perkasa!
Lifestyle
-
4 Daily Look ala Ryeoun yang Simpel tapi Stylish, Siap Jadi Ide OOTD Kamu!
-
4 Ide OOTD Chic ala Hong Hwa-yeon yang Bikin Kamu Makin Stylish Kapan Saja!
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
3 Inspirasi Clean Outfit Pria ala Hwang Minhyun, Simpel tapi Stylish!
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
Terkini
-
Usung Alter Ego, Lisa BLACKPINK Sukses Gebrak Panggung Coachella 2025
-
Mission Impossible - The Final Reckoning: Aksi Gila dan Serangan The Entity
-
2 Fakta Unik Aldyansyah Taher Pemain Timnas U-17: Punya Versatility di Luar Nalar!
-
3 Pahlawan dengan Quirk yang Tampak Licik dan Keji di Boku no Hero Academia
-
Persebaya Surabaya Siap Tempur Lawan Persija, Paul Munster: Saatnya Sprint!