Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Chrisna Chanis Cara
Ilustrasi Kaktus. (Pexels/Rachel Claire)

Tanaman kaktus dahulu hanya dapat ditemukan di daerah gurun atau kawasan kering. Namun kini jenis tumbuhan dari family Cactaceae itu banyak dipelihara warga di rumah-rumah. Perawatan yang tak ribet menjadi salah satu alasan tanaman hias ini digandrungi.

Namun demikian, bukan berarti kaktus tak membutuhkan perlakuan khusus. Jika tak dirawat dengan baik, tanaman kaktus bisa terhambat pertumbuhannya bahkan mati.

Berikut ini sejumlah tips merawat kaktus di rumah yang dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Penyiraman

Kaktus adalah tanaman yang tahan hidup tanpa air dalam waktu lama. Meski demikian, Anda tetap perlu menyiramnya. Frekuensinya tak perlu sering-sering, cukup sepekan sekali atau ketika media tanam mengering.

Penyiraman kaktus dapat menggunakan sprayer atau dikocor biasa hingga airnya keluar dari lubang-lubang pot. Penyiraman yang berlebihan dapat membuat akar hingga batang membusuk sehingga membuat tanaman mati. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari.

2. Pengaturan Cahaya

Pertumbuhan tanaman kaktus yang kurang cahaya bakal tidak maksimal. Warnanya akan menjadi hijau pucat. Hal ini karena habitat asli kaktus merupakan daerah kering dengan intensitas pencahayaan yang tinggi selama 7-8 jam.

Apabila Anda memelihara kaktus di dalam ruangan, pastikan kaktus terkena cahaya sinar matahari yang cukup, seperti dekat jendela. Kaktus juga membutuhkan tempat teduh sesekali agar tidak mengalami fototoksisitas akibat terpapar cahaya berlebih.

Cahaya matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kaktus menjadi pucat kekuningan. Beberapa jenis kaktus menyukai tempat yang teduh. Anda cukup menjemurnya secara tidak langsung di bawah sinar matahari, minimal sepekan sekali.

3. Media Tanam

Media tanam perlu menjadi perhatian dalam perawatan kaktus atau sukulen. Media tanam yang tepat dapat menjamin tanaman berumur panjang. Tanaman kaktus menyukai media tanam kering berpasir. Campuran media yang tepat terdiri atas pasir pantai, tanah vulkanik, humus, dan sedikit sekam padi. Media harus porous atau mudah mengalirkan air.

4. Pemupukan

Hindari pemupukan setelah proses penanaman kaktus pada media tanam. Pupuk berlebih justru mengurangi keindahan tanaman. Tanaman menjadi terlalu subur, tandanya adalah jarak antar duri atau antar daun menjadi lebar.

Pemupukan pada kaktus dapat dilakukan ketika media tanam tidak lagi subur. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kandang, kompos, NPK, maupun pupuk slow release. Pupuk kandang serta kompos dapat ditambahkan setelah mengurangi setengah tanah dalam pot kemudian pupuk dimasukkan.

5. Repotting

Repotting seringkali terlewatkan oleh para pemilik kaktus. Repotting berguna untuk memperbarui unsur hara serta memberi ruang lebih besar untuk pertumbuhan kaktus. Tahapan repotting ini dapat dilakukan dengan mengganti media tanam atau sekaligus wadah tanamnya.

Media tanam kaktus memiliki karakter yang remah, tidak terlalu padat, dan basah. Anda bisa menggunakan media tanam yang dijual di toko-toko pertanian, atau membuat sendiri dengan mencampurkan tanah:kompos:pasir (1:1:2).

6. Pengendalian Hama

Hama tungau, kutu putih serta laba-laba biasanya menjadi musuh utama kaktus. Namun cukup mudah kok untuk mengendalikan hama tersebut. Anda cukup menyikat kaktus dengan kuas atau sikat halus yang bersih.

Anda dapat menambahkan 1 sendok detergen/sabun colek ke dalam 5 liter air kemudian digosokkan menggunakan sikat atau kuas pada permukaan kaktus. Pengendalian penyakit sebaiknya dilakukan secara preventif dengan menjaga sanitasi serta menggunakan bibit yang sehat.

Itulah tips untuk merawat kaktus di rumah. Semoga bermanfaat.

Chrisna Chanis Cara