“Matematika, ilmu yang menyenangkan.”
Siapa yang pernah mendengar potongan lagu itu? Apa benar matematika itu menyenangkan? Tapi, kenapa fakta yang ada di lapangan berkata lain? Kebanyakan murid yang ada di sekolah menganggap matematika sebagai suatu pelajaran yang menegangkan dan juga menyeramkan. Belum lagi, mereka juga harus dipusingkan dengan hitungan yang tidak ada akhirnya.
Tapi, bukankah hidup ini tidak lepas dari hitung-hitungan dan matematika? Coba bayangkan jika di dunia ini tidak ada yang namanya hitung-hitungan matematika? Mungkin, kita akan mengalami banyak sekali kesulitan. Oleh karena itu, belajar matematika itu sangat penting. Jangan heran bila kita tidak bisa lepas dari pelajaran eksak yang satu ini sejak SD bahkan sampai di perguruan tinggi sekali pun.
Lalu, sebenarnya, hal apa yang membuat matematika terkesan menyeramkan? Berikut 3 hal yang menjadikan matematika menyeramkan.
1. Guru yang mengajar terlalu serius
Coba kita perhatikan antara cara mengajar guru keterampilan dan matematika. Seperti ada suatu perbedaan yang begitu besar. Guru keterampilan cenderung fleksibel dan terkesan menyenangkan. Hal ini berbanding terbalik dengan guru matematika yang lebih serius dan monoton.
Perbedaan cara mengajar inilah yang kemudian membuat murid memperlakukan kedua pelajaran itu juga berbeda. Keterampilan terkesan lebih menyenangkan, dan matematika tidak. Kelihatannya sederhana. Tapi, cara mengajar seorang guru sangat berpengaruh terhadap cara pandang serta minat seorang murid. Tak heran bila murid menganggap matematika menyeramkan jika guru yang mengajar saja terlampau serius.
2. Terlalu berfokus pada rumus
Otak siapa yang mampu menghafal setiap rumus yang ada di buku matematika? Ganti bab yang satu, rumus yang baru bermunculan, dan begitu seterusnya. Hal ini lama-kelamaan membuat murid menganggap bila matematika itu menakutkan karena banyak rumus yang perlu mereka hafalkan.
Sebenarnya, ini kembali lagi pada pola pengajaran guru. Guru seharusnya lebih pandai mengombinasikan rumus matematika dengan konsep atau hal-hal yang menarik agar murid lebih terkesan untuk mempelajari matematika.
3. Stereotip tentang matematika
“Matematika itu susah. Banyak rumusnya.”
“Guru matematika itu galak-galak.”
Siapa yang pernah diracuni pikirannya dengan stereotip seperti itu? Iya, hal berikutnya yang membuat matematika terkesan menyeramkan ialah karena stereotip jelek tentang matematika yang membuat kita jadi takut duluan sebelum mempelajarinya.
Itu adalah beberapa hal yang membuat matematika terkesan menyeramkan. Apakah kamu juga merasakannya?
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
5 Cara Cepat Mempelajari Hal Baru yang Membuat Belajarmu Tak Membosankan
-
7 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Menjadi Seorang Ayah
-
3 Hal yang Sering Diirikan Anak Perempuan dari Anak Laki-laki
-
Kocak! Tukang Es Mendadak Masuk Kelas Sebelum Pelajaran Bikin Murid Girang, Sikap Santuy Guru Tuai Pujian
-
Tidak Sepenuhnya Buruk, Ini 3 Hal yang Bisa Dilakukan saat Break dengan Pasangan
Lifestyle
-
Selera Makanmu Ungkap Rahasia Karaktermu: Si Perfeksionis Suka Sayur, Siapa Kamu?
-
4 Ampoule Korea Calming Kemerahan dan Cegah Breakout pada Kulit Sensitif
-
Kenapa Standar Hubungan Gen Z Jadi Abu-abu? Membedah Tren 'Bare Minimum' dan 'Princess Treatment'
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
Terkini
-
18 November: Cukup! Tidak Ada Lagi Alasan untuk Menoleransi Pelecehan Anak
-
FIFA Puskas Award 2025: Maaf para Culers, Gol Lamine Yamal Sejatinya Tak Terlalu Istimewa!
-
Nurra Datau Ungkap Awal Karier Akting: Dari Iseng hingga Jatuh Cinta
-
Diangkat dari Light Novel, Anime Killed Again, Mr. Detective? Resmi Digarap
-
Kota Tanpa Trotoar: Indonesia untuk Mobil, Bukan Manusia?