Terjadinya jalinan antara dua orang akan mengarahkan pada dua jenis muara: healthy relationship atau toxic relationship. Apabila dalam sebuah hubungan dipenuhi dengan dukungan dan kepercayaan penuh pada pasangan, maka akan disebut healthy relationship atau hubungan yang sehat.
Sementara toxic relationship biasanya disebut untuk sebuah hubungan yang tidak sehat bahkan cenderung membahayakan diri dan menimbulkan dampak buruk. Orang yang terkungkung dengan toxic relationship akan merasa tertekan secara psikis dan emosional, terluka fisik dan mental karena perilaku abusive yang dilakukan pasangannya. Toxic relationship yang terus saja dibiarkan tidak akan membawa kebahagiaan, malah akan menimbulkan kecemasan, ketakutan dan stres.
Ciri-ciri toxic relationship dikutip dari halodoc.com berupa:
1. Kurangnya dukungan dari pasangan
Pasangan yang malah melihat sebuah pencapaian kamu sebagai kompetisi dan tidak memberikan dukungan, maka mimpi untuk melakukan pencapaian tertentu akan sangat mustahil terjadi.
2. Buruknya komunikasi
Peran komunikasi sangat vital dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, jika dalam satu hubungan hanya muncul kalimat sarkasme yang tidak mengenakkan, maka hubunganmu sudah dapat dikategorikan sebagai toxic.
3. Cemburu berlebihan
Cemburu adalah hal yang wajar, namun jika ini malah semakin menjadi tanpa alasan dan mulai membuatmu tidak nyaman, hati-hati! Mungkin hubunganmu sudah tidak sehat lagi.
4. Terlalu mengontrol
Memantau kegiatanmu sepanjang waktu hingga membuatmu serasa tidak lagi memiliki privasi dan terlampau kesal jika kamu tidak segera menjawab telfon atau chat? Bisajadi itu adalah tanda toxic relationship!
5. Ketidakjujuran
Perilaku controlling dari pasangan akan membuatmu terdorong berbohong untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi.
6. Gelisah yang sering
Mengabaikan kebutuhan, karena pasanganmu akan sering memintamu melakukan apa yang mereka mau
7. Berjarak dengan kerabat
Keposesifan pasanganmu akan membuatmu menjauh dari kerabat karena menghindari konflik dengan pasangan
Kurang merawat diri, hubungan yang tidak sehat akan membuatmu sulit menghabiskan waktu untuk hanya sekedar melakukan hobi
Berharap perubahan pada diri pasangan. Ekspektasi yang terlampau tinggi untuk memintanya berubah hanya akan berakhir rasa sakit untuk diri sendiri
Lalu bagaimana cara menghindari toxic relationship? Psikiater dr. Vivi Syarif dalam postingan tiktok-nya @dr.zulvia.syarif.spkj membagikan beberapa cara untuk menjauh dari hubungan toxic:
1. Mencari Zona yang Aman
Kamu harus bisa menempatkan dirimu dulu sebelum mengakhiri sebuah hubungan. Mencari perlindungan pada keluarga, sahabat, aparat atau profesional akan membantumu merasa aman jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
2. Susun Strategi Untuk Mandiri
Bila selama ini kamu terlalu bergantung pada pasangan baik dalam segi finansial, materi, tempat tinggal maupun kegiatan antar jemput, kamu harus memiliki backup plan agar menghindarkan diri dari rasa bergantung tersebut. Seperti mencari penghasilan tambahan untuk menambah tabungan dan mengasah skill yang diperlukan.
3. Bicara dengan Orang yang Kamu Percaya
Menuangkan isi hati dengan orang yang dapat dipercaya akan membantu merilis ketakutan yang menghantui. Katakan pada mereka kalau kamu ingin menghindari hubungan toxic dengan si dia dan minta bantuan perlindungan.
4. Jaga Jarak Aman
Memutuskan kontak langsung dengan pasangan toxic akan membuatmu merasa aman. Mulai mengabaikan segala bentuk keposesifan pasangan yang terus menerus memantau dan coba untuk percaya diri dalam melakukan sesuatu kembali tanpa takut diawasi.
5. Cari Bantuan Profesional
Mendatangi profesional untuk menceritakan permasalahan seperti psikolog atau psikiater dapat membantumu menyembuhkan diri dari rasa gelisah dan kecemasan akan hubungan beracunmu. Selain itu kamu juga bisa meminta bantuan aparat hukum jika pelaku akan mengancam menyakiti atau menyebarkan aib hubungan kamu.
6. Lakukan Hal-hal yang Membuatmu Bahagia
Terkekang dengan sifat posesif pasangan mungkin akan membuatmu sulit melakukan hal-hal yang menjadi hobimu. Maka kamu bisa memulai untuk mengerjakan kegiatan favorit yang membuat kamu bahagia dan tidak sempat kamu lakukan lagi ketika berhubungan dengan doi yang toxic.
Itulah beberapa cara menjauhkan diri dari toxic relationship. Dan inilah saatnya untuk mengatakan BYE-BYE pada makhluk toxic dan mulai mencari kebahagiaanmu yang sebenarnya!
Tag
Baca Juga
-
Parenting Bullyproof untuk Anak Tahan Bully, Bagaimana Tanggapan Psikiater?
-
Mengenal Counterdependency: Hidup dengan Kemandirian yang Berlebihan
-
Kenali 4 Bahaya Self Diagnosis yang Harus Kalian Tahu!
-
8 Cara Ini Bisa Meredam Emosimu yang Meledak! Praktekkan Yuk!
-
15 Jurnal Prompts ini Bisa Bantu Kamu Healing Lebih Cepat! Coba Yuk!
Artikel Terkait
-
Undang 100 Tamu, Hanya 5 yang Datang! Kisah Pilu Pernikahan Pasangan di AS
-
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
-
Kumpul Kebo Marak di Indonesia, Kasus Paling di Daerah Ini
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
-
Bastian Steel Ungkap Perjuangannya 'Luluhkan' Hati Calon Kakak Ipar Putri Marino Saat Dekati Adiknya: Sempat Tak Diwaro!
Lifestyle
-
4 Translucent Powder Terbaik untuk Makeup Flawless, Bebas Minyak Seharian!
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
-
4 Inspirasi Gaya Praktis ala Jung Gun-joo, OOTD Ideal Buat Para Cowok!
-
4 Gaya Kasual ala Nashwa Zahira, Padu Padan Jeans yang Cocok untuk Hangout
-
4 Look OOTD Kekinian ala Lee Seoyeon fromis_9, Gaya Makin Super Stylish!
Terkini
-
Review Novel The Lantern of Lost Memories, Kisah Studio Ajaib bagi Jiwa yang Pergi
-
Selamat! Shenina Cinnamon Menang Penghargaan Festival Film di Filipina
-
Cameron Diaz Siap Beraksi di Film Back in Action, Intip Teaser Perdananya
-
Review Film Gladiator II, Tekad Lucius Bangun Ulang Kejayaan Roma
-
Takluk 4-0 dari Jepang, Saatnya Shin Tae-yong Didepak dari Timnas?