Banyak orang beranggapan bahwa gaya dalam berkomunikasi dengan seseorang tidak akan memberi pengaruh apapun kepada yang menerimanya. Padahal, hal tersebut tidak benar.
Apalagi berkomunikasi dengan suami, yang merupakan orang terdekat kita. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar komunikasi yang ada tersebut menjadi kunci harmonis dalam hubungan rumah tangga, bukan malah membuat suami merasa tidak nyaman dalam rumah tangga itu sendiri.
Berikut ini merupakan gaya bicara yang tidak boleh dilakukan dalam berkomunikasi dengan suami.
1. Menyalahkan
Tidak ada rumah tangga yang bebas dari sebuah masalah atau ujian. Semua rumah tangga akan mengalami masa itu sendiri. Ketika dalam rumah tangga yang kamu jalin bersama suami memiliki sebuah masalah, maka waktunya bagi kalian untuk fokus kepada solusi yang bisa disimpulkan. Bukan malah saling menyalahkan.
Menyalahkan suami sembari membenarkan diri sendiri bukan hal yang terpuji. Kalau bisa, ujian atau masalah tersebut seharusnya bisa membuat kamu dan suami saling mengoreksi diri sendiri.
2. Memerintah
Gaya berkomunikasi memerintah seperti "Cepetan! gitu aja lama banget, sih!" Bisa membuat suami merasa tidak nyaman dan direndahkan. Sekalipun kamu sedang biru-buru, akan lebih baik untuk menyiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik sehingga dari waktu yang ada tersebut kamu tidak merasa kerepotan.
Selain itu, kerja sama yang dibangun juga sangat menguntungkan. Kamu bisa berbagi tugas bersama suami, membangun perjanjian dan kesepakatan agar tidak saling terlambat satu sama lain.
3. Meremehkan
Meskipun hubungan di antara kamu dan suami terjalin dengan begitu menyenangkan, tetap tidak dibenarkan jika kamu berani untuk meremehkannya.
Kalimat sederhana seperti "Gitu aja nggak bisa" tidak selalu dapat diterima. Apalagi kalau suami sedang capek, banyak pikiran, dan lain sebagainya, kalimat tersebut justru bisa memancing pertengkaran.
Kalau kamu merasa suami kurang mengerti dalam beberapa hal, maka akan sangat baik jika kamu mengomunikasikannya dengan baik.
Mengajak suami berbicara dengan mencari waktu yang pas, mengobrolkan apa yang kamu rasakan dan mencoba mengajak suami untuk memahami itu, akan menjadi hal yang lebih baik ketimbang terang-terangan meremehkannya.
Ingat, tidak ada manusia yang sempurna. Sekalipun itu dirimu sendiri. Kalau suami berkenan, dia juga bisa membuka segala sesuatu yang payah dalam dirimu. Tapi bukankah menjaga perasaan masing-masing jauh lebih baik?
4. Membandingkan
Dibandingkan dengan orang lain adalah hal yang paling menyakitkan. Ketika kamu membandingkan suami dengan orang lain, orang yang dalam pandanganmu lebih ini dan itu, tentu saja suamimu akan merasa sangat sakit hati.
Apakah kamu tidak bisa memahaminya? Bayangkan jika kalian bertukar posisi? Kamu yang dibandingkan dengan wanita lain, apakah tidak sakit hati?
Ketika kamu ingin membandingkan suami dengan orang lain, pikirkan perasaanmu ketika dibandingkan dengan wanita lain. Sejatinya, menjadi diri sendiri itu lebih baik. Katanya, kalau mencari yang sempurna, maka akan kehilangan yang terbaik, bukan?
5. Memberi label
"Dasar A, B, C" dan lain sebagainya bukanlah penyemat yang baik untuk diberikan kepada suami. Apalagi jika hal tersebut dikategorikan sebagai kata-kata yang kasar dan membawa fisik.
Baik, mungkin suamimu adalah seseorang yang enakan, tidak senang repot mempermasalahkan beberapa hal. Tapi, kamu juga tidak boleh kelewat batas dan membuatnya merasa tidak lagi memiliki harga diri.
Kalau kamu punya suami yang enak diajak ngobrol dan menjalani hidup dengan menyenangkan, maka kamu harus bersyukur dan menjaganya baik-baik.
Jangan memanfaatkan keadaan hanya demi sebuah alasan ingin dimengerti atau dipahami. Masih banyak cara lain yang lebih baik untuk mengomunikasikan sesuatu, ketimbang dengan memberi penyematan yang kasar dan merendahkan.
Itu dia 5 gaya komunikasi dengan suami yang harus dihindari. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
-
Heboh Aksi Siswa-siswa Sekolah Datang ke Nikahan Guru, Bawa Kado Peralatan Rumah Tangga
-
Majikan Malaysia Dibebaskan dari Kasus Kematian ART Indonesia
-
Datang ke Nikahan Guru, Siswa Sekolah Ini Bawa Kado Peralatan Rumah Tangga
-
Pemerintah Dorong Pembangunan Pusat Data Gunakan Komponen Lokal
-
Satu Minggu Menikah, Wanita Ini Dapat Ancaman Mertua: Nggak Hamil dalam Satu Bulan, Suami Suruh Cari Istri Baru
Lifestyle
-
4 Krim Retinol untuk Anti-Aging, Efektif Kurangi Flek dan Kerutan di Wajah
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Kompak Meski Pisah: Raisa dan Hamish Daud Terapkan Co-Parenting, Apa Itu?
-
7 HP Samsung Terbaik 2025: Spek Gahar, Harga Mulai 1 Jutaan!
-
4 Rekomendasi Krim Wajah Mengandung Gold, Skincare Mewah untuk Anti-Aging
Terkini
-
Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!
-
Respons Ririn Dwi Ariyanti usai Jonathan Frizzy Beri Kode Gelar Pernikahan
-
Bob Odenkirk Main Film Crime Thriller Bertajuk Normal, Ini Sinopsisnya
-
Serie A: Jay Idzes Optimis pada Masa Depan Lini Pertahanan Sassuolo
-
Bukan Cuma Buat Anak IT: Panduan Belajar AI Biar Gak Ketinggalan Zaman