Menghentikan kebiasaan malas memang terasa sulit sekali untuk dicegah. Terlebih, apabila kita telah terlanjur membanjiri otak dengan dopamin atau "hormon kesenangan" yang sering didapatkan saat melakukan kesenangan instan misal saat nonton film, video lucu, main game, dan hal-hal yang kurang berfaedah lainnya dengan kapasitas berlebihan. Banyak sekali penelitian mengatakan bahwasanya membiasakan diri tak produktif, alih-alih membiarkan kesenangan semu tersebut menjejal isi kepala. Alhasil bikin seseorang kurang motivasi dan sulit bangkit.
Jadi produktif bukan berarti sibuk seharian. Tetapi, cara bagaimana kamu bisa mengefisienkan waktu dan memiliki jadwal terencana. Apabila kamu kebingungan tentang bagaimana cara memulai dan mengejawantahkannya. Maka, inilah 5 hal dasar atau kecil yang bisa bantu kamu produktif dilansir dari Psycho2go dan situs lainnya.
1. Membuat daftar tugas
Menulis daftar tentang semua hal yang berkaitan dengan mimpi atau kegiatan yang hendak dicapai, merupakan cara terbaik untuk memvisualisasikan tugasmu. Jika kamu hanya membiarkannya saja mengawang dalam pikiran, otakmu akan diperas untuk mendapatkan jawabannya.
Ambillah buku catatan atau buku kosong, yang sekiranya dapat digunakan sebagai halaman daftar tugas. Apabila ingin menggunakan aplikasi To-do list lewat gawai pintar, juga boleh. Kamu jadi tidak perlu repot-repot mengambil pulpen. Hanya saja, cara ini kurang tepat sebab bisa berpotensi membuatmu terdistraksi. Bisa-bisa bikin kamu mudah terpancing notifikasi dan justru membuka medsos.
2. Membatasi waktu bermain medsos
Di era modern seperti sekarang, bukan tidak mungkin seseorang dapat menghabiskan waktu berjam-jam berselancar di sosial media. Kamu bisa saja menghabiskan waktu seharian di tempat tidur untuk melihat postingan-postingan terbaru. Terlebih, postingan yang menampilkan pencapaian, prestasi, dan harta dari orang lain yang membuatmu overthinking setiap malam dan mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Akan lebih baih bagi kamu untuk lebih menyediakan waktu bersama teman dan keluarga.
Untuk bisa produktif, kamu bisa mengupayakan memasang "Mode pesawat" pada gawaimu. Jika kamu butuh waktu dan ruang untuk lebih produktif, fitur ini tandas akan membantumu fokus. Tetapi jangan terlalu lama memasang mode tersebut, takutnya ada pesan penting dari teman, kolega, dan orang tua sehingga kamu lupa bertukar kabar.
3. Ambil waktu istirahat
Antara sibuk dan produktif adalah dua hal yang jauh berbeda, meskipun kerap dianggap sama. Sesibuknya apapun kamu dalam meniti karir dan mengejar mimpi, bukan berarti kamu harus mendedikasikan waktu hanya untuk hal tersebut, bisa bikin kamu rentan stres.
Kamu juga dapat menyelipkan berbagai acara-acara santai atau me time dalam daftar harianmu. Jangan lupa berikan reward terhadap diri sendiri seusai berhasil mencapai sesuatu yang telah direncanakan.
4. Bangun lebih pagi
Pagi hari merupakan waktu terbaik bagi kamu untuk mengoptimalkan fungsi otak dengan melakukan berbagai aktivitas yang dapat membuat kamu lebih produktif seperti dilansir dari Health.MSN, pukul 7-9 pagi adalah waktu dimana suasana hati sedang bagus-bagusnya untuk melakukan rutinitas fisik seperti berolahraga ringan, meditasi, dan yoga sehingga saat di siang hari tubuh dan pikiran fit, produktivitas kamu meningkatkan.
Bakal merugi dirimu apabila saat bangun pagi, hal pertama yang kamu lakukan adalah menatap ke layar gawai dalam waktu yang cukup lama sambil rebahan.
5. Beri deadline di tiap tugas
Stres memang tidak menyenangkan terlebih saat tugas yang ditargetkan tidak kunjung rampung. Mengapa bisa terjadi? Salah satunya adalah karena membiarkan diri terdistraksi dan buyar prioritas dengan mudah.
Kamu boleh saja gelagapan saat menantang diri menghadapi tenggat waktu singkat. Tapi, cara ini adalah motivasi terbaik untuk melatihmu lebih produktif dan menghargai waktu. Kamu dapat melakukan tambahan waktu apabila sudah kepalang tanggung. Seiring berjalan waktu, kamu bisa nyaman dengan apa yang dikerjakan.
Itulah tadi 5 hal kecil yang bisa bantu kamu jadi produktif. Apakah kamu sudah atau ingin menerapkannya? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Tag
Baca Juga
-
5 Tanda Kamu Sudah Dewasa Secara Emosional Menurut Ahli
-
5 Penemu Ini Menyesali Temuannya, Dihantui Rasa Bersalah meski Tak Membunuh
-
Ada Peringatan Hari Ciuman Internasional, Ini 6 Manfaat Ciuman Intim bagi Kesehatan Tubuh
-
Jangan Anggap Remeh, Waspadai 5 Tanda Kucing Terkena Rabies!
-
Ingin Makan Daging Tapi Takut Kolesterol? Atasi dengan 7 Sayuran Ini
Artikel Terkait
-
Saat Rasa Bersalah Jadi Hukuman: Review Novel 'Kejahatan dan Hukuman'
-
Pandji Akui Kena Rasis di Luar Negeri, Publik Singgung Kebiasaan Kritik Pemerintah: Definisi Senjata Makan Tuan
-
Butuh Mood Booster? 4 Lagu TXT Ini Dijamin Bikin Kamu Semangat Lagi!
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Ketahui Pentingnya Peran Keluarga dalam Ciptakan Pola Hidup Sehat
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?