Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | isma saqila
Ilustrasi perempuan kelelahan [Pexels/Ron Lach]

Sadar atau tidak, ketika kita mengerjakan tugas atau bekerja seharian, hal tersebut dapat membuat fisik menjadi lelah. Selain fisik, ada satu hal yang dapat memengaruhi keseluruhan kinerja fisik maupun suasana hati dalam bekerja, yaitu energi mental. 

Energi mental dapat terkuras habis dengan banyaknya suatu problem yang kita hadapi. Seringkali kita memaksakan untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai, atau memeras otak untuk memikirkan hal yang dapat menguras emosi, atau memikirkan segala bentuk pertemanan atau hubungan yang selama ini dijalani, semua hal tersebut dapat menguras energi mental kita. 

Perlunya pengelolaan dalam diri setiap pribadi untuk menangani masalah energi mental itu. Kita harus paham bagaimana pola yang tepat untuk menyelamatkan mental kita dari segala hal yang dapat menyerap energinya.

Jika diulas kembali kegiatan sehari-hari kita, dapat ditemukan bahwa terdapat banyak kebiasaan yang dapat menyerap cepat energi mental. Berikut beberapa diantaranya: 

1. Tidak memiliki rencana

Kebiasaan pertama ini berkaitan erat dengan mental "keputusan". Maksudnya, semakin banyak keputusan yang harus kita buat, semakin banyak energi mental kita yang akan digunakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa yang mengharuskan kita untuk mengambil keputusan, baik keputusan besar ataupun kecil. Keputusan besar misalnya jurusan kuliah apa yang harus diambil. Keputusan kecil misalnya baju apa yang harus kita kenakan hari ini.

Tidak peduli beratnya keputusan, semua itu membutuhkan energi. Oleh karena itu, cobalah kelola lebih baik lagi rencana-rencana yang akan dilakukan. Buat daftar rencana serta keputusan yang perlu diambil. Beri opsi tiap rencana agar tidak bingung nantinya dalam pengambilan keputusan. Tindakan sederhana seperti menulis catatan ini dapat menghemat energi kita yang disadari selama ini sering terbuang sia-sia. 

2. Jadwal padat atau berlebihan

Banyak orang merasa mudah untuk mengisi jadwal mereka dengan berbagai acara. Mulai dari pekerjaan, waktu untuk keluarga, acara, acara sosial, olahraga, dan semua hal lain yang ingin dilakukan. Banyak jadwal atau waktu yang dihabiskan untuk semua itu dapat membuat kelelahan baik secara fisik maupun mental. 

Percaya atau tidak, masalahnya adalah setiap orang pasti punya kapasitas energinya masing-masing tanpa adanya pembagian antara ekstrovert maupun introvert. Hal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan adalah seimbang dalam waktu. Seimbang demi menjaga energi mental. 

Biarkan satu waktu untuk diri sendiri. Sebisa mungkin kita dapat mengatur daftar tugas untuk diprioritaskan lebih dulu. Tidak perlu menghadiri atau menyempatkan waktu untuk acara yang bukan prioritas kita saat ini. 

3. Mengurusi hal di luar urusan kita

Poin ini maksudnya adalah sesuatu yang diluar kendali kita akan membuat banyak energi terkuras habis. Banyak situasi dan kondisi serta orang-orang yang membuat kita mau tidak mau ikut campur di dalamnya. Kita jadi merasa seolah-olah kitalah yang paling bisa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Padahal, sangat tidak wajib atau tidak apa-apa jika kita tidak andil dalam masalah itu. Mungkin penyebabnya karena kita jadi pribadi yang tidak enakan dengan orang, tetapi justru sifat inilah yang dapat mengantarkan kita kehabisan energi. Kita jadi menggunakan banyak energi mental. Jikapun tetap ingin membantu, harusnya kita cukup membantu di batas kemampuan kita.

Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk tidak berurusan dengan kekacauan, menunda-nuda pekerjaan, menurunkan standar ekspektasi, tidak over dalam bekerja, cukup waktu untuk diri sendiri, cukup minum air, dan lain lain sebagainya yang dapat menguras energi. 

Mari sama-sama mengingatkan untuk lebih bisa menghindari hal-hal di luar kendali, dan bekerjalah lebih efektif dan efisien. Energi mental perlu dihemat untuk tugas-tugas yang lebih penting. 

isma saqila