Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi pasangan kekasih.[Pexels.com/Min An]

Manusia adalah tempatnya salah. Tapi jangan menjadikan hal tersebut untuk sengaja berbuat salah. Kamu harus memahami bahwa tidak semua kesalahan bisa diterima oleh orang lain. Pasalnya, setiap orang punya batas sendiri-sendiri dalam menerima dan menanggapi sesuatu. 

Dalam hubungan asmara maupun rumah tangga, kesalahan adalah sebuah tahap pembelajaran. Tapi, bagaimana kalau pasangan tidak bisa menerima kesalahan kita? Bagaimana kalau pasangan tidak berkenan untuk memaafkan dan memberikan kesempatan ke dua? Tentu saja, kita harus segera mengusahakannya untuk memberi kita kesempatan dan membukakan pintu maaf. Bagaimana cara meyakinkannya?

1. Beri ruang 

Yang pertama, kamu harus memberi ruang dan waktu kepada pasangan dan dirimu dengan diri masing-masing. Baik kamu maupun pasangan sama-sama butuh ketenangan, bukan? Kamu panik merasa bersalah, sedangkan pasangan panik tidak menyangka kamu bisa berbuat sedemikian rupa. Bukan hal yang mudah untuk menerima kesalahan, dan bukan hal mudah untuk mendapatkan kembali kepercayaan. 

Kamu harus menyadari diri bahwa di sini, kamu yang bersalah. Sengaja maupun tidak, kepercayaan pasanganmu telah rusak. Untuk mendapatkannya kembali, kamu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan ekstra pelan. Tapi untuk menebus sebuah kesalahan, bukankah konsekuensi memang diperlukan?  

2. Komunikasikan 

Setelah kamu dan pasangan saling merasa siap, maka inilah waktu bagi kamu untuk menyampaikan hal yang harus kamu luruskan. Ketika hal ini adalah sebuah kesalah pahaman, maka jelaskan yang sebenar-benarnya terjadi. Kalau kamu memang bersalah, maka akui itu dan mintalah maaf. 

Cara meyakinkan pasangan adalah dengan berbicara secara jujur. Ketika kebohonganmu telah terbuka satu lalu kamu berusaha untuk menutupinya dengan kebohongan lain, itu artinya kamu hanya menunda kesakitan yang jauh lebih besar. Kamu akan kehilangan kepercayaan pasangan seluruhnya. Akui kesalahanmu dengan sikap yang dewasa.

3. Buktikan 

Yang terpenting dari semua itu adalah pembuktian yang nyata. Percuma juga kalau kamu menyusun ribuan kalimat, kalau hal tersebut tidak bisa kamu jalani dengan tepat. 

Apa-apa yang sudah kamu sampaikan dan janjikan untuk berubah ke arah yang lebih baik, tunjukkan dan buktikan itu. Ketika kamu mampu membuktikan apa yang menjadi ucapanmu sendiri, maka berangsur kamu akan bisa mendapatkan kepercayaannya kembali. 

Kamu harus sabar sekali dalam mendampingi pasang yang sedang kecewa. Dia masih bertahan di sisimu saja kamu sudah harus banyak berterima kasih. Jadikan kesalahan sebagai ajang pembelajaran diri dan sebagai pengingat agar lebih menjaga diri dan hati pasangan dengan lebih baik. 

Itu dia 3 cara meyakinkan pasangan bahwa kita bisa memperbaiki kesalahan. 

Mutami Matul Istiqomah