Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ika Susanti
Ilustrasi Kerja. (Pexels/energepic.com)

Pernahkah anda merasakan ketidaknyamanan di lingkungan kerja? Entah karena perubahan organisasi yang tidak menentu, atau karena kondisi organisasi yang stagnan hingga membuat anda merasa sangat jenuh. Dalam jangka pendek hal ini mungkin tidak menimbulkan masalah, tapi ketika situasi ini berlangsung dalam jangka panjang, maka anda harus mempertimbangkan kemampuan diri untuk menerimanya. Apa dampaknya bagi perkembangan diri dan karir anda di masa yang akan datang.

Dalam ketidaknyamanan itu seringkali kita dihadapkan pada situasi yang tidak memungkinkan kita untuk memilih semudah kalimat "take it or leave it". Sehingga mau gak mau, suka gak suka kita harus menjalaninya. Di satu sisi kita membutuhkan pekerjaan tersebut, di sisi lain kita merasa terbelenggu dengan segala permasalahan yang membuat kita merasa tidak nyaman. Maka kita perlu mengatasinya agar tetap dapat berpikir sehat menghadapi kenyataan.

Memetakan Masalah dan Menyelesaikannya

Tahap pertama ini mungkin bagi sebagian orang dianggap terlalu teoritis. Tapi penting bagi kita memetakan masalah yang membuat kita merasa tidak nyaman di lingkungan kerja. Apa masalah yang kita hadapi, seberapa besar ruang lingkupnya, mana masalah yang dapat kita selesaikan, mana masalah yang tidak mungkin kita selesaikan, dan bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut. 

Jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan masalah, bila memang sudah di luar kemampuan kita. Apalagi bila masalah tersebut sudah meluas ke seluruh lingkup organisasi. Tapi sebaliknya, kita perlu introspeksi diri bila masalah itu hanya kita yang merasakannya, sementara orang lain merasa baik-baik saja. Jangan-jangan itu hanya karena ekspektasi kita yang terlalu tinggi, atau persepsi kita yang berlebihan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan.

Mempertimbangkan Pilihan "Bertahan" atau "Keluar"

Walaupun tidak mudah untuk menentukan pilihan, tapi kita tetap harus memutuskannya. Dan kita harus sepenuhnya menyadari, bahwa apapun pilihan kita pasti ada konsekuensinya. Bila kita memutuskan untuk "bertahan" karena tidak berani mengambil resiko yang lebih besar, maka kita harus bisa berdamai dengan ketidaknyamanan. Menghadapi apapun permasalahan yang terjadi dan mengadaptasinya dengan bijak. 

Tapi bila kita memutuskan untuk "keluar", maka kita harus dapat memastikan di tempat yang baru akan menemukan apa yang kita cari. Karir yang lebih jelas, gaji yang lebih besar, jabatan yang lebih tinggi, kesejahteraan yang lebih baik, organisasi yang lebih sehat dan berbagai keadaan yang lebih bagus dari sebelumnya. Karena sekali kita melangkah keluar, mungkin kita tidak akan bisa kembali. Maka penting bagi kita mempertimbangkan secara matang. Bukan hanya karena emosi sesaat, yang kemudian membuat kita menyesalinya.

Membanyak Teman dan Informasi

Dalam situasi ketidaknyamanan perlu kita memperbanyak teman yang positif. Teman yang selalu optimis, yang dapat mendorong semangat kita untuk maju. Saling membantu dan berusaha tetap bekerja dengan baik, meskipun berada dalam lingkungan kerja yang tidak nyaman. Saling berbagi, tidak memendam masalah sendiri, dan  berusaha membuka diri pada teman-teman di lingkungan sekitar. Mengatasi masalah bersama-sama jauh lebih baik, dibandingkan dengan bila kita mencoba menyelesaikan masalah sendirian. 

Kita juga perlu memperbanyak informasi dan jeli menyikapinya. Apakah informasi itu akurat atau malah menyesatkan dan membuat suasana makin keruh. Dalam lingkungan kerja yang tidak sehat, biasanya isu-isu sangat mudah berkembang. Kita perlu mencari sumber informasi yang tepat, yaitu orang yang benar-benar paham dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan. Kita juga perlu mencari sumber informasi yang berimbang,  tidak hanya mendengar dari satu pihak yang menyebabkan bias penilaian.

Meningkatkan Kompetensi Diri

Meningkatkan kompetensi penting bagi kita untuk meningkatkan kepercayaan diri. Rasa percaya diri membuat kita lebih tenang menghadapi permasalahan, tidak mudah panik, tidak mudah emosi dan terprovokasi. Rasa percaya diri juga membuat kita punya prinsip dan mental yang kuat, tidak mudah hanyut ataupun tenggelam dalam turbulensi perubahan. Selain itu, kompetensi juga memberikan nilai tambah, sehingga dapat mendukung eksistensi kita di luar lingkungan kerja. 

Meningkatkan kompetensi bisa dengan cara formal maupun informal. Menempuh pendidikan akademis yang lebih tinggi, mengikuti berbagai pelatihan, seminar, workshop, bahkan sekedar sharing sesama teman untuk menambah pengetahuan. Mencoba berbagai tantangan dengan tugas-tugas baru yang membuat kita lebih berkembang. Keluar dari zona nyaman dan berusaha move on dengan cara yang positif dari situasi ketidaknyamanan.

Melakukan Aktivitas Positif

Bila kita punya bakat dan minat di bidang yang lain, mungkin inilah saat yang tepat bagi kita untuk mengembangkannya. Kita perlu melakukan berbagai aktivitas positif di waktu luang. Menekuni hobi olah raga, berorganisasi, menulis, memasak, berkebun dan aktivitas yang menyenangkan lainnya. Hobi juga bisa menambah pertemanan dan memperluas wawasan, ketika bertemu dengan orang-orang sepemikiran di komunitas tertentu. 

Kita juga bisa mencoba menekuni berbagai jenis bisnis atau melakukan pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan. Penghasilan tambahan akan membuat kita lebih tenang, sehingga tidak terlalu mengkuatirkan berbagai permasalahan di lingkungan kerja. Ada alternatif dalam hidup yang menjauhkan kita dari rasa takut. Seandainya terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dengan pekerjaan kita, maka kita sudah lebih siap menghadapinya. 

Mensyukuri dan Menjalani

Bersyukur mempunyai keluarga dan teman-teman baik yang peduli pada kita. Mereka tidak pernah mempermasalahkan kegagalan kita dan selalu bersedia menerima kita apa adanya. Bersyukur masih mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap di masa sulit seperti ini. Di saat banyak orang kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menjalani apa yang ada saat ini dengan penuh rasa syukur. Memberikan afirmasi positif pada diri sendiri setiap hari. Bahwa hidup harus tetap berjalan, dalam roda kehidupan yang tak henti berputar. Perubahan akan terus terjadi tanpa kita tahu apa yang nanti akan terjadi.  Di balik kesulitan pasti ada kemudahan, setiap permasalahan pasti ada solusinya.  Kita bisa mengambil hikmah kebaikan dari semua peristiwa, dan yakinlah semua akan indah pada waktunya. (IkS)

Ika Susanti