Yang namanya kegagalan tentunya membawa kesedihan. Tak bisa dipungkiri, ketika kita mengalami kegagalan, kita akan kehilangan semangat dan juga motivasi untuk terus bergerak maju. Kegagalan seolah-olah menjadi suatu penghalang besar yang membuat kita enggan untuk melihat potensi lain yang bisa saja kita gali.
Hal-hal inilah yang kemudian membuat populasi orang yang gagal lebih banyak dibanding orang yang sukses di dunia. Padahal sebenarnya, kita gagal bukan karena kita lemah dan tidak memiliki potensi. Hanya saja, kita kurang mencoba dan berlatih.
We will know the answer until we try it. Artinya apa? Kita tidak akan pernah tahu jawabannya jika kita tidak mencoba. Tapi, mencoba pun akan sia-sia, jika hanya dilakukan sekali dan berhenti karena kegagalan.
Berikut 2 alasan kenapa kita harus tetap mencoba sekalipun telah gagal. Simak baik-baik, ya.
1. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
Pernah mendengar kalimat di atas? Mungkin, bagi sebagian orang, mereka tidak akan memercayai kalimat itu. Akan tetapi, bagi mereka yang percaya, kalimat itu nyata. Sebenarnya, kuncinya bukan ada di masalah percaya atau tidak, melainkan bagaimana kita yakin bahwa kita bisa menjadikan kalimat itu nyata.
Ketika menghadapi kegagalan, coba ubah sudut pandang kita dari "Aku gagal, aku nggak bisa" menjadi "Hari ini aku mungkin gagal, tapi besok aku pasti bisa". Sugesti-sugesti ini memang terlihat sederhana, namun dapat menciptakan suatu motivasi baru untuk terus melangkah maju dan berani mencoba lebih banyak kali.
2. Setiap orang punya jatah gagalnya masing-masing
Coba kamu bayangkan jika pada saat itu ketika Thomas Alva Edison gagal, kemudian dia menyerah dalam percobaannya membuat bola lampu. Kira-kira apa yang akan terjadi? Pastinya, sampai sekarang kita akan hidup tanpa terangnya cahaya lampu.
Apa yang bisa dipetik dari kasus ini? Tetaplah mencoba dan jangan takut dengan yang namanya kegagalan. Percayalah, setiap orang punya jatah gagalnya masing-masing. Bahkan, Thomas Alva Edison sendiri pernah gagal, bahkan sering gagal. Tapi, akhirnya, dia sukses menciptakan suatu perubahan besar bagi dunia, bukan?
Kembali lagi, setiap orang punya jatah gagalnya masing-masing dan yang kita bisa lakukan ialah terus-menerus mencoba dan menghabiskan jatah gagal itu. Tidak ada yang memarahimu ketika gagal, tidak ada yang melayangkan denda kepadaku ketika kamu gagal. Selama itu pula, tetaplah mencoba. Habiskan jatah gagalmu dan raihlah kesuksesanmu.
Itu adalah 2 alasan kita harus tetap mencoba sekalipun pernah gagal. Intinya, jangan putus semangat. Percayalah pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa.
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
Iklan Kecantikan dan Pelangsing Diduga Pakai Jasa Buzzer, Reaksi Deddy Corbuzier Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Dua Alasan untuk Tidak Jatuh Cinta, Plot Twist-nya Tak Terduga!
-
Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!
-
Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
-
Hati-hati! Ini Kebiasaan yang Dapat Merusak Ginjal
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua