Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | SYIFA FAUZIA
Ilustrasi bisnis owner (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Hampir setiap wanita berkeinginan untuk menjadi lebih mandiri secara finansial. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti bekerja di kantor dan ada pula yang memilih berjualan online dari rumah. Meski terlihat mudah, nyatanya tidak semua orang mampu bertahan lama untuk jualan online.

Pasti kamu ingin punya toko online yang banjir order dan bertahan dalam jangka panjang. Untuk meminimalisir risiko, kamu harus tahu beberapa kesalahan yang sering dilakukan owner ketika baru mulai jualan online. Yuk, di simak!

1. Menggunakan perasaan dalam menilai pasar

Harus diingat, sebagus apapun produk atau jasa yang kamu jual, orang tidak akan membelinya jika mereka tidak membutuhkannya. Misalnya, kamu tidak akan bisa menjual baju-baju anak untuk perempuan yang belum menikah. Jadi penting sekali untuk mengetahui siapa yang mau dan mampu membeli produkmu.

Sebelum mulai menjual produk, kamu juga harus memahami target pembeli dari produk yang kamu jual. Sebisa mungkin pahami kebutuhan dan keinginan mereka. Karena tiap orang punya kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Contohnya, kamu menjual produk pelangsing yang menurutmu target pasarnya adalah orang yang kelebihan berat badan. Maka pastikan dulu, apakah benar orang yang akan kamu tawarkan produkmu itu adalah orang yang ingin menurunkan berat badannya? Karena tidak semua orang gemuk ingin menurunkan berat badannya.

2. Tidak menghitung keuntungan dengan benar

Hal terburuk yang bisa terjadi jika kamu salah menghitung keuntungan adalah kamu mengalami kerugian. Jadi, sebelum menetapkan harga jual, hitung dulu berapa modal yang kamu keluarkan dan berapa keuntungan yang kamu inginkan. Jangan lupa hitung juga biaya tambahan lainnya, seperti biaya kemasan produk, jasa packing order, dan juga biaya pemasarannya.

Perlu diingat, harga jual yang tinggi sebenarnya juga dapat mempengaruhi penjualan, tapi dengan kamu mengambil keuntungan yang besar juga akan mempercepat pertumbuhan bisnis online. Sebaiknya sering-sering lakukan riset tentang bagaimana kompetitor menetapkan harga jualnya.

3. Mencampur uang hasil bisnis dengan uang rumah tangga

Meskipun baru memulai dan belum punya banyak pelanggan, jangan campur uang bisnismu dengan keuangan pribadi. Jika keduanya dicampur, kamu tidak akan tahu apakah bisnismu menguntungkan atau tidak. Bisa jadi hasil keuntungan bisnis malah terpakai untuk kebutuhan sehari-hari, padahal dalam keuntungan itu kan juga harus di olah lagi untuk modal mengembangkan bisnis.

Buat saja 2 rekening tabungan yang berbeda, dan tidak harus di bank yang berbeda. Dan jangan pernah meremehkan pembukuan, meski baru berjualan sebaiknya kamu mulai disiplin mencatat arus kasmu. Sebab data yang ada di dalam pembukuan bisa jadi parameter pertumbuhkan toko online kamu.

4. Asal broadcast ke semua grup media sosial

Boleh-boleh saja jika kamu mau mencoba broadcast promosi produk di WhatsApp atau di grup media sosialmu. Yang perlu kamu ingat, bahwa tidak semua orang suka di broadcast, dan tidak semua grup membolehkan anggotanya berjualan di dalam grup. Jika diteruskan, yang terburuk biasanya kamu akan di blokir.

5. Menyamaratakan semua orang ketika menawarkan produk

Tidak semua orang tertarik dengan cara kita berpromosi, setiap target market punya masalah yang berbeda. Misal, kamu berjualan produk skincare. Lihat dulu orang yang mau kamu tawarkan produk, masalah kulit apa yang dialami orang tersebut. Cocok tidak dengan klaim dari produk yang kamu jual, baru kamu tawarkan produk mu. Intinya, produkmu harus memberi solusi untuk calon pembelimu.

Begitu pula dengan yang berjualan di marketplace, tidak semua marketplace sama. Ada marketplace tertentu yang pengunjungnya mayoritas laki-laki, jadi tidak cocok jika kamu ingin menjual aksesoris wanita di marketplace tersebut. Pastikan kamu tahu dan paham betul mau jualan di mana dan ke siapa.

6. Terlalu sering hard selling

Hard selling adalah cara berjualan yang bersifat langsung dan tanpa pendekatan khusus kepada calon pembeli. Boleh-boleh saja menggunakan metode ini, toh memang ada produk yang cocok menggunakan metode promosi hard selling dari pada soft selling. Tapi ingat, jangan sampai terlalu agresif hingga membuat orang lain tidak nyaman.

Jika kamu ingin menggunakan metode ini, maka sebaiknya gunakanlah pada momen tertentu. Misalnya, di bulan Agustus kamu ingin menjual produkmu dengan harga khusus atau memberikan bonus tertentu hanya ketika tanggal 17 Agustus. Cara ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi psikis seseorang agar mau langsung membeli produkmu di tanggal tersebut.

7. Tidak konsisten

Siapkan mental baja jika kamu berniat berjualan online dalam jangka panjang. Konsistensi adalah salah satu hal yang wajib kamu lakukan, agar orang dapat mengingat toko online maupun produk-produk yang kamu jual. Jangan langsung menyerah jika belum ada yang membeli walaupun kamu sudah rajin posting produk. Teruslah berimprovisasi dengan gaya promosimu.

8. Malas riset

Untuk sebagian orang, riset adalah hal yang paling menjenuhkan. Tapi ini penting untuk dilakukan kalau kita mau berkembang dalam bisnis online. Dengan sering-sering melakukan riset, kita jadi tahu produk apa yang sedang tren di pasar, apa saja yang kini banyak diminati orang-orang, kenapa orang mau membeli barang A dan bukan barang B, juga siapa saja yang tertarik dengan produk yang kamu jual.

Dengan melakukan riset, kamu akan lebih mudah dalam melihat peluang dan membuat strategi pemasaran yang tepat untuk toko online kamu.

Selain beberapa kesalahan di atas, ada baiknya kamu juga harus memperhatikan kenyamanan pembeli, seperti memberikan respon yang baik dan cepat ketika ada yang chat juga tidak lupa mengucapkan terima kasih setiap ada yang membeli produkmu.

Itulah beberapa kesalahan yang kerap dilakukan oleh pemilik toko yang baru memulai jualan online. Sebisa mungkin jangan dilakukan, dan kalau sudah terjadi harus segera diperbaiki agar bisnis online kamu menjadi lebih laris.

SYIFA FAUZIA