Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi berbaikan dengan sahabat (Pexels/Liza Summer)

Dendam bermula dari sebuah kesalahan. Sebagian orang mengakhiri kesalahan itu dengan permintaan maaf dan pintu damai. Namun, sebagian yang lain memilih untuk membawa permasalahan itu menjadi lebih rumit dan panjang. Memanglah sebuah hak. Namun, dendam bukan perkara yang baik untuk dilakukan maupun dibiasakan. 

Kalau menuruti emosi dan gengsi, setiap masalah tentu akan berakhir dengan dendam. Lantas apakah semua orang akan menjalani hidup dengan perasaan tidak tenang yang berkesudahan? 

Nah, beberapa hal di bawah ini merupakan penjabaran alasan yang membuat kita lebih baik untuk menghilangkan dendam yang ada di dalam dada. 

1. Tidak ada manfaatnya

Kesalahan yang terjadi, sudah terjadi. Sekalipun kamu menegakkan dengan teguh untuk membela diri dan meneruskannya menjadi dendam, waktu tetap tidak bisa diputar ulang dan membuatmu bersih dari amarah, bukan? 

Akan lebih baik jika kamu menerima yang sudah terjadi menjadi bentuk cerita dalam hidup. Kisah dirimu yang meluluhkan hati sendiri untuk belajar memahami keadaan dan memaafkan kesalahan orang lain. Mengambil pelajaran dari sesuatu yang terjadi jauh lebih baik dibandingkan meneruskan amarah yang tidak akan pernah sudah. 

2. Tidak akan selesai 

Membawa permasalahan menjadi sebuah dendam seolah hanya sedang menyambung mata rantai yang tidak akan ada putusnya. Dendam yang kamu balaskan, akan berakhir dengan dendam baru. Di mana hal tersebut tidak akan berakhir hanya dengan pertempuran satu atau dua kali. 

Ketika kamu sudah selesai dengan dendammu, atau istilahnya dendam yang kamu miliki sudah dituntaskan, tentunya sangat mungkin untuk muncul dendam baru dari pihak lain. Hal itu akan membuat kamu kerepotan dan mengalami kerugian sendiri. 

3. Membuat hidupmu menjadi tidak tenang 

Dendam yang terus dibawa akan membuat hati dan hidupmu menjadi tidak tenang. Kamu akan terus memikirkan seseorang yang kamu taruhkan dendam. Hal itu akan merenggut waktumu untuk memikirkan hal-hal yang tidak membawa keuntungan apa pun. 

Memiliki hidup yang tidak tenang bukanlah impian semua orang. Meskipun kamu merasa kuat, namun tidak selamanya kekuatanmu itu tidak bisa yang mengalahkan. Seiring waktu berjalan, banyak hal pula yang akan membuat kamu merasa takut dan tertekan. 

4. Besar dampaknya 

Dendam yang kamu miliki tidak hanya akan berdampak bagi dirimu sendiri. Tapi, juga kepada keluarga dan keturunanmu. Apakah kamu rela untuk mengorbankan ketenangan keluarga dan keamanan anak-anak hanya untuk satu dua masalah yang sebenarnya bisa kamu selesaikan sendirian? 

Keluarga yang tidak tahu-menahu atas perbuatanmu harus turut menanggung perbuatanmu sendiri. Kamu harus lebih bijak dalam memutuskan segala sesuatu dan berusaha untuk memikirkan nasib banyak orang, terutama adalah keluarga. 

Jadi, itu dia 4 hal yang membuat dendam tidak perlu dilanjutkan. Kalaupun suatu masalah tidak bisa menemukan titik damai dengan dua pihak, maka jalur hukum bisa menjadi jalan tengah untuk mendapatkan keadilan. Dendam adalah hal yang tidak baik untuk diteruskan. 

Mutami Matul Istiqomah