Tidak ada orang yang menjalin hubungan asmara dengan niat akan putus setelahnya. Semua orang tentu menjalani hubungan asmara dan berharap bisa menjaga hubungan tersebut dengan baik dan bijaksana.
Sayangnya, takdir Tuhan tidak ada yang tahu. Sering kali perpisahan di tengah jalan menjadi hal yang umum terjadi. Bahkan, ada yang memilih untuk mengakhiri hubungan, sekalipun masih sayang. Apa alasannya?
1. Terkendala restu orang tua
Restu orang tua menjadi syarat yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan atau bahkan menjalani hubungan ke arah yang lebih serius.
Tanpa adanya restu orang tua, kamu akan dianggap sebagai anak yang durhaka. Bahkan, sangat mungkin bagi kamu untuk mendapat banyak kendala di depan sana. Makanya, banyak pasangan yang memilih untuk berpisah meskipun masih saling menyayangi. Mereka sadar bahwa patuh kepada orang tua adalah kewajiban.
2. Terkendala perbedaan agama
Meskipun banyak yang berusaha melawan arus dengan mempertahankan hubungan beda agama, tapi tidak sedikit pula yang memilih untuk berpisah karenanya. Meskipun tidak mustahil untuk tetap dipertahankan, namun memang sulit untuk berjalan dengan prinsip yang berbeda.
Agama adalah perkara diri dengan hati, sehingga tidak bisa dipaksa ikut sana-sini. Banyak orang mengorbankan hubungan asmaranya, karena mereka tidak mau mengorbankan agamanya. Hal itu bisa menjadi langkah yang bijaksana.
3. Perbedaan prinsip hidup
Selain suka dan tertarik dengan fisik seseorang, kita juga harus paham mengenai prinsip yang ada di dalam hidupnya. Akan lebih baik jika kamu bersanding dengan seseorang yang memiliki prinsip dan tujuan hidup yang sama denganmu.
Sayangnya, hal ini juga cukup sering menjadi alasan perpisahan karena prinsip dan tujuan hidup yang tidak sama. Ya, menjalani hidup dengan pasangan memang harus terdapat kesamaan prinsip dan tujuan agar tidak ada permasalahan yang berarti di depan sana.
4. Tidak bisa menerima kekurangan
Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Semua orang mau menerima kelebihan, tapi tidak semua orang berkenan dengan kekurangan pasangan. Meskipun sudah berulang kali dijelaskan kalau mencintai adalah perihal menerima kekurangan, tapi seiring berjalannya waktu hal tersebut tidak selalu bisa diterima dengan lapang dada.
Banyak orang berpisah karena menolak menerima kekurangan yang ada dalam diri pasangan. Jangan sedih, sebenarnya tidak seburuk itu, kok. Kamu tetap harus yakin bahwa ada kok orang yang bersedia untuk menerima kekurangan yang kamu miliki.
Jadi itu dia 4 penyebab putus di mana seseorang yang menjalaninya masih sayang dengan hubungan tersebut. Tentu adalah keputusan yang sulit, ya!
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
-
4 Alasan Pacar Tidak Mau Putus Meskipun Hubungan Sudah Tidak Sehat
-
5 Hal Kecil yang Akan Membuat Pasanganmu Merasa Sangat Dicintai, Sudah Diterapkan?
-
5 Perkara Sepele Ini Bisa Memicu Masalah dalam Hubungan, Pernah Mengalami?
-
4 Penyebab yang Menunjukkan Kamu Susah Move On dari Mantan, Segera Sadari!
-
Tips Agar Hubungan Asmara Bisa Sampai Ke Jenjang Pernikahan
Lifestyle
-
Arti Mimpi Gigi Copot: 7 Makna Menurut Psikologi dan Spiritual
-
Prekuel The Hunger Games Siap Tayang 2026, Duet Ikonik Katniss dan Peeta Ada Lagi?
-
Mungil tapi Memikat: Parfum Roll On yang Wajib Ada di Tas Kamu
-
4 Perangkat HP Murah Bawa Chipset MediaTek Helio G99, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Advan Macha Resmi Rilis, HP dengan Chipset Dimensity 7060 Pertama di Indonesia
Terkini
-
Terbukti Ampuh! 7 Manfaat Mindfulness yang Jarang Diketahui
-
Full Team! Empat Pemeran Utama Narnia Reuni, Rayakan 20 Tahun Film Pertama
-
Bruno Mars dan Lady Gaga Ukir Sejarah Year-End Charts Billboard
-
Komunitas Bermain Yogyakarta: Ruang Rehat Gen Z dari Gempuran Dunia Maya
-
Warisan Hijau Baba Akong: Lelaki yang Menanam Harapan di Tengah Puing Abrasi