Seorang sahabat Nabi SAW, bernama Abdurrahman Bin Auf yang dikenal kaya karena kedermawanan dan kecerdasannya dalam berbisnis. Abdurrahman merupakan salah satu sahabat Nabi SAW yang awal masuk Islam. Selain itu, sejarah mengingatnya pernah menyerahkan seluruh hartanya untuk menyelamatkan ekonomi Umat Islam pada masa krisis di Arab Saudi. Namun, itu tidak membuatnya jatuh miskin, melainkan dia bertambah kaya.
Abdurrahman bisa menjadi pengusaha yang kaya karena sedekahnya yang menjadi kekuatan. Maka, hal yang bisa kita teladani adalah niat sedekah untuk menolong orang lain. Karena itulah Allah SWT membantunya dalam kesulitan apapun.
Abdurrahman dikenal erat dengan 3 prinsip bisnis yang diterapkannya yang bisa kita implementasikan dalam bisnis kita. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Mengincar omzet yang besar dibandingkan profit yang besar
Prinsip pertama adalah yang paling penting dalam menentukan nilai jual sebuah produk. Abdurrahman memasang harga jual yang kecil untuk produknya dengan tujuan menerima omzet yang besar. Dalam ilmu ekonomi, perubahan harga bisa berpengaruh terhadap permintaan konsumen. Inilah yang dimaksud oleh Abdurrahman, mengambil keinginan konsumen dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak membebani masyarakat.
Abdurrahman berpikir jika memasang harga tinggi untuk produk, itu akan mendapatkan omzet yang kecil dan itu tidak efektif untuk perputaran modal. Konsumen pasti tidak mau membeli dengan harga yang tinggi karena itu bisa memberatkan mereka. Tidak menjadi masalah hanya mengambil sedikit keuntungan, tetapi bisa mendapat omzet yang banyak. Lambat laun omzet ini juga akan menghasilkan profit yang banyak.
2. Membangun hubungan bisnis dengan integritas yang baik
Dalam kisahnya, Abdurrahman tidak pernah menggunakan modal dalam bentuk uang untuk membangun bisnisnya. Modal yang dia bawa hanya integritas moral dan sosial. Abdurrahman melakukan penawaran kepada sebuah toko untuk melakukan kerjasama dalam penyebaran dan pemasaran produk milik toko tersebut. Dia tidak meminta banyak pembagian hasil setelah profit toko berhasil untung, tapi justru itu yang membuat dia mendapatkan banyak keuntungan karena pemilik toko merasa terbantu untuk meningkatkan penjualan toko mereka.
Jika kita memahami dengan baik, Abdurrahman ingin mengajarkan kepada orang-orang untuk menerapkan hubungan kemitraan bisnis dengan orientasi integritas yang baik. Ketika mitra bisnis membutuhkan solusi pemasaran dan penyebaran produk toko, Abdurrahman dengan senang hati bisa membantu mitranya dalam meningkatkan penjualan.
Setelah mendapatkan cukup hasil dari hubungan bisnis yang baik, itulah yang dia kumpulkan untuk membangun bisnisnya sendiri. Cara ini sangat efektif bagi anda yang tidak memiliki modal sepeser pun.
3. Menjalankan bisnis dengan tujuan sosial
Abdurrahman adalah tipe pengusaha yang sangat peduli dengan situasi dan kondisi pasar di sekitarnya. Dia melihat pasar di Kota Madinah yang sudah tidak layak pakai dan sangat kumuh. Kemudian dia mencari cara bagaimana pasar ini bisa digunakan oleh masyarakat seperti semula. Abdurrahman menunjukkan kepeduliannya karena dia tidak tega. Sebab, jika pasar di kota itu tidak bisa digunakan, lantas bagaimana ekonomi Kota Madinah akan berjalan?
Menanggapi masalah tersebut, Abdurrahman berinvestasi kepada pemerintah Kota Madinah agar pemerintah di sana bisa membangun pasar yang lebih layak pakai untuk para pedagang. Dengan begitu, masyarakat di sana bisa memenuhi kebutuhan pokok dalam keseharian mereka. Selain itu, Abdurrahman juga pernah membeli semua hasil panen buah-buahan dan sayur-sayuran milik petani di Kota Madinah untuk dijualkan kembali di pasar baru yang dibangun tersebut. Hasilnya, ekonomi masyarakat Kota Madinah bisa terjaga.
Itulah 3 prinsip ini bisa anda implementasikan dalam bisnis anda karena Abdurrahman telah membuktikan kemanjuran dari prinsip ini. Selamat mencoba dan semangat berbisnis.
Baca Juga
-
Saat Buku Tak Bisa Dibaca: Akses Literasi yang Masih Abai pada Disabilitas
-
Cultural Tokenism di Dunia Hiburan: Representasi atau Sekadar Simbolik?
-
Dosen di Era Digital: Antara Pendidik dan Influencer
-
Di Balik Dinding Akademik: Kampus dan Luka yang Tak Terlihat
-
Mindful Eating atau Makan Sambil Scroll? Dilema Makan Sehat dan Screen Time
Artikel Terkait
-
3 Manfaat Business Model Canvas Bagi Anda yang Ingin Membangun Bisnis
-
Lewat Akun Barunya, Mariana Ahong Minta Maaf dan Akui Idap Kleptomania: Penyakit Ini Sering Kumat dan Menyusahkan
-
Kenalkan Bisnis Baru saat HUT RI Ke-77, Amanda Manopo: Sengaja Biar Banyak Orang Datang
-
Bisnis Kue Laku Keras, Amanda Manopo Siap Pensiun dari Dunia Artis
-
Amanda Manopo Kenalkan Bisnis Baru Saat HUT RI Ke-77: Sengaja, Biar Banyak Orang Datang
Lifestyle
-
4 Ide Gaya Kece ala Yuna ITZY, Dari Party Look sampai Outfit Nonton Konser!
-
Bisa Langsung Install! Begini Cara Unduh WhatsApp di iPad
-
Dari Soft Feminin ke Street Style, Intip 4 Ide OOTD ala Tsuki Billlie!
-
Samsung Galaxy Z Fold 7 Segera Meluncur, Usung Kamera 200 MP dan ROM 1 TB
-
5 Rekomendasi Parfum dengan Wangi Mewah ala Joshua SEVENTEEN, Wajib Coba!
Terkini
-
Intip First Look Chopper di Teaser One Piece Live Action Season 2, Gemas!
-
Meski Jumpa Korea Selatan, Peluang Lolos Timnas U-23 Terbantu Meratanya Jumlah Kontestan
-
Tengah Dipantau Intensif, Ada 2 Alasan Karier Jay Idzes Bakal Menanjak di Nerazzuri
-
Jelang Laga Indonesia vs Cina, Bek Kiri Timnas Indonesia Catat Rekor Luar Biasa!
-
aoen Ajak Kita Bersinar Bersama Lewat Lagu Debut Bertajuk 'The Blue Sun'