Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dini Hariyani
Iustrasi wanita depresi.[Pixabay/Sasin Tipchai]

Depresi merupakan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Depresi ini ditandai dengan hilangnya minat pada hal-hal yang disukai, merasa putus harapan, dan tidak berharga. Hal ini biasanya menyebabkan pengidapnya mengalami kesedihan mendalam. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja tetapi ternyata wanita berisiko dua kali lebih besar mengalami depresi dibandingkan pria. Berikut ini alasan wanita lebih rentan terkena depresi merangkum dari laman Halodoc.

1. Memasuki masa pubertas

Memasuki usia pubertas, wanita akan mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan depresi. Selain itu, wanita juga mengalami siklus menstruasi yang terjadi setiap bulannya. Hal ini juga memicu munculnya gejala premenstruasi, seperti perubahan suasana hati. 

Selain itu saat memasuki masa pubertas kondisi ini erat kaitannya dengan pengalaman lain yang memicu depresi, seperti perubahan terkait kondisi fisik yang membuat mereka kurang percaya diri. Selain  itu, pada usia pubertas juga muncul isu seksualitas dan juga permasalahan dengan lingkungan, sosial, kerabat, hingga keluarga. Nah, beberapa faktor tersebutlah yang biasa menyebabkan wanita mengalami depresi selama masa pubertas.

2. Masa kehamilan

Pada masa kehamilan wanita juga berisiko mengalami depresi karena gangguan suasana hati dan stres. Hal ini terjadi karena wanita akan mengalami perubahan hormon yang drastis pada masa kehamilan. Terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko depresi pada ibu hamil, seperti kondisi kesehatan dan bayinya, kurang dukungan keluarga dan kurangnya persiapan fisik dan mental. Selain itu, tekanan pekerjaan dan mungkin kehamilan yang tidak diinginkan juga menjadi faktor yang memungkinkan tejadinya depresi bagi wanita.

3. Persalinan

Berbagai perasaan dirasakan oleh ibu usai persalinan, mulai dari bahagia, cemas, hingga kelelahan. Kondisi ini umum dikenal sebagai baby blues syndrome yang bisa berubah menjadi postpartum depression syndrome jika tidak tertangani dengan baik. Kondisi ini menyebabkan ibu mengalami perasaan sedih mendalam, ketakutan, hingga cemas. Hal inilah yang dapat menyebabkan wanita mengalami risiko depresi.

4. Perbedaan kehidupan sosial

Dalam bersosialisasi wanita cenderung lebih sensitif dan menggunakan perasaan dalam menghadapi banyak persoalan. Selain itu wanita juga lebih peka terhadap pendapat orang lain. Lebih lanjut, wanita juga memiliki peran sosial yang cukup banyak, terlebih bagi ibu rumah tangga dan pekerja. Nah, berbagai peranan tersebut yang menyebabkan wanita lebih banyak memiliki tekanan. Dari berbagai tekanan tersebut biasanya mereka lebih rentan terkena depresi.

Itulah beberapa alasan wanita lebih rentan mengalami depresi. Jadi, penting bagi wanita untuk mengelola emosi dan stres agar kesehatan mentalnya terjaga dan terhindar dari depresi.

Dini Hariyani