Cemburu yang baik adalah cemburu yang sehat. Cemburu yang sehat adalah rasa cemburu yang bisa merekatkan hubungan antara satu orang dan pasangannya menjadi bertambah cintanya. Namun, seringkali kita merasa bingung untuk membedakan antara cemburu yang sehat ataupun yang tidak sehat.
Ketika sedang merasa cemburu dengan pasangan, ada beberapa ruang yang membuat kita bertanya-tanya pada diri sendiri. Mengenai apakah kecemburuan yang kita rasakan ini sudah sesuai yang seharusnya atau justru malah termasuk yang berlebihan.
Berikut ini merupakan 4 tanda cemburu yang sehat.
1. Hanya dirasakan sementara
Cemburu yang sehat adalah cemburu yang dirasakan sementara saja. Jadi, ketika kamu merasa cemburu dengan pasangan dan kecemburuan itu sudah diselesaikan, maka tidak ada lagi perasaan cemburu yang berlarut-larut di dalam hati.
Ketika kamu curiga dengan satu hal, lalu di lain hari kecurigaan itu tidak terbukti kebenarannya, maka kamu bisa menerima kenyataan bahwa semua prasangka yang kamu miliki harus segera dihentikan.
2. Bisa menemukan hal yang bikin kita merasa aman
Cemburu yang sehat selalu mempertemukan kita dengan sebuah kekuatan yang membuat diri kita merasa aman. Misalnya merasa lebih percaya diri dengan seseorang yang dicemburui, merasa lebih disayang dan diprioritaskan oleh pasangan, dan lain sebagainya.
Rasa aman itu akan membuat kecemburuan bersifat cukup unik. Dan bisa datang dan pergi dengan begitu adanya. Namun apapun itu, kamu selalu punya kekuatan untuk bertahan dalam hubungan yang sedang dijalani.
3. Dapat melihat lagi kontribusi pasangan untuk berkomitmen
Dalam kecemburuan yang sedang kamu rasakan, kamu masih bisa melihat sisi kontribusi pasangan dalam mempertahankan hubungannya bersamamu. Misalnya, merasakan betapa perjuangan pasangan untuk mendapatkan kembali kepercayaanmu, bagaimana pasangan berusaha mempertahankan hubungannya denganmu, dan lain sebagainya.
Ketika kamu masih bisa melihat celah sisi baik orang yang sedang membuat kamu merasa terduakan, itu artinya kamu masih memiliki perasaan yang besar. Dan hal tersebut termasuk dalam cemburu yang sehat
4. Berupaya untuk mendekatkan diri ke pasangan
Ketika kita cemburu, tentu rasa cemburu tersebut akan berpengaruh terhadap cara kita bersikap kepada pasangan kita. Jika rasa cemburu tersebut membuat kita menjauhi pasangan kita, maka rasa cemburu tersebut tidaklah baik bagi kita.
Rasa cemburu yang sehat tidaklah demikian. Rasa cemburu yang sehat seharusnya membuat kita berupaya untuk lebih dekat dengan pasangan kita. Hal ini agar pasangan kita tidak berpindah ke lain hati.
Demikian 4 tanda cemburu yang kita rasakan andalan cemburu yang sehat atau baik bagi kita dan hubungan dengan pasangan. Pernah mengalaminya?
Baca Juga
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
-
Cetak Sejarah, Indonesia Sukses Jadi Juara AFC eAsian Cup Qatar!
-
4 Tips Menghadapi Tahun Politik bagi Generasi Muda, Jangan Asal Ngikut!
-
Profil Evan Soumilena, Pemain Black Steel Papua yang Juga Seorang Polisi
Artikel Terkait
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Apa Itu Silent Treatment, Penyebab Perceraian Faby Marcelia dan Revand Narya
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan? Kenali Ciri-ciri dan Dampaknya
-
Belajar Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri dari Buku Esok Lebih Baik
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino