Maraknya kasus pelecehan seksual yang tercatat di Indonesia cukup membuat kita mengelus dada, lebih-lebih jumlah korbannya didominasi oleh kaum perempuan. Tindakan asusila seperti pelecehan seksual ini tak menutup kemungkinan bisa terjadi di media sosial, tempat kerja, lingkungan terdekat, dan ranah publik.
Oleh sebab itu, terkhusus bagi kaum perempuan, tingkatkan kewaspadaan dengan berani speak up dan melaporkan segala bentuk pelecehan seksual ke pihak berwenang terhadap tindakan apapun yang sengaja ditunjukan, baik itu fisik atau lontaran verbal yang mengarah ke konotasi seksual, misal catcalling. Catcalling merupakan semacam bentuk pelecehan yang biasanya dilakukan secara verbal, terkadang dibungkus sedemikian rupa dalam bentuk pujian dan candaan oleh pelontarnya.
Yuk, kenali 5 bentuk pelecehan seksual yang kerap dianggap remeh, simak selengkapnya!
1. Siulan nakal
Bersiul memang perbuatan yang terkesan cukup sepele, tetapi siapa sih yang takkan merasa risih dan direndahkan apabila disiul-siulkan oleh oknum nakal saat berjalan melewati jalanan dan gang sepi, lebih-lebih nyeletuk menyinggung ke candaan seksis? Terkhusus kaum perempuan, jangan anggap biasa dan remeh hal tersebut sehingga membuat oknum-oknum nakal semakin merasa mendapati aksinya sebagai hal wajar.
2. Guyonan seksual
Guyonan seksual tentu mengundang gelak tawa, meski begitu guyonan tersebut tetap mesti dalam porsi tertentu dan dapat diterima oleh semua orang, bukan menyinggung ke konotasi seks berlebihan dan cenderung merendahkan martabat korban dengan kata-kata yang tidak senonoh. Tegurlah apabila telah mendapati pelontar menggunakan lawan bicaranya sebagai objek dalam guyonan tersebut. Contohnya, si objek memiliki bulu halus tumbuh dipergelangan tangannya, sebagai tanda seorang yang nafsuan.
Jangan ditutupi hal tersebut dengan ikut tertawa, sebab bukan hal sepele lagi, jika sampai membuatmu tidak nyaman sama sekali.
3. Main mata
Berikutnya adalah main mata. Seringkali, terkhusus kaum perempuan, berada pada posisi yang disalahkan dan tak sedikit menjadi korban victim blaming, yakni kondisi dimana korbanlah yang bertanggung jawab atas hal yang terjadi pada mereka, bukan niat dari pelaku. Salah satu contohnya adalah si oknum melototi korbannya secara seksual, alih-alih menyalahkan diri sendiri, dia justru menyalahkan korbannya karena berpakaian minim dan sebagainya.
Oleh sebab itu, apabila kamu mendapati berada pada posisi yang dilecehkan, jangan ragu untuk melapor atau memviralkan aksi pelaku ke media sosial supaya memberi efek jera.
4. Sentuhan
Sekedar menyentuh saja bukanlah hal yang terlalu dipermasalahkan seperti cubitan, colekan, high-five, dan sentuhan akrab lainnya. Tetapi, penting bagimu untuk mengetahui jenis sentuhan yang berpotensi melecehkan, kamu bisa langsung mengetahui dengan kesan-kesan tak nyaman yang diberikan, durasi sentuhan, serta area tertentu yang diikuti dengan perilaku menggoda.
5. Pelecehan siber
Last but not least, bentuk pelecehan seksual yang kerap dianggap remeh lainnya adalah pelecehan siber. Dengan berbagai perangkat dan fitur chat yang dikembangkan di media sosial berpotensi memudahkan seseorang dalam melakukan tindakan yang kurang senonoh seperti komentar dan postingan yang condong menyerang korban secara seksual. Kebijakan dan peraturan tentang bentuk pelanggaran pelecehan perlu sedemikian ditegakkan agar tidak ada korban yang mengalami trauma dan depresi akibat menormalisasikan hal yang tak sepantasnya.
Itulah tadi 5 bentuk pelecehan seksual yang dianggap remeh oleh banyak orang. Tingkatkan kewaspadaan dirimu dengan selalu melaporkan tindak kejahatan yang berpotensi terjadi pelecehan hingga kekerasan seksual.
Baca Juga
-
5 Tanda Kamu Sudah Dewasa Secara Emosional Menurut Ahli
-
5 Penemu Ini Menyesali Temuannya, Dihantui Rasa Bersalah meski Tak Membunuh
-
Ada Peringatan Hari Ciuman Internasional, Ini 6 Manfaat Ciuman Intim bagi Kesehatan Tubuh
-
Jangan Anggap Remeh, Waspadai 5 Tanda Kucing Terkena Rabies!
-
Ingin Makan Daging Tapi Takut Kolesterol? Atasi dengan 7 Sayuran Ini
Artikel Terkait
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual, Belajar dari Kasus Dokter Residen Perkosa Keluarga Pasien
-
Apa Itu Tes Crossmatch? Diduga Modus Kekerasan Seksual Residen Anestesi Unpad ke Penunggu Pasien
-
Ironi Dugaan Pelecehan Dokter Residen pada Keluarga Pasien, Dibius Demi Lancarkan Aksi
-
Bukan TikTok-Instagram! Ini Media Sosial Paling Disukai Orang Indonesia Tahun 2025
Lifestyle
-
4 Ampoule Peptide Terbaik untuk Peremajaan Kulit, Bye-Bye Kerutan!
-
Modis saat City Trip dengan 4 Padu Padan OOTD Kekinian ala Soyeon (G)I-DLE
-
Chic hingga Sporty, Ini 4 Gaya OOTD Kasual ala Hyoyeon SNSD yang Super Trendy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit Harian ala Hueningkai TXT, Biar Makin Kece!
-
Cozy dan Kece, Intip 4 OOTD Hangout ala Lee Hyeri untuk Segala Suasana
Terkini
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan
-
Dua Wakil Tunggal Putri Indonesia Melaju ke Babak Kedua BAC 2025
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'