Sejatinya, manusia berpikir, bertindak, dan menjalani hidup dengan cara yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan secara fisik, latar belakang, pengalaman, juga lingkungan mereka.
Jadi, sangat wajar jika memang ada orang-orang yang ingin dirinya berubah menjadi lebih baik, dan ada pula orang-orang yang merasa apatis bahkan berpikir bahwa dirinya baik-baik saja, tidak ada yang perlu di-upgrade.
Berikut ini ada beberapa tanda kita belum siap untuk bertumbuh.
1. Tidak peduli
Seseorang yang tidak peduli dengan segala sesuatu disekitarnya, dapat dikatakan belum siap untuk berubah atau bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Berbeda dengan sikap 'bodo amat' yang memang diperlukan dalam situasi dan kondisi tertentu, perilaku apatis yang cenderung tidak peduli dengan semua hal termasuk masalahnya sendiri menunjukkan bahwa memang ada yang salah dengan kondisi kejiwaannya.
Jika kondisi seperti ini dibiarkan tanpa solusi, maka akan memengaruhi hubungan dengan orang-orang terdekatnya.
2. Belum ada keinginan sembuh dari trauma
Semua orang pasti pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan di masa lalu. Namun, tidak semua orang yang mengalami kejadian buruk akan merasakan trauma, hal ini tergantung dari sikap orang tersebut menanggapinya.
Sayangnya, ada sebagian orang yang tidak ingin mengatasi ketakutan atau kecemasan yang dialaminya, sehingga membuatnya sulit untuk bertumbuh. Perlu diketahui, terjebak pada peristiwa di masa lalu dapat menghambat jalan untuk meraih mimpi kita.
3. Orang lain masih menjadi prioritas
Orang yang terbiasa memprioritaskan orang lain dibandingkan dirinya bisa berujung masalah untuk dirinya sendiri. Orang yang memiliki perilaku tersebut, tentunya menunjukkan bahwa dirinya belum siap untuk bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik.
Alih-alih fokus pada masa depan diri sendiri, ia lebih mementingkan perasaan atau kepentingan orang lain ketimbang diri sendiri karena merasa 'tidak enak' pada orang lain.
Mau bertumbuh atau tidak, itu pilihan kita. Namun, jika sampai merugikan orang terdekat karena pilihan tersebut, sebaiknya kita introspeksi diri.
Seseorang yang mempunyai keinginan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik cenderung lebih disukai orang lain, lebih sehat secara mental, dan mampu mengambil keputusan dengan bijak.
Baca Juga
-
4 Bank yang Menawarkan Keuntungan dengan Produk Paylater
-
7 Pelajaran Berharga untuk Hindari Jeratan Pinjol, Belajar dari Kasus Bedu
-
8 Cara Menghindari Penghapusan Akun Gmail oleh Google
-
Ulasan Buku Effortless, Karena Tak Semua Harus Sesulit Itu: Tetap Produktif Tanpa Stres
-
Trik Jitu Mahasiswa: Kuasai Statistik dengan 6 Metode Efektif!
Artikel Terkait
-
4 KDrama Adaptasi Webtoon yang Raih Rating Tinggi di IMDb, Ada Trauma Code!
-
Judul Drama Sageuk dari PemeranTrauma Code: Heroes On Call, Pernah Nonton?
-
Kesehatan Justin Bieber Menurun, Benarkah Stres dan Trauma Masa Lalu Jadi Penyebabnya?
-
Jadi Serial Non-Inggris Paling Banyak Ditonton, The Trauma Code Salip Posisi Squid Game 2
-
Kru The Trauma Code Beber Konsul ke Dokter Spesialis Demi Akurasi Serial
Lifestyle
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
3 Sunscreen dengan Antioksidan untuk Kulit Sehat, Bebas Kusam dan Kerutan!
-
4 Ide OOTD Elegan ala Kai EXO, Tampil Stylish dengan Sentuhan Classy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit ala Park Bo-young, Kasual hingga Formal!
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025