Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | thiara chairun nisa
Ilustrasi santri (pexels)

Untuk mencapai impian yang luar biasa, seseorang butuh usaha, harapan, dan do'a yang sama luar biasanya. Termasuk anak-anak yang menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Banyaknya hal baru yang ditemukan bisa jadi rintangan tersendiri bagi anak. Parahnya, rintangan tersebut bisa jadi mematahkan semangat dan membuat anak ingin pulang. Simak 7 alasan di balik anak gak betah tinggal di pondok!

1. Rindu rumah

Ini biasa terjadi kepada siapapun yang hidup di perantauan. Gak cuma anak baru, penyebab satu ini juga bisa dialami santri lama, lho! Ada yang memilih bertahan, ada juga yang memilih menyerah. Bukan hal mudah untuk tinggal dengan suasana baru.

Belum lagi, kebanyakan anak akan sangat merindukan keluarganya karena baru pertama kali berpisah tempat tinggal dalam rentan waktu yang cukup lama.

2. Gak pandai bergaul

Akan cukup sulit bila anak termasuk tipekal yang gak mudah bergaul. Terutama, pesantren dipenuhi oleh orang-orang baru yang tentunya memiliki macam sifat dan kebiasaan daerahnya.

Anak akan butuh usaha ekstra untuk mencari teman baru dan membaur dengan yang lain. Meski begitu, sebenarnya di pondok sendiri selalu ada santri lama maupun pengurus asrama yang membantu santri baru untuk bergaul.

3. Pelajaran yang sulit

Semua orang tau jika pesantren punya metode dan pelajaran tertentu untuk mendidik murid-muridnya. Pada awalnya, anak mungkin akan sedikit terkejut dan kesulitan menyesuaikan. Sebab mereka harus menghafal dan memahami sesuatu yang masih asing. Inilah yang memicu anak menyerah dan meminta ingin pulang.

4. Insecure

Mengikuti poin sebelumnya, beberapa santri baru mungkin cukup mudah menyesuaikan kemampuannya dengan pelajaran yang sulit. Dari mulai menghafal, memahami, hingga cara bergaul yang baik. Anak kamu bisa saja dilanda rasa insecure karena merasa terbelakang dan sulit menyamakan langkah dengan teman-temannya.

5. Jadwal yang padat

Bukan hal yang aneh bila pesantren lekat dengan jadwalnya yang padat. Santri harus bangun pagi buta dan memulai pengajian, melanjutkan sekolah, mengaji, mengaji, dan mengaji lagi.

Gak hanya itu, anak juga harus tetap mengulang pelajaran dan menghafal selama berisitirahat di asrama. Beberapa anak mungkin memilih mundur karena kelelahan. Selebihnya bertahan demi cita-cita dan tujuan.

6. Menu makanan

Walau sudah di era modern, ternyata masih ada pondok pesantren yang menerapkan hidup sederhana kepada santri. Menu makanan yang disediakan pun gak jarang jadi permasalahan, terutama bagi anak yang sensitif soal makanan. Bukannya menambah energi, anak malah gak punya nafsu untuk makan.

7. Memiliki masalah dengan seseorang

Pesantren adalah tempat di mana tiap-tiap penghuninya berasal dari daerah dan budaya yang berbeda. Perbedaan pandangan bisa jadi faktor yang memicu permasalahan antara satu dengan yang lain.

Gak cuma sesama santri, permasalahan juga bisa timbul di antara anak dengan pengurus asrama, bahkan guru. Cari tau baik-baik jika saja anak kamu gak betah karena persoalan tersebut dan segera selesaikan.

Dari ke-7 poin di atas, kira-kira mana yang menurut kamu membuat anak ingin menyerah? Apakah bisa diperbaiki? Cari tau dan bicarakan solusinya bersama anak, ya!

thiara chairun nisa