Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Aditya Prayogi
ilustrasi bekerja (pexels/Kampus Production)

Beberapa orang mungkin kesulitan memiliki keahlian yang memungkinkan mereka untuk mudah beradaptasi dan berprilaku supel dihadapan lawan bicara. Nah, keahlian yang dimaksud ini adalah fleksibel

Tak sedikit HRD menginginkan calon kandidatnya dapat memiliki keahlian fleksibel ini, bagaimana tidak? Orang yang bersikap fleksibel cendrung pandai berhadapan dengan orang lain di berbagai kondisi, mandiri, profesional, sangat terorganisir, dan luwes dalam bekerja. 

Bahkan menurut Clarissa Silva, behavioral scientist, relationship coach, dan creator of ‘Your Happiness Hypothesis Method.’ mengatakan bahwa, “Orang yang fleksibel sangat mudah beradaptasi dan dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan situasi baru. Mereka cenderung menjadi pemikir serba bisa, yang mampu menjadi kreatif dan mengambil rute alternatif untuk mewujudkan sesuatu,”

Keahlian ini tidak hanya turun begitu saja bak Ilham, melainkan mesti diasah dengan baik. Nah, kamu dapat menerapkan 6 tips ini untuk menjadi seorang yang fleksibel. Seperti dilansir dari verywell mind, berikut adalah pemaparannya!

1. Pertimbangankan opsi alternatif

ilustrasi bekerja (pexels/Andrea Piacquadio)

Jika kamu cenderung berpikir bahwa dirimu bukanlah orang yang fleksibel, maka bisa jadi kamu adalah pribadi yang merasa nyaman menggunakan cara-cara tertentu dalam mengerjakan sesuatu hal. Asal kamu tahu saja bahwa ada banyak solusi yang mesti dicoba untuk situasi tertentu dan memiliki lebih dari satu cara untuk menyelesaikannya. 

Pertimbangkan opsi yang berbeda, tetapi dengan tetap mengukur kelebihan dan kekurangan dari masing-masing opsi yang dipilih sebelum mengambil keputusan.

2. Mulailah membuat perubahan kecil

ilustrasi berpikir (pexels/Thirdman)

Kamu dapat berlatih menjadi seorang yang fleksibel dengan membuat perubahan kecil pada rutinitas harian. Misalnya, jika kamu biasanya menghabiskan waktu untuk menonton televisi sebelum tidur, cobalah membaca buku. Atau, jika kamu biasanya naik bus ke kantor, cobalah bersepeda. Melakukan berbagai hal secara berbeda dapat membantu kamu melatih keterampilan beradaptasi.

3. Berpikir positif

ilustrasi bekerja (pexels/Andrea Piacquadio)

Meskipun keluar dari zona nyaman sedemikian menyulitkan untuk dilalui, menjaga isi kepala meraja hal-hal positif saat tengah berusaha, akan menciptakan pola pikir baru yang dapat membantumu. Kamu dapat menerapkan perilaku self-talk positif atau monolog batin positif. Nah, alih-alih berkata bahwa tugas yang tengah kamu kerjakan sulit, ganti dengan kata sulit tersebut dengan menantang, hal ini akan membuatmu semakin bersemangat.

4. Temukan peluang

ilustrasi belajar (pexels/Andrea Piacquadio)

Kebanyakan orang mungkin saja akan memilih bercokol di zona nyaman, alih-alih mengambil langkah untuk keluar dari zona tersebut. Namun, jika kamu betul-betul ingin menjadi pribadi yang fleksibel, maka cobalah mencari peluang daripada berfokus pada hambatan, kesalahan, atau kegagalan.

5. Berkenalan dengan orang baru

ilustrasi kerja sama (pexels/fauxels)

Berkenalan dengan orang-orang baru dari berbagai latar belakang kehidupan akan membantu menemukan perspektif yang berbeda. Kamu dapat belajar banyak hal mengenai wawasan dan pengetahuan dari berbagai sudut pandang untuk kamu terapkan dalam kehidupan nyata. 

6. Jangan takut bila tak bisa mempertahankan pendapatmu

ilustrasi presentasi (pexels/ )

Kebanyakan orang akan mempertahankan ego masing-masing bahkan sampai ngotot dan menganggap pendapatnya adalah benar. Mengalah dan menerima bukan berarti membuat kamu ciut nyali untuk kembali berargumen, kamu mesti mendengar masukan dari orang lain karena sekecil apapun, masukan sangatlah penting. 

Luangkan waktu untuk mengumpulkan informasi-informasi baru sebelum memilih opsi terbaikmu. Jangan takut untuk mengubah pendirian saat kamu menerima informasi dari orang lain. Dengan begitu kamu bisa tahu letak kekurangan dan kelebihanmu untuk mengembangkan diri secara penuh. 

Aditya Prayogi