Wawancara kerja atau interview merupakan salah satu proses seleksi perekrutan pegawai. Tahap wawancara ini merupakan tahap rekrutmen yang cukup krusial, terutama pada proses perekrutan pegawai beberapa tahun belakang.
Tidak sedikit perusahaan yang tidak lagi melihat CV. Yang dilihat adalah kemampuan dan keterampilan calon pegawai yang sangat terlihat ketika proses wawancara. Oleh sebab itu, banyak kasus calon pegawai dengan CV yang panjang dan bagus justru tidak lolos saat tahap seleksi wawancara ini.
Selain itu, banyak pula calon pegawai yang tidak lolos dalam tahap wawancara ini hanya karena masalah teknis dan masalah-masalah dasar yang seringkali tidak disadari oleh si pelamar. Berikut merupakan beberapa masalah dasar yang biasa menjadi penyebab si pelamar dicoret oleh HRD saat wawancara.
1. Tidak Percaya Diri
Tidak percaya diri merupakan hal yang paling banyak dialami oleh pelamar. Mungkin pelamar tidak menyadari ketidakpercayaan diri yang sedang dialaminya. Tapi ketidakpercayaan diri tersebut akan sangat terlihat ketika proses wawancara. Misalnya ketika kamu berbicara dengan gugup, tidak berani menatap pewawancara, menjawab pertanyaan pewawancara dengan tidak yakin, dan sebagainya.
2. Terlihat Gelisah
Duduk dengan sering mengganti posisi dan gerakan-gerakan kecil seperti memainkan jari bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang gelisah. Jika kamu tertangkap oleh pewawancara, bisa jadi kamu langsung dicoret oleh pewawancara karena dianggap kamu tidak bisa bekerja di bawah tekanan dan tidak fokus ketika bekerja.
3. Berbicara Terlalu Cepat
Bicara terlalu cepat dapat menjadi boomerang bagi kamu saat sedang mengikuti proses seleksi wawancara. Ketika kamu berbicara terlalu cepat, bisa jadi pewawancara tidak bisa menangkap maksud dari hal yang dibicarakan. Yang lebih buruk, karena pewawancara tidak bisa menangkap hal yang kamu bicarakan, kamu bisa dianggap sedang mengoceh yang tidak berkaitan dengan proses wawancara.
4. Salah Kostum
Meski sepele, pakaian yang kamu kenakan bisa menjadi penentu kamu bisa lolos seleksi wawancara atau tidak. Salah kostum bisa berakibat fatal karena dianggap kamu tidak melakukan persiapan untuk melamar posisi atau perusahaan tersebut.
Pakaian yang kamu kenakan juga dapat dijadikan sebagai cerminan sikap kamu. Jadi, ketika kamu memakai pakaian yang tidak sesuai kriteria, pewawancara bisa jadi akan menganggap sikap kamu juga tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan.
Proses mencari pekerjaan memang tidak semudah yang dibayangkan. Jadi, ketika sudah mendapatkan kesempatan apalagi sudah sampai tahap wawancara, persiapkan diri kamu sebaik mungkin.
Referensi:
MRA Media. 2020. Semua Hal Tentang Wawancara Kerja. Jakarta: PT Media Dinamika Selaras.
Baca Juga
-
Melestarikan Budaya: Transformasi Jamu dari Gendongan ke Kafe Instagramable
-
Dominasi Konten Video Pendek dalam Aktivitas Digital Gen-Z
-
Di Balik Pintu Kelas: Refleksi Pembelajaran di Hari Pendidikan Nasional
-
Bahasa Zilenial: Upaya Generasi Muda Berkomunikasi dan Mendefinisikan Diri
-
Menakar Untung-Rugi Penjurusan di Jenjang SMA
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Simpel! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Kim Da Mi untuk Segala Momen
-
Xiaomi Civi 5 Pro, Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4 dan Kamera Leica
-
4 Padu Padan OOTD Anak Muda ala Jeong Saebi izna, Gaya Jadi Lebih Standout!
-
Tak Cuma Cokelat! 5 Pilihan Warna Rambut yang Menawan di Kulit Sawo Matang
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Tom Felton Perankan Draco Malfoy Lagi Lewat Harry Potter versi Broadway