Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Aditya Prayogi
ilustrasi ngeluh (pexels/mohamed abdelghaffar)

Ketika anak mulai merengek dan mengeluh terhadap kondisi dan hal apapun, kita biasa ikutan frustasi mengatasi masalah mereka, lebih-lebih bila kita sebagai orang tua juga tengah merasakan suasana hati yang buruk, bawaannya pasti ingin menghardik anak supaya mereka dapat berhenti. 

Namun, menghardik anak yang membutuhkan perhatian kita, akan membuat mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi

Nah, daripada menghardik anak saat mereka mengeluh, coba terapkan 3 tips berikut untuk mengatasinya seperti disadur dari verywellfamily.com. 

1. Tunjukan hal positif

ilustrasi ngeluh (pexels/Monstera)

Jika anak selalu cepat menunjukkan hal negatif dalam situasi apapun, alih-alih tunjukkan mereka yang positif. Ini dapat membantu anak mengembangkan pandangan dunia yang lebih seimbang daripada hanya melihat sisi dunia yang buruk saja.

Misalnya, jika anak mulai mengeluh dan berkata, “adek benci jika mesti meninggalkan taman lebih awal karena hujan,” opsi terbaik untuk menimpali balasan tersebut adalah dengan mengatakan, “Memang menjengkelkan saat kita tengah bersenang-senang, mendadak turun hujan, tapi mama senang kita sudah berkunjung ke taman dan menghabiskan sisa waktu untuk bermain.”

2. Coba pahami emosi anak

ilustrasi sedih (pexels/Alexander Dummer)

Meskipun kita mungkin tergoda untuk mengatakan sesuatu yang mungkin pernah dikatakan orang tua dahulu, seperti, “Berhenti menangis atau mama hukum,” mencoba untuk melunakkan perasaan anak, terkadang tidak membantu sama sekali. Alih-alih, coba akui perasaan yang dikeluhkan anak dan kemudian alihkan topik dengan cepat sambil berkata, misalnya “Mama tahu adek merasa tidak nyaman saat ini, karena kita telah berkendara dalam waktu yang lama, dan masih ada beberapa jam lagi untuk sampai.” 

Tunjukkan sedikit empati dan jelaskan bahwa berurusan dengan ketidaknyamanan adalah bagian dari kehidupan. Jika perilaku anak memerlukan intervensi lebih lanjut, disiplinkan perilaku, bukan emosinya. Jika ada protes lebih lanjut atau anak mulai merengek, abaikan saja. 

Terkadang anak-anak suka mengeluh karena mereka ingin kita turut merasakan perasaan sulit yang mereka hadapi atau ketidaknyamanan fisik yang mereka alami. Akui perasaan anak untuk membuat mereka sedikit lebih tenang. 

3. Dorong mereka untuk memecahkan masalah

ilustrasi anak (pexels/pixabay)

Jika anak mengeluh kepada kita tentang sesuatu, dorong mereka untuk memecahkan masalah. Jika mereka berkata, “mama adek kepanasan,” saat tengah bermain di luar. Nah, coba tanyakan hal ini, “menurut adek, apa yang mesti dilakukan agar tidak kepanasan?” Jika mereka membutuhkan bantuan untuk memikirkan pilihan, ingatkan mereka bahwa mereka dapat duduk di tempat teduh atau meminta bantuan untuk menyahutkan minuman dingin. 

Itulah tadi 3 tips hadapi anak yang hobi banget merengek dan mengeluh, jangan sesekali menghardik anak, lebih-lebih dengan kata umpatan kasar. Mengeluh adalah manusiawi, bentuk manifestasi dari ekspresi kekecewaan dan ketidakpuasan akan suatu hal. 

Aditya Prayogi