Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Asih Purwanti
Ilustrasi bekerja di kantor. (pexels.com/Bongkarn Tanyakij)

Tindakan perundungan atau bullying tidak hanya terjadi di sekolah atau di kampus saja, tetapi di tempat kerja juga ada tindakan itu, tindakan bullying banyak sekali terjadi. Salah satu motif terjadinya tindakan bullying di tempat kerja kebanyakan karena rasa iri dari sesama rekan kerja atau mungkin orang yang kerap dirundung merupakan orang yang dianggap lemah sehingga si perundung atau si pembully merasa memiliki keberanian untuk mengintimidasi orang tersebut.

Namun, perundungan itu akan tetap terjadi jika kamu sebagai korban perundungan tidak bertindak untuk melawannya. Kamu tidak boleh merasa takut untuk membela dirimu sendiri. Jangan takut untuk melawan para perundung/pembully itu yang membuat hidupmu tertekan!

Nah, di bawah ini ada beberapa cara untuk melawan tindakan perundungan di tempat kerja, apa saja? Langsung simak artikel di bawah ini ya!

1. Tegaslah pada tindakan rekan kerja/atasan yang membuat kamu tidak nyaman  

Para pelaku bullying akan terus merundung kamu, jika kamu tidak bersikap tegas kepada mereka bahwa kamu sebenarnya tidak nyaman dengan tindakan mereka yang mungkin dianggap sepele tersebut. Jika kamu menyuarakan ketidaknyamananmu, hal itu setidaknya akan meminimalisir atau membuatmu terlepas dari tindakan bullying yang dilakukan oleh rekan kerjamu sendiri.

Jadi, kamu harus tegas dan berani apabila ada tindakan rekan kerja yang membuat kamu tidak nyaman, misalkan saja rekan kerja kamu sering sekali meminjam barang-barang kamu tanpa bermaksud untuk mengembalikannya, meskipun bagi orang lain barang tersebut sama sekali tidak berharga tetapi jika kamu tegas untuk meminta kembali barang yang dipinjam oleh rekan kerja, mungkin si pembully akan merasa bahwa kamu bukan orang yang mudah diintimidasi.

Tindakan perundungan/bullying berawal dari hal-hal sepele. Mereka (para perundung) menganggap bahwa kamu termasuk orang yang lemah dan mudah untuk dimanfaatkan jika kamu membiarkan kejadian sepele tersebut berulang dan kamu hanya tinggal menunggu waktu tindakan perundungan yang mungkin akan lebih besar lagi terjadi pada kamu. Dengan tindakan tegas yang kamu lakukan, kamu bisa memutus rantai perundungan yang dilakukan mereka baik itu padamu sendiri maupun pada rekan kerja kamu yang lain.

2. Minta dukungan rekan kerja yang lebih senior untuk menyuarakan ketidaknyamanan kamu pada si pembully  

Jika berbicara empat mata dengan si pembully dirasa kurang tepat dan justru tindakan si pembully malah semakin menjadi-jadi, maka opsi kedua yang harus kamu lakukan adalah minta dukungan rekan kerja yang lain atau senior untuk membela kamu di hadapan si pembully agar si pembully berhenti mengganggu kamu. Dukungan dari rekan kerja khususnya yang lebih senior dirasa bisa membuat si pembully mendapatkan efek jera karena biasanya si pembully merasa segan pada rekan kerja yang sudah senior. Pada akhirnya si pembully akan berhenti mengganggu kamu karena kamu memiliki dukungan dari rekan kerja yang dia atau mereka segani.

3. Mengumpulkan bukti-bukti yang pernah dilakukan oleh si pembully membuat kamu mudah untuk melaporkan si pembully jika sewaktu-waktu tindakannya sudah di luar batas   

Alih-alih membalas kejahatan si pembully dengan kejahatan pula, hal itu tentunya akan menambah resiko yang lebih banyak untuk kamu sendiri apalagi kamu tidak memiliki dukungan dari orang lain. Alangkah lebih baik kamu kumpulkan semua bukti-bukti yang pernah dilakukan si pembully padamu, entah itu berupa rekaman suara, video atau bahkan chat-chat bernada teror yang mengganggu ketenanganmu.

Selain itu kamu juga bisa meminta rekan kerja yang lain untuk menjadi saksi mata atas tindakan yang dilakukan si pembully padamu. Bukti-bukti tersebut bisa memudahkan kamu untuk dilaporkan kepada atasan kamu di kantor.

4. Laporkan pada manager, atasan bahkan polisi jika tindakan si pembully benar-benar sudah keterlaluan

Jika tindakan si pembully sudah melewati batas, misalkan dia melakukan pelecehan atau sudah menyangkut tindakan kekerasan fisik sehingga kamu merasa trauma bahkan stress, maka segeralah laporkan pada manager atau atasan. Jika tindakan yang diambil atasan dirasa lamban, maka segera melapor pada pihak yang berwajib.

Jangan pernah takut atau malu pada sesuatu yang sama sekali bukan salah kamu, kamu melakukan hal tersebut semata-mata untuk menyelamatkan dirimu sendiri dari tindakan si pembully yang sudah mengganggu ranah pribadimu. Biarkan si pembully mendapatkan hukuman atas tindakan yang dilakukannya.

5. Segera cuti atau resign dari tempat kerja, dan carilah kegiatan atau pekerjaan baru yang bisa membuat hati kamu nyaman dan tenang  

Kemungkinan besar tindakan kamu melaporkan si pembully pada pihak yang berwajib akan mendapatkan pro dan kontra dari tempat kerja dan membuat suasana di tempat kerja dirasa tidak senyaman dulu, namun jika suasana kantor tidak sehoror yang kamu kira, dan kamu merasa sayang dengan pekerjaan, maka segera lakukan cuti, buatlah dirimu tenang dan nyaman dulu sampai kamu benar-benar siap untuk kembali bekerja.

Sebaliknya jika suasana di tempat kerja membuat kamu tidak nyaman dan malah menimbulkan masalah baru lagi, maka langkah selanjutnya adalah segeralah untuk resign, biarkan kamu istirahat terlebih dahulu lalu setelah itu carilah pekerjaan baru dimana di tempat kerja yang baru nanti kamu akan mendapatkan perlindungan ketenagakerjaan.

Nah, itu dia kelima cara mengatasi bullying di tempat kerja, sejatinya tindakan bullying itu tidak dibenarkan dari sisi manapun, hal itu justru akan membuat seseorang yang terkena bullying akan sangat dirugikan secara mental.

Asih Purwanti