Tak ada seorang pun yang ingin hubungannya kandas. Karena itulah saat menjalin hubungan sangat penting untuk bisa menjaga perasaan pasangan. Hindari sikap yang justru bisa menghancurkan hubungan itu sendiri, salah satunya sikap kekanak-kanakan.
Lalu, seperti apa saja sikap kekanak-kanakan yang dapat menghancurkan hubungan? Untuk tahu kelanjutannya, simak terus ulasan di bawah ini, ya!
1. Terlalu sering mengirim pesan ke pasangan
Sangatlah wajar merasa rindu terhadap pasangan, dan di antara cara mengobati kerinduan tersebut adalah dengan mengirim pesan. Tapi, jangan sampai berlebihan, ya. Apalagi ingin tahu semua aktivitas pasangan.
Pasangan bukanlah penjahat dan kamu bukan pula seorang satpam yang harus terus memantau tindak-tanduknya. Setiap orang pasti membutuhkan privasi dan kenyamanan untuk bisa mengerjakan aktivitasnya sendiri.
Jadi, jika selama ini kamu termasuk yang sering dan selalu kirim pesan, coba kurangi, ya. Apalagi sampai marah-marah karena dibalasnya lama. Sekali dua kali mungkin pasanganmu akan menganggapnya cute. Tapi jika sudah terlalu sering, malah jadi menyebalkan dan sangat kekanakan.
2. Kecanduan main media sosial
Mengunggah momen bersama pasangan sah-sah saja. Tapi, jangan sampai malah mengganggu kualitas hubunganmu dengan dirinya, ya.
Saking kecanduannya main medsos, akhirnya sampai membuatnya jengah dan tidak betah bersama dirimu. Oleh sebab itu, ada baiknya seimbangkan lagi antara dunia nyata dan dunia maya.
Segala yang berlebihan memang tidak baik. Meski banyak yang bilang kalau cemburu tandanya sayang, tapi harus diperhatikan cemburu seperti apa.
Jangan tiap kali dia berinteraksi dengan orang lain dicemburui. Dia pasanganmu, bukan boneka atau robot yang bisa kamu atur sekehendakmu, lho.
4. Suka mengeluh
Tak ada seorang pun yang akan betah berada di sekitar orang yang senang sekali mengeluh. Memang, manusia diciptakan penuh dengan masalah dan sangat manusiawi untuk mengeluh. Tapi, kalau hal itu jadi kebiasaan, dan hal-hal kecil selalu dikeluhkan, orang akan jenuh.
5. Selalu minta dibelikan ini itu
Memang, setiap orang pasti ingin membuat pasangannya bahagia dengan menuruti kemauannya. Tapi, bukan berarti jadi pembenaran untuk dimanfaatkan, ya.
Misalnya saja, selalu minta dibelikan ini itu. Sudah jadi pasangan suami istri saja ada baiknya tetap direm hasrat terlalu bergantung pada pasangan. Apalagi, jika statusmu masih pacaran tapi selalu minta dibayarkan berbagai macam. Tindakan ini termasuk tidak dewasa, lho.
Dengan uraian tadi semoga bisa jadi bahan introspeksi ke depannya agar hubunganmu dan pasangan jadi harmonis, ya.
Tag
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
-
Mengapa Pasangan Bahagia Pun Bisa Berselingkuh?
-
Ayam Geprek Jadi Jurus Damai, Kisah Kocak Pasangan Ini Buktikan Makanan Bisa Redam Emosi
-
Mengatasi Stress Pasca Kematian Pasangan, Peran Kawruh Jiwa pada Lansia Duda
-
20 Contoh Selingkuh Kecil yang Fatal, Apa itu Micro Cheating?
-
5 Kualitas Pasangan yang Wajib Dicari Jika Kamu Punya Anxiety, Ini Penjelasan Ahli
Lifestyle
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
-
Struktur 'Sawang' dalam Daily Conversation, Kata Kerja atau Kata Benda Sih?
Terkini
-
Review The Residence: Serial Whodunit Seru dengan Sentuhan Komedi
-
Capai Semifinal Piala FA, Pelatih Nottingham Forest: Kami Sangat Bahagia!
-
3 Drama China yang Dijadwalkan Tayang April 2025, Mana yang Kalian Tunggu?
-
Choo Young Woo Digaet Bintangi Drama Korea Garapan Sutradara Crash Landing on You
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal