Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Aditya Prayogi
ilustrasi anak (pexels/Kindel Media)

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya dapat berprilaku dan bergaul baik dengan orang lain, namun sebelum itu, anak tentu perlu dipupuk memiliki tingkat rasa percaya dan harga diri yang tinggi. Namun, tak sedikit orang tua tanpa sadar menyampaikan perkataan atau tindakan yang membuat perilaku positif tersebut anak menjadi terkikis. 

Meski sebenarnya orangtua menginginkan hal baik terjadi dalam hidup anak, tapi terkadang niat baik tersebut justru menghalangi mereka untuk berkembang. Berikut 3 perilaku orangtua yang jarang disadari mengikis harga diri anak!

1. Membandingkan anak dengan saudara kandung atau anak tetangga

ilustrasi anak (pexels/pixabay)

Membandingkan anak dengan saudaranya sendiri atau anak tetangga dengan alasan apapun bukanlah bentuk dari motivasi. Justru, perilaku ini tandas menggerus harga diri anak. Jangan dibiasakan buns! Si kecil nanti akan menganggap suatu kegagalan adalah hal paling buruk nan menyakitkan yang pernah menimpa mereka. 

Jika anak mengalami hal ini, mereka akan mudah bereaksi secara berlebihan saat menghadapi kegagalan seperti mudah menangis, marah, dan bahkan merasa terpuruk.

Oleh sebab itu, orang tua perlu menyampaikan kata-kata positif yang mengandung motivasi supaya anak berkembang lebih baik, walau gagal hargai tiap usaha anak, alih-alih membandingkan mereka dengan orang terdekatnya.

2. Mengeluh depan anak

ilustrasi sedih (pexels/Alexander Dummer)

Anak memiliki kecenderungan dalam meniru perilaku orang tuanya, apabila orang tua menjadi suri tauladan yang baik dalam lingkungan keluarganya. Mereka akan menjadi pribadi yang disukai banyak orang dan lingkungannya sendiri. 

Sebaliknya, jika orang tua mempertontonkan pertengkaran dan keluh kesah, serta melayangkan kata-kata umpatan di depan anak, mereka tentu akan mudah menyalahkan diri sendiri dan orang lain, sehingga membuat mereka mengalami penurunan motivasi untuk belajar dan bahkan berpotensi menarik diri dari pergaulan. 

3. Menaruh ekspektasi terlalu tinggi terhadap anak

ilustrasi sedih (pexels/SHVETS production)

Orang tua mana yang tak menginginkan anaknya berhasil menjadi orang hebat dan sukses di masa depan. Pada dasarnya, orang tua memang akan menaruh harapan besar terhadap keberhasilan anaknya, namun terlalu menekan dengan standar atau ekspektasi terlalu tinggi akan membuat mereka merasa terbebani, stres hingga mematikan minat dan passion mereka. 

Alhasil, anak akan mengalami penggerusan harga diri, karena mereka selalu ingin mengharapkan hasil yang baik pada setiap usaha yang mereka lakukan. 

Itulah tadi 3 perilaku orang tua yang akan menggerus harga diri anak. Sangat penting untuk diketahui bahwa tiap perkataan dan tindakan kita kepada anak mesti selalu diperhatikan baik-buruknya agar anak dapat berkembang menjadi manusia yang lebih bagi dirinya dan orang sekitarnya.

Aditya Prayogi