Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | thiara chairun nisa
ilustrasi orang tua dan anak-anaknya. (Unsplash/Jessica Rockowitz)

Sebagai orang tua, tentunya kamu menginginkan anak yang memiliki kepribadian baik dan santun. Selain baik untuk dirinya sendiri, ini juga menjadi pendukung mereka agar tumbuh dengan dicintai oleh orang-orang sekitar.

Meski terkesan sulit, sebenarnya cara mendidik anak bisa sangat sederhana, loh!

1. Libatkan kata maaf, tolong, dan terima kasih dalam hidup keseharian

Ini adalah aturan umum yang paling sering kamu temukan. Namun, sebelum memintanya untuk menerapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih, penting untuk orang tua melakukannya terlebih dahulu. 

Ucapkan maaf ketika melakukan kesalahan pada anak, terima kasih pada setiap hal kecil yang dilakukannya, dan meminta tolong ketika kamu membutuhkan bantuan. Hasilnya, anak akan terbiasa dengan menghargai orang sekitar dan akan melakukannya tanpa kamu minta.

2. Tidak menakut-nakuti

Kamu termasuk orang tua yang menakut-nakuti ketika anak tidak nurut? Ini tindakan yang salah. Alih-alih membuatnya takut, lebih baik mendidik anak agar dia menyayangi kamu. Pikirkan sebelum bertindak, karena anak memiliki pola pikir yang polos.

Terlebih, beberapa orang tua banyak yang mengancam dengan sesuatu yang seharusnya tidak ditakuti, seperti hantu, atau tidak diberi jajan. Yang ketika besar nanti, ini akan membuat anak jadi pribadi yang penakut, hingga merasa bahwa uang jajan adalah keharusan.

3. Mendengarkan pendapatnya

Jangan jadikan kepolosan anak sebagai alternatif agar dia membentuk pemikiran yang sesuai pendapatmu. Beri anak ruang untuk berpikir dan memiliki pendapatnya sendiri.

Seperti saat menolak diberi makan, menolak tidur, hingga ingin terus bermain, anak selalu punya pendapat dan alasannya sendiri.

Daripada melarang, dengarkan dulu apa yang mereka mau. Agar ketika tumbuh nanti, dia tidak akan menutupi apapun hanya karena takut bertentangan dengan orang tuanya.

4. Menyatakan kasih sayang

Salah satu orang tua harus memiliki peran sebagai sosok pemberi afirmasi. Berikan anak kalimat-kalimat positif; pujian dan kasih sayang agar mereka tumbuh menjadi anak yang penyayang dan merasa berharga.

Meskipun terlihat sepele, ini membentuk anak menjadi pribadi yang luar biasa. Mereka akan senang melakukan hal yang kamu sukai, dan menghindari hal yang tidak disukai orang tuanya atas dasar kasih sayang, bukan karena ancaman, apalagi rasa takut.

Menjadi orang tua yang disayangi anak jauh lebih menyenangkan, daripada menjadi orang tua yang ditakuti anak. Karena dengan cara ini, peranmu juga merangkap sebagai sahabat anak-anak.

thiara chairun nisa