Mengakui kesalahan kita sendiri adalah salah satu hal yang paling sulit bagi manusia. Kita akan menyangkal, menekan, dan memproyeksikan, hanya untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kekurangan kita tidak nyata. Inilah sebabnya mengapa orang lain akan sering melihat kelemahan kita sebelum kita melihatnya.
Dibutuhkan kedewasaan emosional untuk melihat hidup kita dan menghadapi hal-hal yang perlu diperbaiki. Berikut adalah beberapa perilaku yang harus kamu hindari atau perbaiki.
Humblebragging adalah tindakan memuji diri sendiri dengan menyamar sebagai kritik diri. Orang-orang yang humblebrag berusaha untuk menjadi rendah hati. Tetapi upaya ini biasanya dianggap tidak tulus dan sering kali egois, sehingga menjadi bumerang.
Ketika kamu merendahkan, misalnya, menunjukkan kelemahanmu sebagai perfeksionis atau gila kerja, jauh lebih baik untuk mengatakan sesuatu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan sebagai kelemahan.
2. Selalu berpikiran negatif
Pernahkah kamu bertemu orang-orang yang selalu memiliki interpretasi negatif tentang berbagai hal?
Misalnya, kamu memuji seorang wanita tentang betapa hebatnya dia dalam balutan gaun merah, tetapi karena dia sudah tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, dia bersikeras bahwa kamu mengejeknya dan bahwa kamu hanya mencoba membodohinya.
Atau, seorang pria yang tidak percaya diri dengan tinggi badannya yang bersikeras bahwa pujianmu tentang pakaiannya adalah untuk mengejek tinggi badannya.
3. Bertingkah terlalu baik
Bertingkah terlalu baik, seperti yang ditemukan oleh penelitian, memiliki lebih banyak masalah.
Tidak ada yang salah dengan menjadi orang baik. Tetapi menjadi terlalu baik tidak membuatmu memenangkan hati orang. Hal ini sebaliknya. Itu malah menimbulkan tanda bahaya tentang motifmu dan membuat orang bertanya-tanya tentang alasan di balik tampilan kebaikanmu.
4. Memanggil pujian dan perhatian pada diri sendiri
Orang melakukan ini dengan cara yang berbeda. Beberapa akan berperan sebagai korban, beberapa akan membesar-besarkan hal-hal, dan beberapa akan menginjak-injak orang lain untuk membuat diri mereka terlihat baik. Mereka dengan cepat mengambil semua pujian, tetapi ketika ada kesalahan, dia akan mencari kambing hitam untuk dimaafkan.
Orang yang meminta pujian dan perhatian pada diri mereka sendiri biasanya melakukannya karena mereka ingin validasi. Mereka bisa melakukan ini dengan memposting gambar putus asa di Instagram atau dengan berbohong terhadap seseorang hanya untuk mendapatkan belas kasihan dari orang lain.
5. Terlalu serius
Ada sebagian orang yang tidak pernah bisa menerima lelucon yang bahkan sedikit berhubungan dengan mereka. Mereka tidak bisa membuat lelucon. Mereka terlalu serius dan dingin.
Tentunya kita suka berada di sekitar orang-orang yang bisa menertawakan lelucon. Hal ini menunjukkan penerimaan diri dan kedewasaan emosional untuk menjalin relasi.
Tag
Baca Juga
-
Bukan Malas, Ini 4 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Manfaat Slow Living
-
6 Tips Mengatasi Keadaan Finansial yang Terpuruk, Hindari Utang!
-
7 Tips Ampuh untuk Mencintai Pekerjaan yang Kamu Lakukan
-
5 Efek Berbahaya Ponsel bagi Remaja, Bisa Menyebabkan Teen Trigger Tumb!
-
9 Tips Berbicara dengan Crush-mu Tanpa Menjadi Canggung
Artikel Terkait
-
Daftar 5 Orang Paling Kaya di Indonesia, Prajogo Pangestu Tetap Nomor 1
-
Gereja Kingmi: Program Transmigrasi Ancam Kehidupan Orang Asli Papua
-
Pencari Kerja di Intan Jaya Minta Lowongan CPNS Porsinya Diperbanyak untuk Masyarakat Lokal
-
Drama Laut Andaman: Mengungkap Sindikat Perdagangan Manusia Rohingya di Aceh
-
Soroti Kekerasan Terhadap Guru, Wapres Gibran: Jangan Ada Lagi Kriminalisasi!
Lifestyle
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
-
3 Facial Foam untuk Redakan Jerawat Tanpa Bikin Iritasi, Harga Rp120 Ribuan
Terkini
-
Absurdisme Hidup dalam Novel The Stranger Karya Albert Camus
-
Review Novel 'Selena', Mengungkap Identitas Guru Matematika yang Misterius
-
Ulasan Buku Independent Woman: Wanita Mandiri Bukan Hanya Sekadar Label
-
Ulasan Buku Dua Alasan untuk Tidak Jatuh Cinta, Plot Twist-nya Tak Terduga!
-
Diskursus Pidana Mati: Antara Efek Jera dan Dampak Hak Asasi Manusia