Merenung termasuk salah satu hal yang cenderung kepada orang yang sedang punya masalah. Terutama adalah mereka yang memiliki karakter banyak bicara, maka akan sangat terlihat ketika dia sedang memikirkan sesuatu atau ada yang sedang mengganjal dalam pikirannya.
Cukup menarik untuk diulas karena sejatinya melamun tidak bisa menyelesaikan masalah. Bahkan seolah membuang waktu untuk melakukan hal yang tidak perlu. Kalau digunakan dengan bijak, pasti waktu melamun itu bisa dilakukan untuk hal yang lain.
Berikut ini merupakan 3 alasan yang sering membuat orang melamun ketika punya masalah.
1. Bentuk menenangkan diri
Alasan yang pertama merupakan sebagai bentuk menangkan diri. Menjauh dari keramaian dan mengamati segala yang ada di sekitar, bisa membuat kita menjadi lebih tenang. Apalagi, kalau didukung dengan tempat yang memadai. Pasti lebih terasa lagi ketenangannya.
Makanya, banyak orang yang secara tidak sadar menghabiskan waktu berjam-jam untuk melamuni masalahnya. Karena hal tersebut benar-benar membuat dirinya merasa tenang.
2. Cara berkonsentrasi
Konsentrasi sangat diperlukan ketika seseorang memikirkan perihal solusi yang akan diputuskan. Mempertimbangkan banyak hal, membutuhkan konsentrasi yang penuh agar kita tidak salah langkah.
Dalam keramaian akan semakin sulit bagi diri untuk memikirkan sebuah solusi. Meskipun cukup terhibur dengan kelakuan banyak manusia, tapi hal itu tidak bisa membuat kita memikirkan masalah yang sedang dimiliki. Malah cenderung merasa tidak bisa berkonsentrasi.
3. Tanpa alasan
Banyak juga orang yang melamun dan merenungi masalahnya tanpa sebuah alasan. Melainkan sebuah tindakan yang muncul secara alami. Tentu saja hal ini membuatnya sulit untuk fokus terhadap beberapa hal yang sedang dilakukan.
Bahkan dalam beberapa usaha, dia akan merasa sulit untuk meraih beberapa hal dalam hidup karena tidak bisa mengoptimalkan kemampuan karena masalah yang ada.
Jadi, itu dia beberapa alasan orang sering merenung saat punya masalah. Kamu termasuk atau tidak? Sebenarnya selagi hal itu belum begitu mengganggu, tidak mengapa. Tapi kalau kamu sudah cukup terganggu dengan hal itu, maka jangan ragu untuk mendatangi psikolog atau psikiater, ya!
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
-
6 Aspek Kehidupan Seseorang yang Menerapkan Konsep Minimalis, Kamu Termasuk?
-
4 Perbedaan Orang yang Peduli dan Sekadar Kepo dengan Masalahmu, yuk Kenali!
-
3 Hal yang Pantang untuk Dipermainkan
-
Cabut Laporan Hingga Putuskan Damai, Roy Kiyoshi Justru Ramal Begini : Perpisahan yang Sangat Tragis
-
"Pantas Aja Kulitnya Kinclong", Ternyata Ini Body Care yang Dipakai Syahrini
Lifestyle
-
Cerah Maksimal! 4 Skincare Daily Mask Niacinamide untuk Glowing Setiap Hari
-
Ria Ricis Bongkar Kisah Pilu Bencana Sumatra: Rumah Hanyut, Keluarga Hilang, Semua Berantakan
-
Prilly Latuconsina Angkat Suara Soal Banjir Sumatra: Bukan Sekadar Musibah Alam
-
4 Rekomendasi Cushion Waterproof yang Anti Badai di Segala Cuaca
-
Bye-bye Kemerahan! 5 Moisturizer Gel Lokal Terbaik untuk Kulit Sensitif
Terkini
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Kisah Akbar, Disabilitas Netra yang Berkelana di Ruang Sastra Tukar Akar
-
Ari Lasso Beri Kejutan Romantis untuk Dearly Djoshua, Bantah Rumor Putus?
-
Rentetan Bullying Hingga Kekerasan di Sekolah, Bagaimana Peran Pendidik?
-
EXO Hidupkan Lagi Konsep Superpower di Trailer Album Penuh ke-8, REVERXE