Jika kamu sedang mencoba mencari bidang baru untuk menambah minat kamu, tentunya harus ada hal yang mesti dipertimbangkan sebelum kamu melakukannya. Sebagai awalan, bidang yang baru ini perlu dicari tahu terlebih dahulu mengenai apakah bisa sesuai dengan kemampuan otak kamu sendiri serta prospek ke depannya mau ke arah mana. Jika kamu sudah menekuni bidang Teknik informatika sebelumnya, maka bidang baru yang memiliki unsur korelasi tidak langsung dengan bidang ini adalah bisnis digital.
Korelasinya bisa ditemukan dengan sederhana. Pada masa serba digital seperti sekarang, perusahaan dalam operasional dan pemasarannya pasti butuh teknologi maju dan SDM yang mampu mengendalikannya. Artinya, kamu bisa menekuni bidang ini sekaligus. Namun, saya akan menjelaskan 5 modal utama sebelum kamu mencoba mempelajari dan menekuni bidang baru untuk menambah minatmu. Mari simak pembahasannya.
1. Memahami pengetahuan umum dari bidang tersebut
Ketika kamu ingin menekuni bidang baru, kamu harus memahami ilmu dasar yang menjadi gambaran garis besar dari sebuah bidang. Misalnya, kamu ingin menekuni bidang ilmu hukum, maka yang mesti kamu pahami terlebih dahulu adalah pengetahuan umumnya seperti sejarah terbentuknya hukum, hakikat umum dari sebuah hukum, definisi yang dikemukakan oleh para ahli, peran hukum bagi tatanan kehidupan sosial dan lain-lain sebagainya. Itu adalah modal awal sebagai fondasi utama bagi kamu untuk memahami lebih dalam.
2. Punya motivasi untuk mempelajari bidang tersebut
Setiap orang yang ingin mengasah minatnya, pasti harus punya motivasi dari dalam diri dahulu. Tanpa motivasi yang dibungkus oleh keinginan yang kuat, orang itu tidak akan bisa sampai kapan pun untuk menekuni bidang itu. Jadi, kamu harus mencari sendiri motivasi diri sebagai prinsip pegangan dalam menekuni bidang baru ini. Misalnya, jika kamu baru kenal dengan bidang perencanaan wilayah kota, kamu harus tahu peran dan jasa serta benefit jangka panjang seperti apa yang akan kamu dapatkan setelah ahli dalam bidang itu. Dengan begitu, kamu akan menemukan sendiri motivasi diri kamu.
3. Memiliki keyakinan dan kepercayaan untuk meraih goal
Setelah motivasi, modal selanjutnya adalah keyakinan dan kepercayaan yang berjalan beriringan dalam dirimu. Dalam menekuni bidang baru, kamu harus bisa yakin bahwa kamu sanggup untuk menekuni sampai ahli pada bidang tersebut. Selain itu, kamu harus memiliki kepercayaan yang mesti ditanam bahwa bidang baru yang kamu tekuni ini memiliki kebermanfaatan terhadap masyarakat dan orang-orang yang kamu sayangi. Karena keyakinan dan kepercayaan ini adalah perisai yang menjaga ketekunan kamu agar tidak goyah.
4. Konsistensi
Kebanyakan orang mundur di tengah jalan karena tidak bisa konsisten dalam menekuni bidang yang sedang dipelajari. Konsisten bisa terbentuk dari kebiasaan yang bisa mendukung bidang yang kamu tekuni. Selain itu, kamu harus tahu agenda rutin yang biasa dibentuk oleh orang yang sudah ahli di bidang yang sedang kamu pelajari. Tujuannya adalah supaya kamu bisa tahu secara struktur step by step untuk melakukan hal itu. Jadikan itu sebagai kebiasaan dan lakukan terus menerus. Mulailah dari kebiasaan yang sederhana, itu akan memudahkanmu untuk terus ingin melakukannya secara terus menerus. Karena jika kamu maksakan diri langsung ke aktivitas beratnya, otak dan fisik kamu akan terkejut dan bisa lepas konsistensi.
5. Dukungan dari keluarga dan teman
Hal yang terakhir adalah dukungan langsung dari keluarga dan teman terdekatmu. Dukungan yang bisa kamu dapatkan bisa secara finansial, psikis atau pun fisik. Pada intinya, mereka adalah orang yang selalu bisa menyemangatimu bahkan di saat kamu sedang terpuruk. Peran mereka dalam menjalani tekadmu menekuni hal baru sangatlah penting. Dalam seminggu, kamu bisa buka komunikasi dengan mereka untuk meluangkan waktu bercerita keluh kesah karena kendala yang kamu hadapi. Mereka bisa memberikan nasihat sebagai bentuk konsultasi atas semua prosesmu.
Itulah 5 modal utama ini harus dimiliki bagi kamu yang ingin mencoba menekuni bidang baru untuk menambah minatmu. Masing-masing memiliki proporsi peran yang berbeda tergantung bagaimana kamu mengaturnya. Selamat berjuang dan semoga bermanfaat.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
-
Komunitas Seni sebagai Terapi Kota: Ketika Musik Menjadi Ruang Kelegaan
-
Penggusuran Digital: Saat Kelompok Rentan Hilang dari Narasi Publik
-
Penjarahan yang Membunuh Pesan: Apa Kabar Demokrasi Jalanan?
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
Artikel Terkait
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Membaca Buku Self Improvement, Sumber Motivasi atau Malah Toxic Positivity?
-
Beda dari yang Lain! Veiled Musician Indonesia Buka Jalan Talenta Lokal ke Korea Selatan
-
Bukan Cuma Soal Juara: Ini Alasan Bakat Penting Buat Tumbuh Kembang Anak
-
FOMO Level Akut? Ini 5 Jurus Ampuh Gen Z Biar Lebih Fokus dan Percaya Diri!
Lifestyle
-
15 Detik yang Membahayakan: Kecanduan Video Pendek Merusak Otak?
-
Steal the Look! 4 Outfit Chic Maskulin ala Lee Junho 2PM yang Stylish Abis
-
Mau Tampil Kekinian? Coba 6 Mix and Match Outerwear ala Jung Chaeyeon
-
Intip 4 OOTD Kebaya Maudy Ayunda, Simpel tapi Berkelas Buat Wisuda!
-
4 Serum Ekstrak Lemon yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Seketika, Kaya Vitamin C
Terkini
-
Timnas Malaysia dan Ambisi Meraih Kejayaan dengan Cara Instan yang Berujung Mimpi Buruk
-
Heboh Aktris Buatan AI di Industri Film, Emily Blunt Beri Tanggapan Keras
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Nova Arianto Tiba-Tiba Pamit, Ada Apa?
-
Mahasiswa UNY Ciptakan Aplikasi G-Waqf, Inovasi Wakaf Hijau untuk Solusi Ekologis Islam