Sama seperti orang dewasa, anak kecil.juga bisa mengalami trauma. Bahkan, bisa dibilang anak kecil bisa lebih mudah mengalami trauma dibanding orang dewasa. Hal ini karena perasaan anak yang lebih sensitif. Selain itu, ingatan atau memori anak juga lebih kuat dalam merekam kejadian yang dia alama pada masa itu.
Dampak dari trauma yang dialami oleh anak sendiri tidak main-main. Tidak hanya terasa saat anak-anak saja, bahkan bisa terbawa sampai ia dewasa nanti. Hal ini karena memori yang selalu tertanam mengenai peristiwa yang membuatnya trauma.
Untuk itu, kita perlu mencegah anak dari mengalami trauma. Salah satunya adalah dengan memahami sebab-sebab anak menjadi trauma. Anak bisa trauma karena beberapa hal.
Berikut ini adalah 4 penyebab anak menjadi trauma.
Orang tua memang memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak. Namun seringkali orang tua bertingkah sesuka hati terhadap anaknya. Alhasil orang tua tersebut menjadi orang tua yang toxic.
Orang tua toxic bisa dalam berbagai bentuk perilaku. Mulai dari suka membentak anak, tidak menghargai, dan kain sebagainya. Perilaku toxic tersebut bisa membuat anak menjadi trauma.
2. Bullying
Perundungan atau bullying memang sangat berpotensi menimbulkan trauma bagi korbannya. Orang dewasa saja bisa trauma jika dibully apalagi anak-anak. Terlebih jika bullying yang dilakukan sangat parah hingga melukai hati maupun fisik korbannya.
3. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Keharmonisan dalam rumah tangga akan membuat anak tumbuh dengan bahagia. Hal ini karena rumah menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal.
Namun sebaliknya, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT yang dilihat atau dialami olehnya di rumah bisa membuatnya tumbuh dengan trauma.
Tidak jarang, anak yang tumbuh dalam rumah tangga yang sering terjadi kekerasan juga akan tumbuh menjadi anak yang keras. Bukan tidak mungkin di kemudian hari dia juga akan melakukan kekerasan.
4. Kehilangan Orang Terdekat
Perasaan seorang anak memang sangat sensitif. Begitu juga ikatan batinnya dengan orang-orang terdekat. Maka ketika dia kehilangan orang terdekat yang sangat disayanginya, dia akan merasa sangat sedih san terpuruk.
Tidak jarang kehilangan tersebut membuatnya menjadi trauma. Terutama jika peristiwa kehilangannya ia saksikan secara dramatis. Misalnya karena kecelakaan.
Itulah 4 hal yang bisa membuat anak menjadi trauma. Anak yang trauma harus mendapatkan pendampingan yang cukup.
Video yang mungkin Anda suka:
Baca Juga
-
Jarang Disadari, 4 Pengaruh Silent Treatment dalam Hubungan Rumah Tangga!
-
Yoursay dan Suara Semakin Melegenda, Selalu Menjadi Rumah untuk Penulisnya
-
4 Tips Tetap Rukun dengan Pasangan Meskipun Beda Pilihan Capres di Pemilu 2024
-
Taman Cerdas Soekarno Hatta Jebres, Multifungsi dan Favoritnya Semua Kalangan
-
Cantiknya Pantai Teluk Penyu Cilacap, Indahnya Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Perbedaan Hari Anak Sedunia, Hari Anak Internasional dan Hari Anak Nasional
-
Penuh Makna! 10 Ucapan Hari Anak Sedunia 20 November 2024
-
Calon Anak Usaha FUTR Gandeng Raksasa Konstruksi China, Bidik Proyek Energi Hijau
-
Review Novel 'Perkumpulan Anak Luar Nikah', Ketika Pemalsuan Data Diri Terungkap
-
Sejumlah Perbuatan Durhaka Anak kepada Orang Tua
Lifestyle
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan
-
Terbiasa Bicara Kasar, Ini Alasan Bermain Game Memengaruhi Emosi Gamers
-
3 Rekomendasi Masker Jelly Lokal untuk Meredakan Kulit Kemerahan
-
Lagi Viral! 4 Rekomendasi Jelly Blush yang Wajib Kamu Coba
-
3 Rekomendasi TWS dengan Fitur Anti Noise Terbaik, Harga Mulai 159 Ribuan!
Terkini
-
I Hate Love Me: Buku yang Memberimu Pelukan Virtual saat Sedang Insecure
-
Anime Welcome to Demon School Iruma-kun Dikonfirmasi Lanjut ke Season 4
-
Ulasan Novel Luka Cita: Menemukan Harapan di Balik Kegagalan
-
Menepi Saat Skuad Garuda Jamu Arab Saudi, Kevin Diks Tulis Pesan Menyentuh
-
Berani Keluar dari Zona Nyaman Bersama Buku Kukang Ingin Melihat Dunia