
Tongkrongan merupakan kumpulan teman yang biasanya lebih dekat dibanding dengan teman yang lain. Meski begitu, tongkrongan juga bisa dibilang merupakan hal yang cocok-cocokkan. Hal ini karena sifat dan kebiasaan di tongkrongan dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di dalamnya.
Maka jangan heran, jika kita bisa merasa tidak cocok dengan tongkrongan kita saat ini. Tongkrongan mungkin bisa cocok untuk orang lain namun belum tentu cocok untuk kita, begitupun sebaliknya.
Jika kita merasa tidak cocok dengan tongkrongan kita saat ini. Entah apa pun alasannya, misalnya karena sifat orang-orangnya yang toxic, kebiasaannya yang tidak kita sukai, dan lain sebagainya. Maka, kita bisa mencoba untuk pindah nongkrong dengan orang-orang lain.
Meski begitu, pindah tongkrongan sering kali tidak sesederhana yang kita pikirkan. Hal ini karena biasanya tongkrongan memiliki solidaritas yang kuat. Jika kita pindah ke tongkrongan lain, maka kita harus siap dengan beberapa risiko yang harus dihadapi.
Berikut ini adalah 3 risiko jika kita pindah tongkrongan.
1. Dimusuhi Teman Tongkrongan Lama
Dalam banyak kasus, ganti tongkrongan artinya juga ganti teman. Pindah tongkrongan banyak membuat kita juga memutus hubungan pertemanan dengan teman-teman di tongkrongan lama. Bahkan, ada kemungkinan kita akan dimusuhi oleh teman di tongkrongan lama karena dianggap tidak setia kawan.
2. Harus Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Kita memang harus selalu beradaptasi dengan lingkungan di mana pun kita berada, termasuk ketika di tongkrongan. Setiap tongkrongan memiliki budaya dan kebiasaan masing-masing. Kebiasaan di tongkrongan baru mungkin akan berbeda dengan tongkrongan yang lama.
Oleh sebab itu, kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru kita di tongkrongan. Pahami kebiasaannya, jangan lakukan kebiasaan di tongkrongan lama yang tidak disukai di tongkrongan baru. Karena di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung.
3. Belum Tentu Cocok dengan Tongkrongan Baru
Jika kita pindah dari satu tongkrongan misalnya karena tidak cocok, belum tentu juga kita akan cocok dengan tongkrongan baru kita. Apalagi kita belum tahu betul seluk beluk dari tongkrongan tersebut.
Terlihat baik dari luar belum tentu baik di dalamnya. Maka, kita harus siap jika ternyata kita juga tidak cocok dengan tongkrongan baru tersebut.
Demikian 3 risiko yang harus dihadapi jika kita pindah dari satu tongkrongan ke tongkrongan yang lain.
Baca Juga
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Viral Isi Minyakita Hanya 750 ML, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
-
Mobil Terendam Banjir? Cegah Kerusakan dengan 5 Tips ini
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
Artikel Terkait
-
Filosofi Tongkrongan: Saring Pikiran Biar Gak Jadi Ujaran Kebencian
-
Waspadai Skoliosis: Ancaman Baru dari Gaya Hidup Digital yang Sering Diabaikan
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Sederet Risiko Buruk Nikah Siri yang Marak di Indonesia, Status Hukum Anak hingga Waris Terancam!
-
Mengenal Kolonoskopi: Langkah Awal yang Menyelamatkan Nyawa dari Kanker Usus Besar
Lifestyle
-
5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham
-
Tertarik Belajar Bahasa Korea? Cek Dulu Langkah Awal Ini
-
4 Inspirasi Outfit Chic ala Sandara Park 2NE1 yang Wajib Kamu Coba!
-
4 Inspirasi Outfit Chic ala Sandara Park 2NE1 yang Wajib Kamu Coba!
-
4 Inspirasi Outfit Chic ala Sandara Park 2NE1 yang Wajib Kamu Coba!
Terkini
-
Review Film One to One - John and Yoko: Aktivisme, Seni, dan Politik
-
BPM Bantah Rumor Pacaran Taemin SHINee dan Noze: Hanya Teman Kerja!
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Bedah Skema Judi Online di Balik Film China "No More Bets"
-
Lagu Kick Start Karya Ampers&One: Lawan Pikiran Takut dan Tak Gentar Hadapi Tantangan