Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | 🍀e. kusuma. n🍀
ilustrasi perempuan muda (Pexels.com/Marcelo Chagas)

Menjadi orang yang serba tahu dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar ternyata tidak selamanya mendatangkan manfaat positif bagi diri sendiri.

Seringkali seseorang justru kerap mendapat tekanan dan dimusuhi banyak orang hingga berujung pada perselisihan yang mendatangkan stres.

Tidak heran kalau sebagian orang kemudian memilih bersikap pura-pura bodoh dan ingin dianggap tidak tahu apa-apa. Namun, ternyata sikap semacam ini justru mendatangkan manfaat, lho.

BACA JUGA: 4 Cara Mudah Bonding bersama Co-Worker secara Virtual, WFH Tak Jadi Masalah

Berikut empat keuntungan yang bakal kamu dapat saat memilih bersikap pura-pura bodoh. Tidak dimusuhi dan stres berkurang!

1. Terhindar dari permusuhan

ilustrasi pertemanan (Pexels.com/Thành Trn)

Seringkali orang terlibat pertikaian karena adu pendapat dan sama-sama merasa benar. Mereka merasa tahu dan lebih punya wawasan hingga terjebak dalam sikap saling menyalahkan satu sama lain. Namun, saat kamu bersikap pura-pura bodoh, orang mungkin tidak akan memperhitungkan dirimu. 

Keuntungannya, kamu tidak akan diserang tapi malah dirangkul karena mereka tidak merasa terindimidasi oleh keberadaanmu. Alhasil, orang-orang yang merasa aman bergaul dan berbicara apa pun denganmu tanpa indikasi ingin menebar permusuhan. 

2. Masih tetap bisa berbuat baik ada orang lain

ilustrasi pertemanan (Pexels.com/Dila E)

Saat tidak ada bendera permusuhan yang dikibarkan, otomatis sikapmu bisa bebas diekspresikan. Kamu tidak akan merasa tertekan saat ingin berbuat baik dengan siapa pun karena mereka bisa menerima semua kebaikanmu tanpa ada sentimen negatif.

Kamu tidak harus berada dalam kubu tertentu dan bebas menentukan sikap meski sebenarnya tahu siapa yang benar atau salah. Mereka pun tidak akan berusaha "merekrut" dirimu akibat image serba tidak tahu apa-apa yang sengaja kamu tunjukkan.

BACA JUGA: Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Mendapat Offering Letter di Tempat Kerja Baru

3. Tidak dimanfaatkan orang lain

ilustrasi meminta bantuan (Pexels.com/Thirdman)

Saat orang tahu betul kehebatanmu, tidak heran kalau banyak yang mendekat untuk meminta bantuan. Sesekali mungkin tidak masalah, tapi jika terus-terusan tentu kamu sendiri yang bakal kewalahan. Sayangnya orang tidak terlalu peduli asal kepentingan mereka tercapai.

Potensi dimanfaatkan orang pun akan menjadi rutinitas yang sulit dihentikan. Bahkan kamu bisa terjebak dalam kebiasaan people pleasing. Saat menunjukkan image ketidaktahuan, potensi dimanfaatkan orang pun akan mengecil sebab kamu bukan lagi sosok potensial untuk dimintai bantuan.

BACA JUGA: 4 Pelajaran Berharga yang Bisa Diambil dari Toxic Relationship

4. Mengurangi potensi stres

ilustrasi perempuan muda (Pexels.com/Marcelo Chagas)

Terhindar dari permusuhan, bebas bersikap, dan tidak dimanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadi akan membuatmu merasa nyaman terjun dalam pergaulan sosial di kelompok mana pun. Mereka menerimamu sebagai sosok "bodoh" hingga tidak pernah dianggap sebagai ancaman.

Tidak ada tuntutan sosial juga membuatmu santai menikmati hidup tanpa permusuhan. Kamu juga tidak perlu mencari cara agar berhenti dimanfaatkan orang saat kelelahan menuruti permintaan yang belum tentu mampu kamu penuhi semua. So, bye-bye, stress.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

🍀e. kusuma. n🍀