Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Hernika Aulia
Ilustrasi seseorang menyendiri (Paxeles/Zero Ferenczi)

Pernah gak tiba-tiba kamu didiemin temen bahkan pasangan? Perilaku tersebut bisa disebut silent treatment. Silent treatment adalah sikap diam dan mengabaikan yang dilakukan seseorang kepada orang lain secara sengaja dengan tujuan tertentu.

Silent treatment yang dilakukan seseorang  biasanya karena ingin orang lain mengerti keadaannya atau agar orang lain merasa bersalah. 

Silent treatment pastinya membuat bingung, sebab tidak semua orang menyadari kesalahannya. Semakin menuntut jawaban pada orang silent treatment agar mengetahui kesalahan apa yang diperbuat terkadang percuma saja.

BACA JUGA: 4 Tips Menjadi Tak Terlupakan saat Bertemu Orang Baru, Lebih Mudah Berteman

Oleh sebab itu, memahami orang silent treatment tidaklah mudah. Mengutip dari akun instagram @yonmarhanggara terdapat lima cara menghadapi orang silent treatment yang dapat kamu coba.

1. Gunakan kata “Aku atau Saya” saat mengajak berbicara

Menggunakan kata “Aku atau Saya” saat mengajak berbicara dengan orang silent treatment diyakini dapat menekankan fokus terhadap sesuatu yang kamu rasakan.

Mengajak berbicara menggunakan kata “Aku atau Saya” menjadi salah satu ketegasan sehingga diharapkan orang tersebut dapat terbuka dengan apa yang menjadi penyebab silent treatment

Agar semakin meyakinkan gunakanlah kalimat persuasif dan jelaskan perasaan dengan terus terang, contohnya dengan mengatakan “Aku gak tau kenapa kamu diemin aku, coba kamu bicara supaya aku tau apa masalahnya biar gak berlarut-larut.”

2. Biarkan dia tenang dan atur waktu untuk menyelesaikan masalah

Kita tidak tahu penyebab pasti seseorang silent treatment, tetapi bisa jadi karena terlalu marah, terluka atau mempunyai masalah pribadi sehingga takut jika berbicara tidak bisa mengontrol apa yang keluar dan membuat orang lain sakit hati. 

Cara yang dapat kamu lakukan adalah dengan memberikan orang tersebut ruang sendiri, jangan paksa berbicara jika dirasa suasana hatinya buruk. Setelah semua membaik cobalah pelan-pelan ajaklah berbicara untuk membahas masalah mengapa melakukan silent treatment.

BACA JUGA: 3 Tips Jadi Perempuan Mandiri dan Berprestasi ala Cinta Laura

3. Menjelaskan dan menyadarkan situasi

Terkadang seseorang yang melakukan silent treatment merasa tidak terjadi apa-apa, apalagi orang yang menjadi objek silent treatment diam saja tanpa meminta penjelasan. Maka perlu menyadarkan jika orang tersebut melakukan silent treatment.

Dengan berusaha membuat orang sadar sedang melakukan silent treatment dapat menjadi dasar pembuka komunikasi menjadi dua arah.

Contohnya dengan mengatakan “Aku merasa kamu lagi diam sekaligus mengabaikan aku, jadi kalau ada masalah coba kita bicara baik-baik.” Tapi ingat harus dengan mengontrol diri dan emosi supaya permasalahan tidak semakin melebar. 

4. Validasi perasaannya

Coba ajak berbicara tentang hal apa yang sedang dirasakan. Dengan ini diharapkan orang tersebut mau berbicara karena merasa ada orang yang peduli dengan dirinya.

Di saat ini jadilah pendengar yang baik, jangan coba mengkritik atau memberi saran. Namun, cukup jadilah pendengar, karena terkadang seseorang tidak membutuhkan saran hanya butuh didengar.

BACA JUGA: 3 Kemampuan Manajemen Risiko yang Sebaiknya Dimiliki Seorang Penulis

5. Mendiamkan kembali

Cara terakhir adalah mendiamkan kembali. Cara ini dilakukan jika semua cara sudah dilakukan tetapi tidak mendapat respon.

Dengan mendiamkan kembali membuat orang tersebut menjadi bingung dengan sikapmu sehingga akan merasakan tidak enaknya mendapat silent treatment.

Diharapkan orang tersebut peka dan menghampirimu lebih dahulu, ketika cara ini berhasil kamu dapat bersikap normal kembali dan selesaikan masalah tersebut. 

Nah, itulah 5 cara yang dapat kamu lakukan saat menghadapi orang silent treatment. Tetap sabar dan jangan gunakan emosi saat menghadapi orang silent treatment. Semoga artikel ini membantu ya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Hernika Aulia