3 Kemampuan Manajemen Risiko yang Sebaiknya Dimiliki Seorang Penulis

Ayu Nabila | zahir zahir
3 Kemampuan Manajemen Risiko yang Sebaiknya Dimiliki Seorang Penulis
Ilustrasi Proses Kepenulisan (unsplash/nick morrison)

Menjadi penulis tentunya merupakan salah satu pekerjaan yang umumnya bermula dari kebiasaan. Meskipun dalam beberapa kasus memilih pekerjaan menjadi penulis tentunya tidak terlalu memiliki keuntungan yang tinggi dari segi penghasilan, akan tetapi bayaran dari hasil menulis tentu dapat menjadi sumber lain dari pemasukan bulanan selain pekerjaan utama.

Menulis tentunya memiliki segudang maanfaat apabila dilakukan dengan tekun. Mulai dari mengasah kemampuan olah bahasa, hingga kemampuan manajemen diri dan manajemen risiko. Berbicara tentang kemampuan manajemen risiko, penulis seyogyanya juga harus dilengkapi dengan kemampuan manajemen risiko untuk menunjang kemampuan di luar keahlian menulis. Berikut ini beberapa manajemen risiko yang sebaiknya juga dimiliki seorang penulis.

1. Pengolahan MoU

Ilustrasi Negosiasi MoU (unsplash/kaleidico)
Ilustrasi Negosiasi MoU (unsplash/kaleidico)

Bagi seorang penulis, khususnya penulis pemula tentu dianjurkan untuk mampu mengelola MoU atau Memo of Understanding. Memahami tentang MoU tentunya cukup menunjang dirimu dalam melakukan pekerjaan. Di dalam MoU tentunya ada beragam cakupan pekerjaan yang disetujui oleh penulis dan konsumen atau klien dalam melakukan kontrak kerja.

BACA JUGA: Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia Karena Penyakit Jantung, Inikah Pemicunya?

Dalam Memo of Understanding (MoU) tersebut juga dicantumkan hak dan kewajiban penulis, termasuk hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh klien. Kesepakatan ini tentunya harus ditulis dan ditentukan dengan jelas apabila kamu ingin bekerjasama dengan klien, khususnya untuk proyek yang terbilang cukup besar. Kamu tentunya perlu mendiskusikan hal ini dengan calon klienmu agar tercapai kata sepakat dalam pekerjaan yang akan kamu lakukan nantinya.

2. Negosiasi Down Payment

Ilustrasi uang muka (unsplash/blogging guide)
Ilustrasi uang muka (unsplash/blogging guide)

Kemampuan lainnya yang juga perlu dimiliki oleh seorang penulis adalah kemampuan negosiasi perihal uang muka atau down payment. Umumnya hal ini sering terjadi apabila negosiasi dalam MoU (Memo of Understanding) belum tercapai dan proyek penulisan yang kamu target memiliki nominal uang yang cukup besar.

BACA JUGA: 3 Tips Mudah Mulai Kebiasaan Konsumsi Makanan Gizi Seimbang, Yuk Wujudkan Resolusi Tahun Baru!

Kamu dapat mencari peluang untung mendapatkan uang muka untuk kerjamu nanti. Umumnya down payment yang disepakati cukup bervariasi, lazimnya sekitar 10-30 % dari nominal yang ditawarkan. Akan tetapi, kamu bisa pula menegosiasikan dengan klienmu perihal ini.

Namun, kamu juga perlu ingat untuk tidak meminta nilai nominal yang terlalu besar dan harus disesuaikan dengan proyek yang akan kamu kerjakan nanti. Hal ini ditakutkan akan terlalu membebani klien yang bisa berimbas pada dirimu sendiri.a

3. Menyimpan Data dan Bukti Kesepakatan

Memback-up rekam kesepakatan kerja (unsplash/firmbee)
Memback-up rekam kesepakatan kerja (unsplash/firmbee)

Satu hal yang mungkin seringkali terlupa atau diabaikan adalah kamu harus cukup cekatan dalam menyimpan bukti kesepatakan yang telah dinegosiasikan dengan konsumen atau klien. Hal ini tidaklah perlu menggunakan cara yang terlalu ribet, semisal kamu melakukan negosiasi via whatsapp atau social media lain bisa dengan cara memback-up atau screenshot percakapanmu dengan klien.

Hal tersebut bisa kamu lakukan semisal di tengah-tengah proyek ada negosiasi kesepakatan lagi. Akan tetapi, tidak semua proyek perlu menggunakan cara ini. Usahakan hanya proyek-proyek yang cukup besar dan memiliki nominal yang besar juga.

Itulah tiga kemampuan manajemen risiko yang sebaiknya dimiliki seorang penulis. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak