Rasa takut merupakan emosi dasar yang sebenarnya sangat normal dialami semua orang. Meski bagi sebagian orang kerap dianggap sepele, tapi rasa takut dan cemas yang berkelanjutan justru berpotensi menimbulkan gangguan fisik dan psikis hingga akan mempengaruhi kemampuan seseorang, terlebih saat sudah terdiagnosis sebagai fobia.
Menyadur halodoc, fobia sendiri diartikan sebagai ketakutan yang terjadi secara terus menerus, intens, dan seringkali tidak masuk akal pada objek atau situasi yang memicu kecemasan. Terkadang fobia bisa mengarah pada sesuatu yang berbahaya atau malah dianggap sebagai ancaman di mata pemilik fobia tertentu.
Bukan muncul tiba-tiba, seseorang bisa mengalami fobia akibat faktor-faktor tertentu. Berikut tiga faktor utama yang menyebabkan munculnya fobia pada seseorang hingga memicu rasa cemas yang berlebihan.
1. Genetik
Tidak banyak orang yang tahu jika potensi fobia bisa berasal dari riwayat keluarga atau faktor generik. Dalam sebuah studi pada anak kembar, muncul risiko yang cenderung tinggi mereka akan memiliki fobia serupa meski dibesarkan secara terpisah.
Sementara itu, dalam penelitian lain juga ditemukan bahwa jika ada anggota keluarga tingkat pertama mengidap fobia, maka keturunannya bisa sangat mungkin mengalami fobia juga. Bahkan faktor genetik disebut-sebut memiliki peran dalam risiko mengembangkan fobia spesifik.
2. Faktor lingkungan atau budaya
Hampir mirip dengan genetik, fobia juga bisa disebabkan oleh pengaruh dari orang-orang terdekat di lingkungan sekitar. Lingkungan tempat seseorang berinteraksi dengan intens bisa menyalurkan fobia tertentu seperti 'penyakit' menular.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Putri Candrawathi Ngaku Bohong Usai Sambo Divonis Hukuman Mati, Benarkah?
Misalnya, kerabat atau sahabat memiliki kecemasan berlebihan pada objek atau situasi tertentu berpotensi menularkannya pada sekitar. Proses berpikir mereka yang diulang-ulang pada sekitarnya tanpa sadar memberi pengaruh pada orang lain.
Meski terkadang dampaknya tidak selalu besar, tapi kecemasan tersebut bisa berubah nyata. Ada kecemasan serupa yang kemudian mulai menular dari pemiliki fobia akibat akumulasi interaksi hingga mengarah pada rasa takut kolektif.
3. Trauma masa lalu
Pengalaman negatif di masa lalu akan berpotensi meninggalkan cedera psikologis yang cenderung kuat. Jika kesulitan menanganinya, tidak menutup kemungkinan berujung pada rasa takut yang memicu kecemasan berlebihan di masa depan.
Trauma atas peristiwa masa lalu yang membekas pada akhirnya memunculkan ketakutan dan membentuk fobia tertentu. Jika sudah sampai di tahapan ini, orang akan cenderung membutuhkan bantuan ahli, seperti psikolog, untuk 'sembuh' dari fobia dan traumanya tersebut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Debutan Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Ada Alwi hingga Bagas/Fikri
-
Fakta Menarik Sudirman Cup: Sejarah hingga Negara Langganan Juara
-
Lika-liku Tim Indonesia Menuju Sudirman Cup 2025, Bikin BL Ketar-ketir
-
Jorji Batal Berangkat ke Sudirman Cup 2025, Ester Wardoyo Siap Gantikan
-
Kegagalan di BAC 2025, Taufik Hidayat: Fasilitas Ada, Apa Sih yang Kurang?
Artikel Terkait
-
Deretan Drama Korea Rating Tinggi Awal Tahun 2025, Genrenya Beragam!
-
Daftar Makanan Pencegah Sakit Jantung
-
Tak Cuma Gula, Nasi dan Tepung Juga Biang Keladi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Apa Itu Vaksin Meningitis dan Mengapa Wajib untuk Jemaah Haji?
-
Bahaya dan Penyebab Pendarahan Otak, Dialami Titiek Puspa Saat Kritis hingga Meninggal Dunia!
Lifestyle
-
Tren Kesenjangan Sosial di TikTok: Lucu, Tapi Bikin Mikir
-
Kisah Mang Adi dari Busa Pustaka: Melawan Ketimpangan Akses Terhadap Buku dan Literasi di Indonesia
-
Gen Z Wajib Intip, Ini 4 OOTD Keren ala Park Ji Hu yang Sederhana tapi Standout!
-
Hangout hingga Semi Formal Style, Intip 4 OOTD Kekinian ala Cho Yi Hyun!
-
4 Inspirasi Tampilan Sehari-hari ala Kwon Yuri SNSD, Minimalis dan Stylish!
Terkini
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
-
Lorde Resmi Lakukan Comeback Lewat Lagu What Was That Usai Hiatus Empat Tahun
-
Debutan Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Ada Alwi hingga Bagas/Fikri
-
Bojan Hodak Amati Kekuatan PSS Sleman, Persib Bandung Punya Kans Menang?
-
Disambut Antusias Penggemar, Wendy Red Velvet Resmi Gabung Agensi fromis_9 Usai Hengkang dari SM