Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Ilustrasi Anak Muda (Pixabay/nastya_gepp)

Istilah strawberry generations kini sedang banyak diperbincangkan di berbagai media sosial, kenapa? Istilah ini disebut-sebut sesuai dengan kondisi generasi muda masa kini.

Melansir dari laman resmi DKJN Kementrian Keuangan, Prof. Rhenald Kasali dalam kuliah online di youtube menyampaikan bahwa strawberry generations adalah generasi yang punya banyak gagasan kreatif tapi mudah menyerah dan sakit hati. Bisa kita lihat kan saat ini anak-anak muda banyak memunculkan ide-ide kreatif, sama banyaknya dengan ungkapan keluh kesah di media sosial.

Hal tersebut sesuai dengan penggunaan buah strawberry sebagai gambaran, buah ini memang terlihat cantik dan menawan, tapi juga mudah hancur bila ditekan. Lantas, mengapa strawberry generations bisa muncul? Prof. Rhenald Kasali mengungkapkan beberapa alasan berikut ini:

1. Self Diagnose

Banyaknya informasi yang beredar di media sosial memang memberi banyak dampak baik bagi generasi muda kita, mereka jadi lebih melek teknologi dan tahu beragam wawasan. Namun, dampak baik tersebut juga diikuti dengan dampak buruk, anak muda sekarang memang lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental, tapi mereka juga sembarangan mendiagnosis diri mereka sendiri terkena gangguan mental.

BACA JUGA: Isu Perpisahan Aldila Jelita dan Indra Bekti Jadi Buah Bibir, Keluarga Buka Suara

Inilah yang disebut self diagnose. Padahal untuk mengetahui apakah orang tersebut terkena gangguan mental atau tidak itu harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang tersebut.

2. Cara Didik Orang Tua

Terjadinya strawberry generations tidak terlepas dari kekeliruan orang tua dalam mendidik anaknya. Setting unrealistic expectation adalah kecenderungan orang tua yang menganggap anaknya paling baik dibandingkan yang lain.

Jika anak terbiasa dengan hal ini, mereka akan cenderung lebih mudah merasa kecewa dan sakit hati jika mengalami kondisi yang berbeda dari kebiasaan mereka.

3. Narasi Orang Tua yang Kurang Pengetahuan

Narasi-narasi keliru yang kerap dilontarkan orang tua pada anak juga bisa berpengaruh, lho. Orang tua yang sering mengatakan anaknya moody akan membuat anak mudah percaya dengan label tersebut.

BACA JUGA: Perppu Cipta Kerja Diyakini Jadi Solusi Hadapi Dinamika Ekonomi Global

4. Generasi Muda yang Mudah Lari dari Kesulitan

Anak muda sekarang memang kreatif dengan mencari cara yang lebih mudah untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Tapi ini juga membuat mereka cenderung menginginkan sesuatu yang instan, padahal untuk mencapai sesuatu seseorang harus melalui beberapa rintangan terlebih dahulu.

Itulah 4 alasan mengapa bisa muncul strawberry generations. Bagaimana pendapatmu?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno