Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Selpia SutriYani
Ilustrasi Demotivasi (Pixabay.com/Peggy_Marco)

Setiap masalah pasti ada solusi, inilah kata yang paling sering didengar dan sering pula menjadi pemantik semangat dalam menghadapi masalah supaya kembali mampu melanjutkan urusannya. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menghadapi maupun mengatasi tekanan yang sering menyebabkan stres atau dapata disebut dengan coping stress.

Coping dari kata “cope” yang artinya menanggulangi atau mengatasi suatu hal yang sulit. Jadi secara sederhana coping stres adalah segala bentuk usaha cara seseorang untuk menanggulangi dan meminimalisir situasi yang tertekan.

Menurut Lazarus (Folkman, 2013) mengemukakan seseorang dalam menangani masalah atau coping stres yang dibagi menjadi 2 macam yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping. Apa itu Problem-focused coping dan emotion-focused coping? Yuk simak!

1. Problem-Focused Coping

Strategi coping stres ini sering disebut dengan coping yang berorientasi pada masalah. Yang di mana orang pada tipe ini fokus pada penyelesaian langsung pada tekanan atau masalahnya. Misalnya pada orang yang stres karena banyaknya tugas ataupun pekerjaannya, maka orang dengan problem-focused coping akan menyelesaikan tugas dan pekerjaannya hingga tuntas. Jadi tipe problem-focused coping bertujuan untuk mengurangi tuntutan stres dengan berfokus pada penyelesaian pokok permasalahan 

Namun, perlu diingat memang pada strategi ini ada cara yang terbaik untuk menangani masalah kamu tetapi semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan cara ini. Seperti sedang ada kabar duka dari salah satu anggota keluarga kamu. Maka, strategi dengan menyelesaikan permasalahannya ini tidak akan mampu meyelesaikannya, selain dengan strategi Emotion-focused coping. Apa itu emotion-focused coping?

2. Emotion-Focused Coping

Strategi coping ini sering disebut dengan coping yang berorientasi pada emosi. Yang di mana orang pada tipe ini fokus pada penyelesaian emosi. Pada strategi ini mengalihkan perhatian dari pokok permasalahan atau dapat dibilang mengurangi stres dengan menenangkan diri. Namun, strategi coping ini memang tidak bisa langsung menyelesaikan masalah.

Namun, beberapa orang memang harus tenang dulu secara emosi baru bisa menyelesaikan masalahnya. Misalnya pada orang yang masih sama permasalahannya adalah karena banyaknya tugas atau pekerjaannya maka orang dengan emotion-focused coping ini akan menenangkan dirinya terlebih dahulu seperti bisa jadi menangis, pergi ke suatu tempat atau healing dan cara lainnya baru bisa menyelesaikan tugasnya setelah emosinya dapat dikatakan tenang

Begitulah sedikit pembahasan tentang coping stres yang bisa jadi kamu terapkan sesuai kebutuhan kamu. Kedua strategi ini sebenarnya sama-sama penting karena setiap masalah memiliki solusi yang berbeda dan tidak bisa dipisahkan baik itu penyelesaiannya pada masalah atau emosinya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Selpia SutriYani