Setiap masalah pasti ada solusi, inilah kata yang paling sering didengar dan sering pula menjadi pemantik semangat dalam menghadapi masalah supaya kembali mampu melanjutkan urusannya. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menghadapi maupun mengatasi tekanan yang sering menyebabkan stres atau dapata disebut dengan coping stress.
Coping dari kata “cope” yang artinya menanggulangi atau mengatasi suatu hal yang sulit. Jadi secara sederhana coping stres adalah segala bentuk usaha cara seseorang untuk menanggulangi dan meminimalisir situasi yang tertekan.
Menurut Lazarus (Folkman, 2013) mengemukakan seseorang dalam menangani masalah atau coping stres yang dibagi menjadi 2 macam yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping. Apa itu Problem-focused coping dan emotion-focused coping? Yuk simak!
1. Problem-Focused Coping
Strategi coping stres ini sering disebut dengan coping yang berorientasi pada masalah. Yang di mana orang pada tipe ini fokus pada penyelesaian langsung pada tekanan atau masalahnya. Misalnya pada orang yang stres karena banyaknya tugas ataupun pekerjaannya, maka orang dengan problem-focused coping akan menyelesaikan tugas dan pekerjaannya hingga tuntas. Jadi tipe problem-focused coping bertujuan untuk mengurangi tuntutan stres dengan berfokus pada penyelesaian pokok permasalahan
Namun, perlu diingat memang pada strategi ini ada cara yang terbaik untuk menangani masalah kamu tetapi semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan cara ini. Seperti sedang ada kabar duka dari salah satu anggota keluarga kamu. Maka, strategi dengan menyelesaikan permasalahannya ini tidak akan mampu meyelesaikannya, selain dengan strategi Emotion-focused coping. Apa itu emotion-focused coping?
2. Emotion-Focused Coping
Strategi coping ini sering disebut dengan coping yang berorientasi pada emosi. Yang di mana orang pada tipe ini fokus pada penyelesaian emosi. Pada strategi ini mengalihkan perhatian dari pokok permasalahan atau dapat dibilang mengurangi stres dengan menenangkan diri. Namun, strategi coping ini memang tidak bisa langsung menyelesaikan masalah.
Namun, beberapa orang memang harus tenang dulu secara emosi baru bisa menyelesaikan masalahnya. Misalnya pada orang yang masih sama permasalahannya adalah karena banyaknya tugas atau pekerjaannya maka orang dengan emotion-focused coping ini akan menenangkan dirinya terlebih dahulu seperti bisa jadi menangis, pergi ke suatu tempat atau healing dan cara lainnya baru bisa menyelesaikan tugasnya setelah emosinya dapat dikatakan tenang
Begitulah sedikit pembahasan tentang coping stres yang bisa jadi kamu terapkan sesuai kebutuhan kamu. Kedua strategi ini sebenarnya sama-sama penting karena setiap masalah memiliki solusi yang berbeda dan tidak bisa dipisahkan baik itu penyelesaiannya pada masalah atau emosinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Tim PPK Ath-thobib Universitas Jambi Ubah Rumah Terlantar Jadi Wadah Ekspansi Anti-Stunting
-
Resmi! Tim PPK Ormawa Opening Program STARLING Guna Turunkan Risiko Stunting
-
Kompak! Mahasiswa Universitas Jambi dan Warga Legok Beraksi Goro Toga Tangkul
-
Cegah Stunting: Penyuluhan Stunting dan PHBS Disambut Antusias Warga Legok Jambi
-
Begini Kata Mantan Direktur WHO tentang Pandemi di Seminar Internasional FKIK UNJA
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Simpel! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Kim Da Mi untuk Segala Momen
-
Xiaomi Civi 5 Pro, Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4 dan Kamera Leica
-
4 Padu Padan OOTD Anak Muda ala Jeong Saebi izna, Gaya Jadi Lebih Standout!
-
Tak Cuma Cokelat! 5 Pilihan Warna Rambut yang Menawan di Kulit Sawo Matang
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Tom Felton Perankan Draco Malfoy Lagi Lewat Harry Potter versi Broadway